Terkait hal itu, Kepala Disnakan Sumedang Nandang Suparman mengaku tidak merasa pernah merekomendasikan baik secara lisan maupun tulisan terkait pengambil alihan bantuan sapi tersebut.
"Pengambil alihan bantuan sapi Kementan yang dilakukan BOMA (Barisam Olot Masyarakat Adat) dari Maju Jaya 2 atas inisiatif masing-masing tanpa melibatkan dinas, komitmen antara kedua pihak serta kenapa BOMA berhasil mengambil alih sapi dari Maju Jaya 2, mereka keduanyalah yang tahu," terang Nandang saat dikonfirmasi detikjabar, Sabtu (9/7/2022).
Ia pun mengaku tidak pernah memberikan tekanan kepada siapa pun. Bahkan, ia menyebut soal surat penyataan yang dibuat Kelompok Tani Maju Jaya 2 atas dasar inisitif kelompok tersebut.
"Sok aja ngobrol dengan saya, tekanannya darimana, dasarnya darimana, dia (Maju Jaya 2) buat surat pernyataan juga atas inisiatif sendiri," terangnya.
Ia menjelaskan duduk perkara terkait bantuan hibah sapi Kementan tersebut. Bantuan itu, kata dia, awalnya berupa rekomendasi secara lisan dari Menteri Pertanian yang ditujukan untuk kelompok BOMA saat keduanya bertemu di suatu tempat jauh sebelumnya.
Kemudian, sambung Nandang, pihak Boma menghubungi Disnakan Sumedang dengan maksud untuk menjelaskan perihal bantuan sapi tersebut yang jumlahnya sebanyak 60 ekor.
Bantuan tersebut oleh kelompok BOMA rencananya akan dialokasikan untuk kelompoknya di tiga Kabupaten, yakni Tasikmalaya, Pangandaran dan Sumedang.
Namun dikarenakan untuk di Sumedang kelompok Boma tidak memiliki kandang sebagai syarat penerima bantuan, mereka pun akhirnya membuat kesepakatan kerjasama dengan Kelompok Tani Maju Jaya 2 selaku pemilik kandang di Sumedang.
"Jadi saat itu sebenarnya telah sepakat bahwa jika untuk secara tertulis dilihat dari aspek normatif dan administratif terkait kepemilikan sapi itu adalah Maju Jaya 2, saat itu semua sepakat baik BOMA maupun Maju Jaya 2 atas komitmen itu," terang Nandang.
Namun dalam perjalanannya terjadi ketidak sepahaman antara kedua belah pihak terkait komitmen yang telah dibuat sebelumnya.
"Pada akhirnya keduanya ribut, dan terakhir menurut informasi, kenapa Maju Jaya 2 menyerahkan sapi kepada BOMA pada dua minggu kebelakang, karena nama saya dicatut oleh BOMA, jadi BOMA saat itu menjual nama kadis," terangnya.
Nandang menambahkan, pencatutan namanya oleh Kelompok BOMA tidak lain agar pengambil alihan kepemilikan sapi dapat berjalan mulus.
"Karena saat itu BOMA sudah puyeng bagaimana mengakali agar sapi itu dapat diambil alih," ucapnya.
Berita sebelumnya, Sebanyak 13 peternak sapi dari Kelompok Tani Maju Jaya 2, Desa Cilopang, Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang dengan terpaksa harus merelakan bantuan sapi dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI.
Hal itu setelah bantuan yang diterimanya diambil alih oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan dirinya sebagai organisasi masyarakat (Ormas). Dari 20 ekor bantuan sapi, kini yang bersisa hanya tinggal 4 ekor sapi saja.
Ketua Kelompok Tani Maju Jaya 2, Jojo Atmaja menyebut, pengambil alihan bantuan sapi tersebut terjadi pada 28 Juni 2022 atau saat sapi-sapi itu telah berada di kandang selama 5 hari pasca bantuan tiba.
Sapi-sapi tersebut, sambung dia, diambil alih oleh sekelompok orang dari Barisan Olot Masyarakat Adat (BOMA).
"Anggota saya dipaksa, ditekan, ditunggu sampai jam 12.00 malam, di press begitu," ungkapnya kepada detikjabar, Jumat (8/7/2022).
Jojo terpaksa harus merelakan sapi-sapi yang telah diterimanya lantaran mendapatkan tekanan yang begitu kuat. Modusnya, Jojo harus menandatangani bahwa kelompoknya tidak sanggup mengelola bantuan sapi tersebut.
Jojo mengaku, tekanan tersebut datang bukan hanya dari kelompok BOMA. Bahkan, ada diantaranya dari beberapa oknum pihak terkait lainnya.
"Mereka itu BOMA mendapat respons dari Kepala dinas (Disnakan), bahkan sebelumnya saya sempat dipanggil dan dimarahi oleh kepala dinas lantaran saya menolak menandatangani MoU kerjasama dengan BOMA yang secara sepihak setelah sapi bantuan datang," paparnya.
"Terus saat itu, ada juga dari Kepala UPTD Peternakan yang mengatakan bahwa mereka akan mengganti biaya operasional atas pengurusan sapi selama ini," Jojo menambahkan. (mso/mso)