Pengertian Pasar Tradisional, Contoh, dan Kegiatannya

Pengertian Pasar Tradisional, Contoh, dan Kegiatannya

Stefani Ditamei - detikJabar
Kamis, 21 Jul 2022 15:22 WIB
Ikan jadi pilihan sejumlah warga di Bekasi di tengah kenaikan harga ayam-daging sapi jelang Idul Adha. Warga berburu ikan di Pasar Tradisional Pondok Gede.
Kegiatan jual beli di pasar tradisional. Foto: Rengga Sancaya

Pasar tradisional adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli melakukan transaksi. Masyarakat tidak hanya menjadikan pasar sebagai tempat jual-beli, melainkan juga sebagai sumber nafkah sehari-hari.

Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki pasar dan jumlahnya pun tidak sedikit. Berikut adalah ulasan mengenai pengertian, contoh, perbedaan antara pasar tradisional dengan modern, serta kelebihan dan manfaatnya.

Pengertian Pasar Tradisional

Berdasarkan Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, berikut adalah pengertian pasar tradisional menurut beberapa ahli:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Wicaksono (2011)

Wicaksono dkk berpendapat bahwa pasar tradisional merupakan tempat bertemunya para pembeli dan penjual yang disertai dengan aktivitas tawar menawar secara langsung.

2. Suyanto

Pendapat ahli yang lain, Suyanto, mengemukakan bahwa pasar tradisional adalah "pasar yang dibangun pemerintah". Keberadaan pasar dapat masyarakat temukan dengan adanya pedagang kecil dan menengah, swasta, swadaya masyarakat, koperasi, kios, toko, dan proses jual beli dilakukan dengan tawar menawar.

ADVERTISEMENT

3. Peraturan Presiden RI Nomor 112 Tahun 2007

Pengertian pasar tradisional juga tertuang dalam Peraturan Presiden RI Nomor 112 Tahun 2007 yang membahas tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional. Menurut peraturan tersebut, pasar tradisional merupakan pasar yang dikelola dan dibangun oleh pemerintah, pemerintah daerah, swasta, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), serta kerjasama antara pemerintah dan swasta. Aktivitas pasar tradisional ditandai dengan adanya pedagang kecil, menengah, dan swadaya masyarakat.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa keberadaan pasar sangatlah erat di kehidupan masyarakat. Bahkan jumlah pasar tradisional di Indonesia diprediksi ada sekitar 13.000 buah dan menurut laporan Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik, jumlah pedagang pasar seluruhnya ada 12,5 juta orang. Maka, bukan hal yang mengherankan apabila sebagian masyarakat di Indonesia, terutama yang berprofesi sebagai nelayan, petani, pengrajin, dan industri rakyat mengandalkan pasar sebagai sumber kehidupan.

Perbedaan Pasar Tradisional dan Modern

Meninjau dari namanya, baik tradisional dan modern memiliki makna yang bertentangan. Tradisional dianggap lebih konvensional dan modern dinilai mengikuti perkembangan zaman yang lebih maju.

Misalnya saja dalam segi pelayanan, penelitian Jurnal Manajemen dan Bisnis menemukan bahwa pasar tradisional kalah bersaing dengan pasar modern karena manajemen dan infrastruktur yang lemah. Hal tersebut dikarenakan pasar tradisional dan pasar modern memiliki ruang dan tata letak yang berbeda.

Ciri-ciri Pasar Tradisional dan Modern

Setelah memahami perbedaan keduanya, selanjutnya adalah penjelasan tentang ciri-ciri pasar tradisional dan modern. Ciri khas pasar tradisional yang paling utama adalah aktivitas tawar-menawar. Aktivitas tersebut dilakukan oleh penjual dan pembeli untuk mencapai kesepakatan transaksi.

Sedangkan berdasarkan studi komparasi yang dilakukan di Kecamatan Namajang, Kota Makassar, pasar tradisional memiliki karakteristik, seperti: kepemilikan dan pengelolaan oleh pemerintah daerah, adanya sistem tawar menawar, tempat usaha bervariasi dan menyatu dalam lokasi yang sama.

Selain itu, pasar tradisional ternyata berkaitan dengan sistem tradisional Jawa yang membagi pekerjaan secara imbang dan langsung dari organisasi struktur sosial. Jurnal penelitian 'Pemahaman Konseptual Pasar Tradisional di Perkotaan' turut menambahkan bahwa pada masa itu belum ada organisasi formal seperti gilda, firma, atau persekutuan yang melindungi para pedagang.

Pasar tradisional juga identik dengan area yang kumuh dan berdesak-desakan. Berbeda dengan pasar modern yang menawarkan lahan parkir yang luas, ruang yang nyaman, dan kemudahan akses dengan transportasi umum.

Manfaat Pasar Tradisional

Meski begitu, pasar tradisional memiliki manfaat dan kelebihan yang dapat dinikmati oleh masyarakat. Manfaat tersebut di antara lain:

  • Harga lebih murah
  • Pembeli dapat menawar harga barang
  • Berpotensi dekat dan akrab dengan penjual
  • Berbelanja di pasar tradisional dapat mendukung peningkatan ekonomi masyarakat dan memprioritaskan produk-produk lokal
  • Pasar menyediakan fasilitas bagi para pedagang dan menerapkan peraturan tersendiri saat aktivitas jual-beli dilakukan

Jenis dan Contoh Pasar Tradisional

Jumlah pasar yang cukup banyak ternyata dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Berikut adalah jenis serta contoh pasar tradisional: Menurut Lilananda, pasar dikategorikan menjadi beberapa jenis, yakni:

  • Pasar eceran, pasar yang menerima permintaan dan penawaran barang secara ecer
  • Pasar grosir, pasar yang menerima permintaan dan penawaran barang secara grosir
  • Pasar induk, pasar yang lebih besar dari pasar ecer dan grosir yang menyediakan bahan dan produk untuk disalurkan pada toko grosir dan pusat pembelian

Contoh pasar tradisional yang ada di Indonesia, di antaranya:

Pasar Beringharjo

Pasar Beringharjo terletak di area Malioboro, Yogyakarta, dan berdiri sejak 1925. Beringharjo merupakan pasar tradisional populer yang menjual beragam kuliner khas Yogyakarta dan kerajinan tangan seperti batik.

Pasar Senen

Sedangkan di area Jakarta Pusat, terdapat pasar Senen yang menjual berbagai jenis pakaian, onderdil kendaraan motor dan mobil, serta macam-macam kuliner khas nusantara.

Kelebihan dan Kekurangan Pasar Tradisional

Berdasarkan informasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pasar tradisional memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan:

  • Dapat melakukan tawar menawar
  • Kualitas produk relatif segar
  • Harga relatif lebih murah

Kekurangan:

  • Area yang kurang nyaman
  • Mengharuskan adanya interaksi sosial yang antara penjual dan pembeli untuk mendapatkan barang

Itulah informasi mengenai pasar tradisional beserta dengan ciri-ciri, jenis, manfaat, hingga kelebihan dan kekurangannya. Hingga saat ini pasar tradisional masih ada dan beroperasi hampir di seluruh daerah di Indonesia.




(des/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads