- Pengertian Atmosfer
- Fungsi Atmosfer
- Macam-macam Lapisan Atmosfer 1. Troposfer 2. Stratosfer 3. Mesosfer 4. Termosfer (Ionosfer) 5. Eksosfer
- Komposisi Atmosfer 1. Oksigen (O2) 2. Karbondioksida (CO2) 3. Nitrogen (N2) 4. Neon (Ne), argon (ar), xenon (Xe), dan kripton (Kr) 5. Helium (He) dan hidrogen (H2) 6. Ozon (O3) 7. Uap air (H2O)
Manusia yang hidup di Bumi perlu berterima kasih pada atmosfer. Berkat atmosfer, manusia bisa hidup nyaman di Bumi meskipun planet ini berada cukup dekat dari matahari dibandingkan planet-planet lain. Tanpa atmosfer, mungkin suhu di permukaan Bumi akan jauh lebih panas dan kurang nyaman ditinggali.
Selain melindungi dari paparan sinar matahari, atmosfer juga membuat Bumi aman dari benturan benda-benda langit yang melintas mendekati Bumi. Karena gaya gravitasi Bumi, benda-benda langit seperti meteor akan tertarik ke permukaan Bumi. Untungnya ada atmosfer sebagai 'tameng' sehingga benda langit tersebut terkikis sebelum mencapai permukaan Bumi.
Untuk memahami tentang atmosfer, detikers perlu tahu apa pengertiannya, manfaat, hingga urutan lapisan-lapisannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan gas yang menyelimuti suatu planet, termasuk Bumi. Mengutip Sumber Belajar Kemdikbud, atmosfer diambil dari bahasa Yunani "atmos" dan "sphaira". Atmos artinya uap air atau gas dan sphaira artinya selimut.
Seperti disebutkan di atas, atmosfer juga menyelimuti planet-planet selain Bumi. Umumnya ketebalan atmosfer kurang lebih 1.000 kilometer. Di Bumi sendiri, atmosfer memiliki ketebalan 560 kilometer dari permukaan tanah hingga angkasa.
Massa atmosfer Bumi diketahui sebesar 59 x 1014 ton. Kandungan gas atmosfer masing-masing planet biasanya berbeda, tergantung unsur atau senyawa gas terbanyak yang ada di planet tersebut.
Nah, setelah mengenal apa itu atmosfer, sekarang mari pelajari tentang fungsinya.
Fungsi Atmosfer
Pada intro di atas, detikers sudah bisa membayangkan sedikit mengenai fungsi atmosfer. Dalam Sumber Belajar Kemdikbud, atmosfer diketahui memiliki fungsi untuk mengatur proses penerimaan panas sinar matahari. Bagaimana caranya?
Caranya adalah dengan menyerap dan memantulkan panas yang dipaparkan oleh matahari. Keberadaan atmosfer membuat panas matahari tidak sepenuhnya masuk ke Bumi. Kira-kira sebanyak 34 persen di antaranya dipantulkan kembali ke langit.
Sisanya masuk ke Bumi. Sebanyak 19 persen diserap oleh awan dan 47 persen mencapai permukaan tanah. Artinya, hanya sekitar setengah dari panas matahari yang dirasakan manusia di Bumi.
Selain mengatur penerimaan panas sinar matahari, atmosfer juga memiliki beberapa fungsi lain. Yakni:
- Menjaga suhu Bumi tetap stabil, sehingga cuaca dan kelembapan udara di Bumi juga tetap terkendali.
- Menyeimbangkan keadaan di dalam dan luar Bumi.
- Mengurangi hawa panas yang dipaparkan dari sinar matahari.
- Melindungi Bumi dari masuknya benda-benda langit asing seperti meteor.
- Menjaga gravitasi atau daya tarik Bumi tetap stabil.
Dengan menjalankan fungsi-fungsi tersebut, atmosfer memberikan banyak manfaat bagi Bumi, yakni:
- Melindungi Bumi dengan lapisan ozon dari radiasi sinar ultraviolet yang berbahaya bagi makhluk hidup.
- Melindungi Bumi dari benda-benda angkasa luar yang tertarik atau jatuh karena gravitasi Bumi.
- Sebagai media cuaca untuk mengatur hujan, angin, salju, awan, dan badai.
- Mengandung berbagai macam gas seperti oksigen, nitrogen, dan karbondioksida yang diperlukan untuk kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan di Bumi.
Macam-macam Lapisan Atmosfer
Setelah memahami fungsi dan manfaat atmosfer, kini detikers perlu memahami tentang lapisan dan komposisi atmosfer serta urutan lapisannya. Menurut Sumber Belajar Kemdikbud, atmosfer terdiri atas lima lapisan. Yakni troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer (ionosfer), dan eksosfer.
![]() |
1. Troposfer
Troposfer adalah lapisan atmosfer terbawah dari permukaan tanah. Di sinilah manusia, tumbuhan, dan hewan hidup. Pada lapisan troposfer, manusia dan makhluk hidup lainnya masih mungkin bernapas. Namun, semakin ke atas dan mendekati batas troposfer, manusia mungkin akan lebih sulit bernapas dan mengalami keringat dingin hingga hipotermia.
Ketebalan lapisan troposfer mencapai 12 kilometer dari permukaan Bumi. Fungsinya adalah untuk menjaga kestabilan udara di permukaan Bumi. Troposfer terbentuk dari dua senyawa kimia, yakni karbondioksida dan uap air. Troposfer juga dibagi ke dalam tiga sub lapisan, yakni:
- Sub lapisan planet air (0-1 kilometer)
- Sub lapisan konveksi (1-8 kilometer)
- Sub lapisan tropopause (8-12 kilometer)
Troposfer juga memiliki fungsi, yakni:
- Memunculkan berbagai fenomena alam seperti perubahan cuaca dan iklim
- Sebagai lapisan pembatas atau tropopause yang menyeimbangkan dengan lapisan atmosfer selanjutnya
- Mengatur suhu yang berbeda-beda pada bagian Bumi
2. Stratosfer
Stratosfer adalah lapisan kedua atmosfer yang bersuhu dingin dan hanya mengandung ozon. Lapisan inilah yang memiliki fungsi utama untuk melindungi permukaan Bumi dari gelombang sinar ultraviolet yang membahayakan makhluk hidup. Stratosfer diketahui memiliki ketebalan antara 12-50 kilometer dari permukaan Bumi.
Lapisan ozon sendiri dalam stratosfer berjarak 35 kilometer dari permukaan Bumi. Sinar matahari yang masuk ke dalam atmosfer biasanya diserap pada lapisan stratosfer. Stratosfer dibagi ke dalam tiga sub lapisan, yakni:
- Lapisan isotherm
- Lapisan panas
- Lapisan campuran teratas
Sayangnya, lapisan stratosfer dalam kondisi yang mengkhawatirkan dari tahun ke tahun. Stratosfer semakin menipis karena berkurangnya hutan secara signifikan dan aktivitas penerbangan yang semakin masif.
3. Mesosfer
Mesosfer adalah lapisan ketiga atmosfer di mana terjadi penurunan suhu yang sangat signifikan pada setiap ketinggian. Mesosfer berada pada ketinggian 50-75 kilometer dari permukaan Bumi.
Suhu pada lapisan ini sendiri berkurang 0,4 derajat Celcius setiap 100 meter ketinggiannya. Pada lapisan terendah, mesosfer berada pada suhu 10 derajat Celcius. Sementara pada lapisan tertinggi, suhunya bisa mencapai -120 derajat Celcius.
Namun, justru pada suhu rendah itulah terjadi "pembakaran" setiap benda-benda angkasa yang masuk ke Bumi. Ya, mesosfer memiliki salah satu fungsi utama melindungi Bumi dari masuknya benda-benda langit yang tertarik gravitasi. Benda-benda langit itu akan dibakar dan terurai menjadi debu. Karenanya, ukuran meteor biasanya jauh lebih kecil ketika mencapai permukaan Bumi.
Mengapa bisa terjadi? Rupanya, perbedaan suhu yang drastis pada mesosfer membuat suhu yang dihadapi benda-benda langit menjadi tidak stabil dan akhirnya mereka hancur atau hangus. Pada lapisan ini, tidak ada udara yang bisa membuat manusia bertahan hidup.
4. Termosfer (Ionosfer)
Termosfer adalah lapisan keempat atmosfer di mana terjadi ionisasi partikel atau molekul. Proses ionisasi mengakibatkan munculnya reaksi perubahan jumlah elektron yang bisa menghasilkan cahaya warna-warni yang indah. Pernah tahu soal Aurora, cahaya menyerupai tirai yang sering muncul di Kutub Utara? Nah, Aurora terjadi pada lapisan termosfer.
Posisi lapisan termosfer berada pada ketinggian 80-100 kilometer di atas permukaan Bumi. Bahkan jika dilihat dari sub lapisannya, ketinggian termosfer bisa mencapai 800 kilometer. Bertolak belakang dengan mesosfer, termosfer memiliki suhu yang amat panas. Yakni antara 40 hingga 1232 derajat Celcius.
Lapisan ini juga mengandung muatan listrik sebagai hasil dari proses ionisasi yang terjadi. Ionisasi tersebut juga memberikan efek terhadap perambatan atau pemantulan gelombang dengan frekuensi rendah dan tinggi. Karenanya, lapisan ini kerap dimanfaatkan untuk keperluan penyiaran radio dan televisi.
Termosfer terdiri atas tiga sub lapisan, yakni:
- Lapisan Kennelly Heavyside atau lapisan E (100-200 kilometer)
- Lapisan Appleton atau lapisan F (200-400 kilometer)
- Lapisan Atom (400-800 kilometer)
5. Eksosfer
Eksosfer adalah lapisan kelima sekaligus terakhir dari atmosfer. Eksosfer berada pada lapisan terluar dengan jarak 800-3260 kilometer dari permukaan Bumi. Interaksi gas antara Bumi dengan luar angkasa terjadi pada lapisan ini.
Karena jaraknya terbilang jauh dari permukaan Bumi, gaya gravitasi sangat rendah dan hampir tidak terasa di lapisan terakhir atmosfer. Hal inilah yang menyebabkan interaksi gas luar angkasa bisa terjadi pada eksosfer.
Suhu pada eksosfer bisa mencapai 2.200 derajat Celcius. Eksosfer memiliki unsur hidrogen yang sangat sedikit sehingga kerap memunculkan cahaya zodiakal atau gegenscherin.
Lapisan ini juga dikenal dengan nama lapisan ruang antarplanet dan geostasioner. Sebelum mencapai mesosfer, biasanya benda-benda langit yang tertarik ke Bumi paling banyak hancur pada bagian ini.
Komposisi Atmosfer
Atmosfer terdiri atas berbagai gas. Setidaknya ada 7 unsur gas yang terkandung di dalamnya, yakni:
1. Oksigen (O2)
Oksigen dalam atmosfer mencapai 20,95 persen. Oksigen dihasilkan oleh pepohonan dan paling berguna menjaga lapisan ozon pada stratosfer.
2. Karbondioksida (CO2)
Karbondioksida dalam atmosfer mencapai 0,034 persen. Namun, kadarnya bertambah karena adanya asap kendaraan dan pembakaran lahan. Terlalu banyak karbondioksida bisa menimbulkan efek rumah kaca.
3. Nitrogen (N2)
Nitrogen ditemukan paling banyak dalam atmosfer, yakni mencapai 78,08 persen.
4. Neon (Ne), argon (ar), xenon (Xe), dan kripton (Kr)
Keempat unsur gas ini adalah unsur gas mulia.
5. Helium (He) dan hidrogen (H2)
Helium dan hidrogen adalah gas yang sangat ringan. Jumlahnya tidak banyak pada atmosfer, hanya 0,0005 persen.
6. Ozon (O3)
Ozon adalah kandungan gas yang berada pada stratosfer dan berfungsi melindungi permukaan Bumi dari paparan ultraviolet dari sinar matahari. Jumlahnya sendiri tergolong amat kecil, yakni 0,00006 persen saja.
7. Uap air (H2O)
Uap air dalam atmosfer adalah hasil dari menguapnya air laut, danau, sungai, kolam, dan transpirasi tanaman. Uap air berpengaruh terhadap proses terbentuknya cuaca dan iklim.
Nah, sekarang detikers sudah lebih paham tentang atmosfer, mulai dari pengertian hingga lapisan dan fungsinya. Semoga bermanfaat!
(des/fds)