- Pengertian Musikalisasi Puisi Menurut Ahli
- Jenis-Jenis Musikalisasi Puisi 1. Musikalisasi Puisi Awal 2. Musikalisasi Terapan 3. Musikalisasi Campuran
- Unsur-unsur Musikalisasi Puisi
- Bentuk Musikalisasi Puisi 1. Musik puisi lagu 2. Musik Puisi Iringan 3. Musik Puisi Total
- Cara Membuat Musikalisasi Puisi 1. Menentukan Karya Puisi 2. Penentuan Tanda Mulai 3. Penentuan Frase Kalimat Melodi 4. Penentuan Jenis Tempo/Instrumentasi
- Fungsi Musikalisasi Puisi
- Tips Musikalisasi Puisi 1. Memilih Tempo yang Tepat 2. Menghindari Pemaksaan Selera Musik Tertentu 3. Menghindari Egoisme Individu 4. Penataan Vokal 5. Interlude yang Proporsional 6. Menghindari Pemenggalan kata Tertentu 7. Keberanian untuk Mengubah Irama
Pernahkah kamu menonton pertunjukan musikalisasi puisi? Yuk kenali lebih lanjut mengenai jenis-jenis, unsur-unsur hingga fungsinya.
Menurut Jurnal Perpaduan Sastra dan Musik dalam Karya Musikalisasi Puisi 'Sajak Kecil tentang Cinta, musikalisasi puisi merupakan suatu bentuk perpaduan seni antara musik dan sastra atau suatu kegiatan pengapresiasian puisi yang dipadukan dengan musik. Pada prosesnya, karya puisi yang telah ada dilagukan oleh pemusik, atau pemusik menawarkan musiknya kepada sastrawan untuk menambahkan musik ke dalam sebuah puisi. Perpaduan tersebut dikenal dengan istilah musikalisasi puisi.
Pengertian Musikalisasi Puisi Menurut Ahli
Dikutip dari Buku Musik dan Puisi dari istilah ke aksi karya Rudal Tanjung Banua dan Iman Budi Santosa, Penyair Saut Situmorang mengemukakan pendapat mengenai istilah musikalisasi puisi. Menurutnya puisi merupakan subjek dari perbuatan yaitu memusikkan puisi atau membuat puisi menjadi musik. Sementara puitisasi musik adalah membuat musik menjadi puitis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, Japhens Wisnudjati (via Banua dan Santosa (Ed.), 2005:16) memaparkan bahwa istilah mengenai musikalisasi puisi mengisyaratkan adanya suatu proses kerja yang sedang berjalan dari puisi bertujuan ke musik.
Proses yang sedang berjalan itu kurang lebih bermaksud untuk mencoba mengekspresikan puisi lewat bunyi-bunyian yang ditata sedemikian rupa sehingga bisa disebut musik. Istilah yang tepat sebenarnya adalah musik puitis, namun seperti kurang fair mengakui karya cipta komposer.
Perpaduan ini merupakan musik yang merantau ke wilayah puisi, maka sebutan yang tepat adalah musik puisi. Di wilayah puisi, musik masih sebagai dirinya tetapi dapat mengikuti cara hidup puisi.
Sedangkan, Untung Basuki dan Mustofa W. Hasyim menuturkan bahwa musikalisasi puisi ataupun lagu puisi tak jauh bedanya. Semua menyebut dua kata kunci, yaitu lagu dan puisi.
Meski begitu prosesnya tetap berbeda. Musikalisasi puisi adalah pengekspresian dua bentuk karya seni, musik, dan sastra dalam satu penampilan.
Jenis-Jenis Musikalisasi Puisi
Mengutip Perpaduan Sastra dan Musik dalam Karya Musikalisasi Puisi 'Sajak Kecil tentang Cinta, menurut Ari KPIN (2008:9), terdapat tiga jenis pengelompokan musikalisasi puisi.
1. Musikalisasi Puisi Awal
Musikalisasi puisi awal merupakan musikalisasi yang dibawakan dengan pembacaan puisi berlatar belakang suatu komposisi musik, baik musik vokal maupun musik instrumental.
2. Musikalisasi Terapan
Musikalisasi terapan adalah musikalisasi puisi di mana syair-syairnya diterapkan menjadi lirik lagu, sebagaimana halnya lagu-lagu populer pada umumnya.
3. Musikalisasi Campuran
Musikalisasi campuran adalah musikalisasi puisi yang ditampilkan dengan menyuguhkan komposisi musik yang di dalamnya ada sebuah puisi. Syair di dalamnya ada yang dilagukan dan dinarasikan atau diceritakan
Unsur-unsur Musikalisasi Puisi
Ada unsur kekuatan yang saling menyesuaikan dari musikalisasi dan puisi. Keduanya berpadu dalam bentuk satu karya.
- Sastra atau keistimewaan dalam setiap kosa kata dalam kekuatan makna yang dituturkan.
- Musik atau melodi
- Ritme atau harmoni
Ketiganya melebur jadi satu kesatuan bunyi dalam setiap frase yang membentuk periode di setiap gerakan melodi dan progresi harmoni.
Bentuk Musikalisasi Puisi
Menurut Buku Puisi, dari Istilah ke Aksi, ada dua bentuk musikalisasi puisi beserta kemungkinan outputnya:
1. Musik puisi lagu
Bentuk ini fokus kepada mengubah puisi menjadi syair lagu dengan menggunakan nada diatonis. Nada tersebut diaransemen dan dikombinasikan dengan musik pengiring.
Proses perubahan bentuk dari puisi ke lagu biasanya dilakukan oleh pencipta lagu yang mempunyai selera puitis. Dibutuhkan imajinasi serta keterampilan bermusik dalam proses perubahan tersebut.
2. Musik Puisi Iringan
Musik puisi iringan berfokus pada permainan alat musik. Di samping itu, keahlian dalam mengolah vokal juga jadi kunci yang harus diperhatikan pembaca puisi
3. Musik Puisi Total
Bentuk musik puisi total mengubah puisi secara total menjadi bentuk lagu. Puisi dibuat menjadi lebih konkret, sehingga menyerupai bentuk musik seutuhnya.
Cara Membuat Musikalisasi Puisi
Dikutip dari Jurnal Perpaduan Sastra dan Musik dalam Karya Musikalisasi Puisi 'Sajak Kecil tentang Cinta, ada empat cara untuk membuat musikalisasi puisi, yaitu:
1. Menentukan Karya Puisi
Pertama yang harus dilakukan yaitu memilih salah satu karya yang akan dibubuhkan unsur musik.
2. Penentuan Tanda Mulai
Selanjutnya yaitu mulai membaca sajak puisi sampai benar-benar memahami maksud dari inti yang terkandung di dalam puisi, sehingga pemusik bisa mendapat gambaran mengenai nuansa harmoni yang akan dibubuhkan ke dalam puisi. Contoh nuansa pada musik misalnya sedih, bahagia, marah atau haru.
3. Penentuan Frase Kalimat Melodi
Langkah berikutnya yaitu membubuhkan nada-nada dalam sajak puisi dengan frase tanya jawab menjadi satu periode dan penentuan jenis sukat yang akan digunakan, sehingga membentuk satu keutuhan kalimat lagu.
Dalam tahap ini, penyesuaian antara sajak dan nada harus diperhatikan secara tepat, sebab panjang pendeknya nada-nada yang akan dibubuhkan ke dalam sajak lebih tergantung pada panjang pendeknya kata-kata tiap baris dalam sajak tersebut.
4. Penentuan Jenis Tempo/Instrumentasi
Selanjutnya adalah penentuan jenis tempo, lambat, sedang atau cepat serta mengatur pergerakan akord serta format musik yang akan digunakan dengan berbagai pilihan format musik kamar. Misalnya, duet, trio, kwartet, kwintet ataupun combo band.
Fungsi Musikalisasi Puisi
Menurut Ari KPIN, dikutip dari Jurnal Pengaruh Pembelajaran Musikalisasi Puisi terhadap Kemampuan Membacakan Puisi di Sekolah Dasar, fungsi atau manfaat dari menyampaikan pemahaman melalui syair-syair puisi adalah:
- Memudahkan upaya sosialisasi puisi kepada masyarakat
- Lebih merangsang minat masyarakat dalam memasuki dunia sastra
- Memberi alternatif penafsiran kandungan suatu puisi
- Memperkuat daya sentuh lewat representasi
- Memperkuat aspek-aspek bunyi
Tips Musikalisasi Puisi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan musikalisasi puisi adalah dikutip dari Buku Musik Puisi dari Istilah ke Aksi:
1. Memilih Tempo yang Tepat
Tentunya pemilihan tempo yang tepat akan menentukan sampai tidaknya nuansa puisi. Contohnya, nuansa riang atau murung dalam puisi dapat mengena jika diatur dengan tempo yang tepat. Meski begitu, nuansa juga ditentukan oleh notasi, warna vokal serta latar belakang kultural.
2. Menghindari Pemaksaan Selera Musik Tertentu
Pelaku musikalisasi puisi sebaiknya menggubah berdasarkan kemungkinan gubahan yang ditawarkan puisi dan tak memaksakan seleranya. Contohnya, puisi yang menggambarkan carut marut dan kekacauan digubah dengan musik yang menunjukan ketentraman.
3. Menghindari Egoisme Individu
Jika pelaku musikalisasi puisi adalah sebuah kelompok, untuk mencapai harmoni serta hasil yang optimal tidak ideal jika pemain alat musik atau vokalis ingin menonjolkan diri sendiri dan menenggelamkan satu sama lain.
4. Penataan Vokal
Bagi kelompok pelaku musikalisasi yang vokalisnya lebih dari satu, tentu ideal jika ada pembagian bagian-bagian tertentu.
5. Interlude yang Proporsional
Interlude perlu proporsional, sebab interlude yang berlebih bisa mengganggu kehadiran puisi, terutama jika hadir di antara baris dan atau bait yang bisa mengakibatkan putus atau terlambatnya kemunculan baris/bait berikutnya. Prelude ataupun musik penutup juga perlu proporsional supaya tak mengesankan sebagai bagian yang terpisah dari musikalisasi puisi yang dilakukan.
6. Menghindari Pemenggalan kata Tertentu
Pemenggalan kata yang dimaksud yaitu terhadap kata ulang, misalnya, 'diam-diam' atau kata yang maknanya berubah jika dipisah atau tak bermakna akibat dijeda terlalu lama atau disela lama.
7. Keberanian untuk Mengubah Irama
Sebab musikalisasi puisi dilakukan terhadap puisi yang memang sudah ada dibandingkan notasi beserta irama musiknya, maka jumlah katanya sudah ada terlebih dahulu dibandingkan dengan notasi dan irama musiknya.
Ada kalanya dibutuhkan keberanian dalam mengubah drama agar musikalisasi puisi itu tak mengorbankan puisinya serta berhasil pula sebagai musik.
(elk/fds)