Ikan ganas Arapaima gigas muncul pascabanjir bandang di Garut. Temuan ikan raksasa ini membuat geger warga. Diketahui ikan tersebut ditemukan setelah Sungai Cipeujeuh meluap beberapa waktu lalu.
Secara habitat, ikan Arapaima gigas berasal dari sungai Amazon. Ikan ini dapat ditemukan di negara-negara Amerika Selatan seperti Brazil dan Peru.
Ikan ini sejatinya dilarang dilepas di perairan Indonesia. Alasannya karena ikan ini merupakan predator yang sangat rakus dan bisa mengancam keberadaan ikan lokal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu mengapa ikan yang memiliki nama lain Paiche atau Piraruci ini bisa muncul di Garut?
Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Padjajaran (Unpad) Yudi Nurul Ihsan menjelaskan kemunculan Arapaima gigas di Garut berawal dari warga yang memelihara ikan predator tersebut sebagai ikan hias.
"Saya bukan ahli ikan Amazon ya, cuma dari pandangan saya melihat karena kejadiannya hampir mirip dari yang sudah-sudah, kebanyakan ikan tersebut datang awalnya jadi ikan hias," kata Yudi saat dihubungi detikJabar, Rabu (20/7/2022).
Yudi menjelaskan peredaran ikan hias di Jawa Barat menjadi yang paling tinggi di Indonesia. Ikan-ikan dari luar negeri banyak masuk ke Indonesia melalui Kota Bandung dan Bogor.
Itu disebabkan karena banyaknya masyarakat yang berminat memelihara ikan hias dengan bentuk dan jenis yang tidak biasa, termasuk Arapaima gigas. Selain itu, belum pahamnya masyarakat akan jenis ikan terlarang juga membuat Arapaima gigas masih dipelihara.
"Jabar termasuk provinsi yang peredaran ikan hiasnya paling tinggi di Indonesia, terutama Bandung dan Bogor. Jadi ikan hias dari luar negeri masuk ke Bandung dan menyebar ke provinsi lain," ujarnya.
"Umumnya masyarakat kita kan selalu ingin yang aneh ya koleksinya, mungkin nggak tahu karena ketidakpahaman bahwa sebetulnya ikan itu bahaya dan masuk larangan kementerian karena khawatir kalau masuk ke alam merusak lingkungan," lanjutnya.
Menurutnya Indonesia yang beriklim tropis yang sama dengan Sungai Amazon membuat Arapaima Gigas bisa dengan mudah beradaptasi. Hal itulah yang kemudian akan berdampak negatif pada ekosistem jika Arapaima hidup di alam bebas di Indonesia.
"Arapaima ini dari Amazon daerah tropis mirip dengan kita (Indonesia) sehingga begitu ikan ini lepas ke alam mudah beradaptasi untuk hidup. Karena ikan ini predator maka akan memangsa ikan kecil di sungai, ini akan membuat ikan endemi kita bisa punah," tegasnya.
Yudi juga memastikan, Arapaima gigas masuk ke Indonesia melalui jalur ilegal. Sebab ikan ini dilarang masuk Indonesia yang aturannya tertuang dalam Permen KP Nomor 41 Tahun 2014 tentang Larangan Pemasukan Jenis Ikan Berbahaya dari Luar Negeri ke Dalam Wilayah Indonesia.
"Betul, kemungkinan masuknya ilegal karena ini ikan yang dilarang," ucap Yudi.
Untuk mengantisipasi masih adanya masyarakat yang memelihara Arapaima gigas maupun ikan terlarang lainnya, Yudi meminta pemerintah membentuk direktorat khusus yang mengawasi peredaran ikan hias di Indonesia.
"Harus ada direktorat khusus untuk mengurus ikan hias karena baik di provinsi maupun kementerian belum ada direktorat yang spesifik mengurus ikan hias," tutup Yudi.
(bba/ors)