Pascabanjir Bandang, Pemkab Garut Fokus Bersihkan Sisa Material Sampah

Pascabanjir Bandang, Pemkab Garut Fokus Bersihkan Sisa Material Sampah

Hanifa Widyas - detikJabar
Rabu, 20 Jul 2022 16:43 WIB
Pascabanjir Bandang, Pemkab Garut Fokus Bersihkan Sisa Material
Foto: Dok. Pemkab Garut
Jakarta -

Memasuki hari ke-5 tanggap darurat pascabanjir bandang dan tanah longsor Jum'at (15/7) lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut mulai melakukan pembersihan sisa-sisa material banjir.

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan fokus penanggulangan bencana hari kelima ini adalah membersihkan dan melakukan penyemprotan disinfektan di lokasi bencana.

"Yang kedua fokus kita hari ini adalah bagaimana kita mengangkat material-material banjir yang tidak dipakai ya, jadi sampah-sampah, material-material yang sudah nggak digunakanlah ya diangkat kita tarik ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir)," ujar Helmi dalam keterangan tertulis, Rabu (20/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini dia ungkapkan usai memimpin apel gabungan penanggulangan bencana di Posko Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, Jalan Terusan Pahlawan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut.

Dia mengatakan pihaknya juga menurunkan personil dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Garut, karena ada beberapa daerah yang memerlukan alat berat dan dump truck untuk membersihkan sisa-sisa material banji

ADVERTISEMENT

"Nah oleh karena itu saya mohon kepada para relawan ya, kepada masyarakat Garut, untuk kita sama-sama bahu-membahu untuk membersihkan tempat-tempat yang terkena banjir sehingga kembali bersih kembali bisa digunakan seperti semula," katanya.

Helmi menuturkan pihaknya sudah melakukan berbagai upaya dalam penanganan bencana ini, salah satunya pemenuhan sandang, pangan, dan papan bagi para penyintas.

Helmi melanjutkan pihaknya akan mencoba mengatasi pendangkalan sungai yang ada di Garut jika proses pembersihan sudah selesai. Pendangkalan sungai dilakukan dengan cara mengangkat gundukan pasir di sungai, serta melakukan pembersihan dan normalisasi sungai.

Kegiatan tersebut, kata Helmi, diharapkan bisa mencegah meluapnya air sungai ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Ia juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama memberikan trauma healing kepada pada penyintas bencana, khususnya tokoh agama, seniman, dan tokoh pendidikan.

"Kemudian juga silahkan yang punya bisa hiburan ya para seniman atau para pendidik yah yang bisa memberikan arahan (dan) bimbingan, agar kembali masyarakat kita normal kembali dan bisa melakukan aktivitas sebagaimana seperti semula," ajaknya.

Ia juga berpesan masyarakat yang mengalami kekurangan, seperti sandang dan pangan, bisa melapor ke posko terdekat. Pihaknya akan segera merespons laporan tersebut.

(akd/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads