Kisah Luvita Sari dan Profesinya yang Tak Biasa

Cerita Warga Biasa

Kisah Luvita Sari dan Profesinya yang Tak Biasa

Wisma Putra - detikJabar
Senin, 18 Jul 2022 20:00 WIB
Luvita Sari, pawang di Kebun Binatang Bandung.
Luvita Sari. (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Profesi sebagai animal keeper alias pawan binatang masih tergolong langka dan jarang digeluti. Namun, hal ini justru dijalani Luvita Sari. Ia bertugas di Bandung Zoological Garden alias Kebun Binatang Bandung sebagai animal keeper alias pawang binatang.

Gadis 20 tahun ini mengatakan, menjadi animal keeper di kebun binatang baru dijalaninya selama 7 bulan. Itu jadi peran kedua yang dijalaninya di Kebun Binatang Bandung.

Semula, ia bertugas pada bagian tiket. Namun, ia kini pindah haluan alias punya tugas anyar sebagai animal keeper.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keeper baru 7 bulan, pegangnya burung macaw, burung kakatua, anjing, landak dan lainnya. Setahun lalu di bagian loket, awal tahun ini dipanggil lagi buat masuk ke keeper," kata Luvita kepada detikJabar belum lama ini.

Anak kedua dari tiga bersaudara ini berujar, ia merupakan satu-satunya perempuan yang bertugas sebagai animal keeper di kebun binatang ini.

ADVERTISEMENT

"Keeper perempuan cuman saya doang, profesi ini jarang, kalau bisa dibilang nggak umum," ujar perempuan lulusan SMA Prakarya Internasional Ibun.

Sebelum memegang hewan, Luvita belajar dulu menjadi animal keeper kepada pawang hewan senior yang ada di kebun binatang ini. Ia banyak belajar kepada Pak Enday sebagai salah satu pawang, bahkan guru bagi animal keeper lainnya.

Luvita Sari, pawang di Kebun Binatang Bandung.Luvita Sari, pawang di Kebun Binatang Bandung. Foto: Wisma Putra/detikJabar

Saat disinggung apa yang harus dipersiapkan untuk menjadi animal keeper, Luvita menyebut awalnya harus suka dan hobi.

"Harus sayang, enggak boleh takut sama binatangnya. Kadang binatang kalau awal-awal agresif dan kita harus sabar menghadapinya. Pasti, awalnya, kayak ke anjing, ngasih makan, ngajak ngobrol, misal 'hai Pongo', itu anjing pudel, ada di pentas show," ungap Luvita.

Animal show sendiri digelar setiap harinya diputar dari Pukul 11.00 WIB di hari senin-jumat, dan pukul 11.00 WIB dan pukul 15.00 WIB pada sabtu dan minggu.

"Pongo bisa loncat bendera, terus popo bisa menari-nari salsa. Anjingnya sudah dilatih, cuman semua (animal keeper) yang ada di animasi show harus bisa," ungkap.

"Penampilan lainnya ada rangkong badak penampilan manuver penerbangan, ada binturong jalan dari bambu ke bambu, ada juga burung jolang emas manuver juga, ada burung macaw atraksi mandi atau pompa air, naik-turun serodotan juga dan narik bendera," jelasnya.

Meski yang dipegang Luvita bukan hewan buas, ia tetap harus berhati-hati. Sebab ia mengaku pernah pernah dicakar dan gigit oleh hewan yang diasuhnya.

"Ketakutan ada, sejinak-jinaknya hewan pasti ada bahayanya. Meskipun dia bukan hewan buas, digigit, dicakar sering. Kadang kan kalau satwa nggak terus-menerus nurut, kadang agresif, semisal burung kakatua, ada orang foto-foto atau pegang-pegang dia dan dia nggak nyaman, pasti agresif tuh," jelasnya.

Luvita Sari, pawang di Kebun Binatang Bandung.Luvita Sari, pawang di Kebun Binatang Bandung. Foto: Wisma Putra/detikJabar

Luvita yang merupakan warga Inhoftank ini menuturkan, profesinya yang saat ini ia jalani membuat orang tuanya khawatir. Meski begitu, ia tetap menikmati pekerjaannya.

"Buat nyaman karena kerjaan nggak ngebosoenin, senang dekat dengan binatang. Keluh kesah, yang pasti capek ya capek, apalagi buat perempuan. Dibilang kerjaan kotor iya, tapi menikmati. Kadang-kadang orang juga bilang enak, tapi balik lagi ke kitanya ya, enjoy, kerjain aja ya ," jelasnya.

(wip/ors)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads