Akan Dipolisikan Warga gegara Ajakan Sparring, Kades Sukaresmi: Silakan

Kabupaten Sukabumi

Akan Dipolisikan Warga gegara Ajakan Sparring, Kades Sukaresmi: Silakan

Siti Fatimah - detikJabar
Selasa, 05 Jul 2022 18:45 WIB
Kepala Desa Sukaresmi Jalaludin
Foto: Kepala Desa Sukaresmi Jalaludin (Siti Fatimah/detikJabar).
Sukabumi -

Puluhan warga yang mengatasnamakan dirinya sebagai Aliansi Warga Sukaresmi menyatakan akan melaporkan Kepala Desa kepada polisi atas dugaan persekusi berupa ajakan sparring. Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Sukaresmi Jalaludin mengaku siap untuk mempertanggungjawabkan.

"Kalau menurut saya sah-sah saja silahkan. Kalau memang saya salah, saya siap mempertanggungjawabkan akan apa yang saya paparkan," kata Kepala Desa Sukaresmi Jalaludin saat ditemui usai aksi demonstrasi di Sukabumi, Selasa (5/7/2022).

"Kalau mereka masih mau melanjutkan ke ranah hukum silahkan sah-sah saja. Kalau saya salah mungkin diadili dan kalau saya benar, bisa beres. Saya mah yang penting beres," sambung Jalaludin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengenai tanggapan aksi demonstrasi masyarakat, Jalaludin menampik mengajak duel atau sparring kepada dua warganya. Menurutnya, antara dia dan warganya karena miss komunikasi.

"Mungkin aksi mereka itu kawan-kawan pergerakan dan ada miss komunikasi yang sebenarnya dari kemarin-kemarin juga sudah beres dan final. Dikira itu tidak ada aksi kaya begini namun kita juga apresiasi kepada kawan-kawan yang sudah menyampaikan kritik," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dia menyampaikan, status WhatsApp yang dinilai arogan itu ditujukan untuk orang lain di luar desanya dan urusan pribadi. Dia juga berkali-kali memohon maaf kepada warga Desa Sukaresmi.

"Saya secara pribadi kalau ini melukai kawan-kawan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya walaupun tujuan bukan ke arah sana (sparring atau duel). Tidak ada tipikal ke sana, kita semua saudara," kata dia.

"Jadi mohon maaf kami sampaikan. Itu bukan tujuan melawan atau menyerang kepada warga saya sendiri. Ini mah murni saya pribadi bukan ditujukan ke wargaSukaresmi,"tuturnya.

Kronologis Dugaan Persekusi Kades Sukaresmi

Awal mula permasalahan ini dari status WhatsApp pribadi Jalaludin yang menggunakan bahasan Sunda dan dinilai arogan. Berikut isi status WA tersebut:

"Hayo atuhlah gera auden dei, hayang ngala huntuna asa sok pinter bodo batur dasar eweh otakan. Hayu ah sparingan, hayang panggih diluar secara pribadi (Ayo segera audien lagi, ingin ngambil giginya, sok pintar bodoh dasar tidak ada otaknya. Ayo sparingan, ingin bertemu di luar secara pribadi," bunyi status WhatsApp tersebut.

Di sisi lain, Lui Andrian (30) mengatakan, dia mengkritik pemimpin untuk tidak berbicara kasar, arogan atau mengutarakan kebencian di sosial media karena akan menjadi konsumsi publik.

"Ketika saya telepon, dia memperkusi saya selama 16 menit lewat telepon. Waktu itu saya sudah santun, cuman dia malah mengajak duel saya," ucapnya.

Kabar ajakan duel tersebut menyebar ke masyarakat dan mengundang kontroversial. "Ketika berita ini menyebar akhirnya seluruh warga Sukaresmi mempunyai kemarahan kepada kades. Jadi gerakan ini natural tidak ditunggangi oleh siapapun, natural oleh rakyat Sukaresmi," paparnya.

Saat ditanya mengenai spesifik ajakan duel, Lui menyebut, Kades Sukaresmi Jalaludin mengajak duel selama 15 menit sebagai pribadi bukan sebagai jabatannya sendiri. Sementara Lui menolak ajakan tersebut.

"Ajakan duelnya waktu itu dia secara pribadi bukan sebagai Kepala Desa bilangnya, 15 menit untuk duel bersama saya, sparring. Cuman waktu itu saya menolak," ujarnya.

Jalaludin kemudian mengkonfirmasi hal tersebut. Dia membenarkan bahwa masalah ini dimulai dari status WA dan disebarkan ke WhatsApp Group (WAG) Karang Taruna Desa Sukaresmi.

"Awalnya saya bikin status di WA, untuk pribadi. Beliau saudara Lui dan Indra ngejapri di grup Karang Taruna. Saya tanya 'kalau ada masalah jangan di grup, ke pribadi saja'. Mungkin saya pribadi waktu itu lagi bawa mobil ke Plara, ada miss komunikasi," kata Jalaludin.

Halaman 2 dari 2
(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads