Warga Kampung Muara Baleendah Pasrah Sering Tergenang Banjir

Warga Kampung Muara Baleendah Pasrah Sering Tergenang Banjir

Yuga Hassani - detikJabar
Sabtu, 16 Jul 2022 16:58 WIB
Kampung Muara, Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung tergenang banjir.
Kampung Muara, Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung tergenang banjir. (Foto: Yuga Hassani)
Bandung -

Hujan yang tak henti mengguyur Bandung sejak Jumat (15/7/2022) membuat selokan di Kampung Muara, Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung meluap.

Warga pun terpaksa memulai hari dengan genangan air yang mulai menguasai area gang-gang bahkan hingga memasuki sebagian rumah. Barang-barang hingga kendaraan roda dua mulai diamankan di area yang tinggi.

Warga yang harus berkegiatan seperti sekolah dan bekerja harus pasrah melintasi genangan dengan sepatu dan tas di jinjing. Bahkan beberapa warga melintas dengan celana yang dilipat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi warga Kampung Muara, Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, banjir harus selalu mereka waspadai saat hujan turun terus menerus. Hal ini bahkan sudah menjadi sesuatu kebiasaan.

"Banjir gini kalau di bilang bosen, ya bosen, tapi da gimana lagi. Nah kalau yang pertama tinggal di sini pasti soak (kaget) awalnya, pasti gak betah, tapi kalau saya sekarang mah udah biasa," ujar Yayah (45), saat ditemui detikJabar, Sabtu (16/7/2022).

ADVERTISEMENT

Jika hujan tiba, Yayah menuturkan para warga telah mengetahui potensi rumahnya akan banjir atau tidak. Dengan itu, kata dia, beberapa warga pasti melakukan penyelamatan terhadap barang-barangnya.

"Kalau hujan, kami pasti udah tahu, akan berpotensi banjir atau engga. Tapi warga biasanya langsung bersiap-siap mengamankan barang-barangnya ke yang lebih aman. Kaya motor langsung di simpen ke yang daerah tinggi," katanya.

Pihaknya mengungkapkan banjir kali ini berlangsung sejak subuh. Kata dia, hal tersebut diketahui saat dirinya akan belanja ke pasar.

"Air datang pas jam 5 subuh, pas saya mau ke pasar. Kalau hujannya mah dari malem. Ini mah kayanya air dari Banjaran. Kalau air dari Pangalengan dibuka pintu airnya, pasti di sini banjir besar," ucapnya.

"Kalau di kampung ini yang kena banjirnya beberapa RT, yakni RT 4, 5, 6, 7, dan 8. Ini masuknya RW 7," lanjut perempuan yang telah tinggal sejak 2005 silam.

Yayah mengungkapkan keberadaan kolam retensi yang ada di Kampung Ciputat tidak berpengaruh lebih bagi kampungnya. Menurutnya saat ini belum dibangun saluran menuju kolam retensi.

"Kolam retensi gak ngaruh juga, kalau ngaruh mah ini gak akan banjir kaya gini. Daerah Ciputat mah gak kebanjiran yang deket kolam retensi. Kalau ke sini kayanya belum dibangun salurannya ke sana," ucapnya.

Dia menambahkan baru berjualan makanan ringan beberapa hari yang lalu. Namun, kata dia, sudang mengalami banjir.

"Ini baru juga jualan tiga hari yang lalu, udah kebanjiran lagi. Tapi da gimana lagi, da di sini mah kaya gini," tuturnya.

Pantauan detikJabar, genangan air menguasai rumah warga yang berada di gang Kampung Muara. Banjir tersebut menggenang warga setinggi 40 cm sampai satu meter.




(tey/tya)


Hide Ads