Fokus dan konsentrasi, hal itu harus dilakukan Usup Supriatna saat akan memberikan pakai daging ayam dan sapi kepada sejumlah hewan buas koleksi Bandung Zoological Garden alias Kebun Binatang Bandung.
Pawang carnivor atau pawang hewan pemakan daging yang kini berusia 49 tahun ini mengatakan, nyawa jadi taruhan jika tidak fokus atau kurang berkonsentrasi dalam menjalankan pekerjaannya. Tak hanya nyawa dirinya, nyawa pengunjung pun dipertaruhkan.
"Harus hati-hati saja, jangan banyak pikiran, konsentrasi, karena itu binatang buas. Meski di kebun binatang, mereka tetap buas," kata Usup saat berbincang bersama detikJabar di Bandung Zoo Logical Garden belum lama ini.
Pria kelahiran Cianjur yang kini bermukim bersama istri dan kedua anaknya di kawasan Cibiru ini berujar, dirinya sudah bekerja di Kebun Binatang Bandung selama 28 tahun. Dari 28 tahun itu, 10 tahun terakhir ia menjadi pawang hewan buas.
"Di sini saya pegang harimau, binturong, dan singa," ujarnya.
Tidak sendiri, pawang hewan buas di kebun binatang ada sekitar enam orang, namun untuk di wilayah Carnivor Usup ditemani oleh dua orang temannya yang sama-sama bertugas sebagai pawang hewan buas, yani dan Dede Dani.
Sebelum Usup, Dede Dani lebih lama bekerja di kebun binatang dan menjadi pawang hewan buas. Tak jarang, Usup juga banyak belajar dari Dede Dani.
Ada sekitar 12 jenis hewan buas dari mulai macan tutul, harimau benggala, harimau Sumatera, singa, beruang madu, buaya danlainnya yang dihandle oleh para pawang hewan buas.
Takut dan Chemistry
Ada yang beranggapan menjadi pawang binatang buas, maka otomatis tak lagi takut pada binatang buas itu. Namun anggapan itu ternyata keliru. Rasa takut tetap ada dalam benak sang pawang, termasuk Usup.
(wip/ors)