Valuasi adalah suatu proses yang dilakukan untuk menentukan nilai. Secara bahasa, valuasi berasal dari kata bahasa Inggris "value" yang artinya nilai. Nilai didefinisikan sebagai seseorang dalam memaknai objek pada waktu dan tempat tertentu.
Misalnya, dalam bisnis valuasi artinya proses analitis untuk mengetahui nilai suatu perusahaan. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang valuasi, cara menghitung, faktor yang mempengaruhi valuasi, hingga contohnya.
Pengertian Valuasi
Dikutip dari buku berjudul Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Menuju Ekonomi Hijau, oleh Rita Parmawati, valuasi adalah cara yang digunakan untuk menentukan nilai dari suatu sistem yang berlaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam ekonomi, valuasi berfokus pada penetapan nilai uang yang digunakan untuk menilai aset, barang, maupun jasa. Valuasi ekonomi yaitu alat untuk menilai suatu ekosistem yang diberikan dalam nilai moneter atau uang.
Nilai valuasi adalah ukuran manfaat yang diberikan oleh ekosistem perusahaan atau bisnis, serta dampaknya. Setiap perusahaan akan memiliki nilai valuasi yang berbeda-beda hingga berubah-ubah. Nilai valuasi akan ditentukan dari aset keuangan dan juga kinerja perusahaan tersebut.
Nilai valuasi wajar akan dipengaruhi oleh prospek kinerja perusahaan itu sendiri. Artinya, semakin tinggi kinerja atau prospek pertumbuhan perusahaan di masa depan, tentu akan nilai wajarnya juga ikut tinggi.
Adanya valuasi tersebut bermanfaat untuk digunakan ketika mencoba menentukan nilai wajar sekuritas, yang ditentukan oleh pembeli saat bersedia membayar penjual (melakukan transaksi dengan sukarela). Jadi, valuasi penting dilakukan agar pihak perusahaan maupun pelaku bisnis bisa menentukan harga jual perusahaan mereka.
Cara Menghitung Valuasi
Ada beberapa cara untuk menghitung valuasi. Kamu bisa pelajari dan memahami beberapa metode menghitung valuasi berikut ini:
1. Kapitalisasi Pasar
Kapitalisasi pasar (market capitalization atau market cap) termasuk cara menghitung valuasi perusahaan. Menurut Downes dalam Jurnal Ekonomi dan Manajemen dari Universitas Siliwangi (Unsil) oleh Alfin NF Mufrenia dan Dhea Amanah, kapitalisasi pasar merupakan harga yang berlaku dari sekuritas.
Kapitalisasi pasar ini akan mencerminkan nilai kekayaan perusahaan saat ini, yang menjadi suatu pengukuran terhadap ukuran perusahaan. Semakin besar kapitalisasi pasar yang dimiliki perusahaan, tentu akan semakin besar juga ukuran perusahaan itu.
Nah, investor akan cenderung menahan sahamnya lebih lama, kalau mereka memiliki kapitalisasi pasar yang lebih besar. Mengapa? Karena investor menganggap perusahaan besar itu akan cenderung lebih stabil dari sisi keuangannya. Sehingga, resiko kerugiannya akan lebih kecil.
2. Profit Multiplier
Metode profit multiplier atau pengganda keuntungan adalah cara di mana nilai perusahaan dihitung dengan mengalikan keuntungan bisnis, atau disebut price to earnings.
Di mana harga adalah nilai perusahaan, dan laba berarti keuntungan yang diperoleh perusahaan. Contohnya, ada perusahaan yang memiliki laba bersih tahunan sekitar rp 1 triliun, dan akan menggunakan kelipatan 5.
Jadi, nilai perusahaan akan dihitung sebagai 5 x 1 triliun = 5 triliun. Meskipun perhitungannya tampak sangat sederhana, cara pengganda laba ini akan lebih rumit seiring dengan pertumbuhan perusahaan dan laba yang berfluktuasi setiap tahun, begitu seperti dikutip laman Eqvista.
3. Discounted Cash Flow (DCF)
Dikutip dari laman UKM Indonesia, Discounted Cash Flow DCF dilakukan dengan cara menghitung nilai sekarang dari arus kas di masa yang akan datang atau present value (PV). Jika asumsi yang digunakan akurat, maka cara DCF akan memberikan hasil valuasi yang baik.
Namun, penggunaan metode DCF juga punya kelemahan yakni mengharuskan kita untuk mengestimasikan arus kas di masa mendatang. Sehingga, akan ada potensi kesalahan dalam perhitungannya.
Faktor yang Mempengaruhi Valuasi
Dikutip dari jurnal berjudul Metode Valuasi Manakah yang Lebih Tepat untuk Merger dan Akuisisi? Karya Suwinto Johan dan Laura Herbani, beberapa faktor penting yang juga menjadi faktor dalam mempengaruhi valuasi, yaitu:
Scarcity
Istilah scarcity merupakan gambaran dari kompetitifnya beberapa industri, sehingga perusahaan yang ingin dijual, menjadi sedikit. Sedangkan, investor yang ingin berinvestasi malah banyak. Walaupun nilai valuasi tak mencapai harga tinggi, namun karena kekuatan antara permintaan dan penawaran, nilai valuasi bisa menjadi tinggi.
Regulasi
Pihak regulator akan punya peranan penting, misalnya dalam transaksi merger dan akuisisi suatu perusahaan. Regulator punya wewenang untuk memberikan izin atas transaksi yang dilakukan.
Di Indonesia sendiri, pihak regulator dikenal dengan Komisi Pemantau Persaingan Usaha (KPPU). Jika izin industri telah dikeluarkan, maka industri akan menjadi menarik bagi para pelaku usaha, begitu sebaliknya. Apabila regulator telah mengubah persyaratan modal minimum misalnya, maka pelaku usaha juga akan terpaksa berusaha untuk memenuhi persyaratan yang ada.
Waktu Valuasi
Waktu dilakukannya valuasi akan sangat penting, karena menjadi dasar dalam menentukan nilai dan suatu asumsi-asumsi. Misalnya, penentuan tanggal juga perlu melibatkan kesepakatan berbagai pihak.
Contoh Valuasi
Perhitungan valuasi yang mudah bisa dicontohkan pada startup. Cara menghitung valuasi dengan perhitungan modal awal dan suntikan dana investor. Contohnya, ada perusahaan startup yang memiliki nilai awal Rp 20 miliar, lalu ada sebuah venture capital yang menambahkan pendanaan sebesar Rp 20 miliar.
Berarti, valuasi startup itu menjadi Rp 40 miliar, dengan kepemilikan saham 50% yang dimiliki venture tersebut. Contoh perhitungan tersebut sebagaimana dikutip dari buku berjudul Mampukah IPO Bukalapak capai Kesuksesan IPO Alibaba oleh Buddy Setianto.
Perbedaan Valuasi dan Profit
Masih ada banyak orang yang masih bingung hingga keliru terkait pengertian valuasi yang sering disamakan dengan profit. Faktanya, keduanya punya arti yang berbeda, walaupun tujuannya akan didasarkan dari penilaian.
Sebelumnya, telah dijelaskan bahwa valuasi adalah kegiatan untuk menilai perusahaan melalui kinerja yang dihasilkan. Sedangkan, profit adalah keuntungan atau laba bersih yang didapatkan suatu perusahaan pada periode tertentu.
Sejatinya, penilaian suatu perusahaan tidak didasari dari valuasi saja. Investor tentu akan mempertimbangkan juga bagaimana profit perusahaan tersebut, sebelum menanamkan modal saham ke perusahaan.
Maka, ada istilah valuasi saham. Valuasi saham adalah teknik untuk menentukan nilai wajar atau nilai intrinsik dari sebuah investasi. Demikian dikutip dari buku berjudul Jurus-jurus Saham karya Raymond Budiman. Dalam investasi, valuasi saham akan dibandingkan dengan harga pasar yang ditawarkan.
Jadi, valuasi berarti lebih kepada nilai dari kinerjanya. Sementara, pengertian profit lebih melihat dari keuntungan yang didapatkan dalam waktu tertentu. Tingginya harga saham juga turut meningkatkan nilai perusahaan, serta kemakmuran investor begitupun sebaliknya.
Nah, itu tadi penjelasan mengenai pengertian valuasi. Semoga bisa menambah pemahaman dan pengetahuan detikers ya!
(khq/fds)