Musim barat telah berakhir, saat ini musim selatan sudah dimulai. Berdasarkan perhitungan para nelayan, angin yang diketahui kerap membawa berkah tersendiri dengan munculnya berbagai jenis ikan salah satunya jangilus atau marlin.
Perubahan iklim yang diketahui diiringi fase musim panas kemarau ini, ternyata membuat ikan-ikan dengan nilai ekonomis tinggi bermunculan. Tidak hanya jangilus, ikan jenis lain seperti tenggiri hingga cakalang bermunculan.
"Berdasarkan perhitungan orang tua dulu, kalau cuaca panas angin selatan membawa kemarau di lautan justru dingin. Banyak ikan berlomba mencapai permukaan. Ini justru menjadi berkah untuk nelayan jaring atau Gillnet (jaring insang)," kata Asep JK, tokoh nelayan di perairan Ujunggenteng, Kabupaten Sukabumi, Kamis (21/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun begitu, perlu perjuangan ekstra tinggi dari para nelayan untuk mengarungi musim angin selatan. Selain angin berhembus cukup kencang, gelombang tinggi di lautan juga siap mengadang. Ini menjadi alasan nelayan lebih memilih perahu diesel untuk berburu ikan.
"Perubahan iklim, sekarang musim selatan, angin gelombang juga tinggi. Yang ke laut kuat perahunya ya turun, tidak kuat ya tidak melaut. Metode penangkapan ikan juga berubah pakai perahu lebih besar dengan ABK sampai 6 orang, kalau musim biasa pakai perahu fiber karena kondisi gelombang tinggi ya akhirnya pakai perahu diesel," ujar Asep.
"Karena metode perahu diesel ini memakai jaring, maka ikan yang menjadi sasaran perburuan adalah ikan jangilus, kedawung, cakalang, tongkol sampai tenggiri. Nilai ekonomisnya tinggi, suhu panas di luar justru di laut dingin karena perubahan iklim kalau kata orang tua. Kalau musim dingin ikan-ikan itu yang keluar," sambung Asep.
Bagi masyarakat nelayan di Palabuhanratu, kemunculan ikan di laut dikenal dengan sebutan "Lauk Pangkat" itu ditandai dengan banyaknya burung pemangsa ikan berterbangan di sekitar area pangkat.
"Kalau sudah ada tanda dari juru mudi (nahkoda), ada pangkat misalnya itu artinya ada sekumpulan ikan yang berada di area itu. Tidak jarang nelayan berebutan ke lokasi tersebut. Kalau sudah dapat ikan dari situ, sudah bisa dipastikan ikan yang ditangkap pasti banyak," tutur Aep, nelayan di Palabuhanratu.
(sya/yum)