Jabar Hari Ini: Kala Warga Bandung Pilih Isi Pertalite di Cimahi

Jabar Hari Ini: Kala Warga Bandung Pilih Isi Pertalite di Cimahi

Tim detikJabar - detikJabar
Kamis, 30 Jun 2022 22:45 WIB
Jabar Hari Ini: Kala Warga Bandung Pilih Isi Pertalite di Cimahi
Foto: Antrean SPBU di Cimahi (Whisnu Pradana/detikJabar).
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Kamis (30/6/2022). Mulai dari Perhutani yang mengakui ladang ganja di Cianjur di lahan miliknya hingga siasat warga Bandung memilih beli Pertalite di Kota Cimahi.

Berikut rangkuman Jabar hari ini:

Perhutani Akui Ladang Ganja di Cianjur

Ladang ganja di Gunung Karuhun Cianjur, Jawa Barat dipastikan berada di atas lahan Perhutani. Diperkirakan ada 1 hektar lahan yang ditanami ganja oleh pelaku yang saat ini buron.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan, mengatakan setelah berkoordinasi dengan pihak Perhutani, didapati jika lahan yang ditanami ganja tersebut memang lahan Perhutani.

"Iya memang di lahan perhutani," ujar Doni di Mapolres Cianjur, Jalan KH Abdullah bin Nuh, Kamis (30/6/2022).

ADVERTISEMENT

Menurutnya ganja itu ditanam ilegal alias tanpa izin pengelolaan oleh pelaku yang saat ini buron.

"Tidak ada izin pengelolaan, jadi ditanam secara ilegal. Pelaku atau yang menanam ganja itu masih kita cari dan diupayakan segera tertangkap," kata dia.

Plt Adm Perhutani Cianjur Rusliadi membenarkan ladang ganja tersebut berada di atas lahan perhutani. Menurutnya, dari luasan 10 hektar lahan, lahan Perhutani yang ditanami ganja oleh pelaku mencapai 1 hektar.

"Jadi dari 10 hektar itu tidak berupa hamparan, tapi tersebar di beberapa titik. Kalau ditotalkan jadi satu hamparan, sekitar 1 hektar lahan (Perhutani) yang ditanami ganja oleh pelaku," ucapnya.

Dia berdalih jika Gunung Karuhun masuk dalam Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Cikondang dengan luas 1.700 hektare. Petugas yang memantau KPH itu hanya ada enam orang. Sehingga dimungkinkan petugas tidak tahu ada kegiatan masyarakat yang melanggar hukum.

"Jadi covering-nya (area pengawasannya) satu petugas berbanding 300 hektare. Hal ini memungkinkan petugas tidak tahu ada kegiatan masyarakat, salah satunya yang menanam ganja," kata dia.

Rencananya petugas Perhutani akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencegah kejadian serupa. "Pertama kita akan sterilkan dulu Gunung Karuhun, kemudian kita juga pantau titik lain untuk mengantisipasi adanya aktivitas serupa," pungkasnya.

Tiga Jemaah Haji Jabar Meninggal di Arab

Tiga jemaah haji asal Jabar dikabarkan meninggal dunia. Dua di antaranya dikabarkan meninggal dunia saat melaksanakan rangkaian ibadah haji di Arab Saudi.

Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jabar Ahmad Handiman Romdony mengatakan dua orang yang meninggal di Arab Saudi berasal Purwakarta dan Cianjur.

Sedangkan satu orang lagi dari Majalengka, meninggal dalam kondisi sakit di Embarkasi Bekasi. Ketiga jemaah haji yang meninggal itu berasal dari kelompok terbang (kloter) yang berbeda.

"Jemaah haji di Jabar meninggal ada di kloter tiga dan delapan, tiga orang meninggal. Pertama JKS (Embarkasi Jakarta-Bekasi) 16 Cianjur, JKS 35 Purwakarta, dan JKS 16 dari Majalengka," kata Romdony melalui sambungan telepon, Kamis (30/6/2022).

Romdony menjelaskan meninggalnya ketiga jemaah itu dalam waktu yang berbeda, jemaah Cianjur meninggal pada 15 Juni, kemudian asal Purwakarta meninggal pada 27 Juni, dan jemaah Majalengka pada 29 Juni 2022. Romdony memastikan ketiga jemaah itu meninggal dunia karena sakit.

"Dua orang serangan jantung, yang dari Cianjur itu drop gula darah atau tertulis di dokumen endokrin nutrisional mid. Awalnya semuanya sehat semua tidak ada tanda apapun, dadakan meninggalnya," kata Romdony.

Lebih lanjut, Romdony menegaskan kedua jemaah yang meninggal di Arab Saudi langsung dimakamkan. Sedangkan, jemaah yang meninggal di RS Bekasi sudah diantar ke keluarganya di Purwakarta. Kemenag Jabar pun meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk melakukan pemeriksaan yang ketat terhadap jemaah, utamanya yang berstatus dalam pemantauan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Kanwil Kemenag Jabar Azam Mustazam menyebutkan totalnya sebanyak 44 kloter jemaah haji di Jabar.

"Sebanyak 17.666 jemaah haji, semua berangkat karena kuota segitu semuanya. Dari 60 tahun ke bawah, dan 18 tahun ke atas berangkat," katanya.

Lebih lanjut, Azam menjelaskan kuota normalnya untuk jemaah haji di Jabar mencapai 40 ribuan orang. Karena ada pembatasan, sehingga hanya 17 ribuan yang diberangkatkan.

Ribet Isi Pertalite, Warga Bandung Isi Pertalite di Cimahi

Kota Bandung jadi salah satu daerah yang wajib membeli BBM subsidi Pertalite dan Solar menggunakan aplikasi MyPertamina. Imbas dari kebijakan itu, warga Bandung justru berbondong isi bensin di Cimahi.

Kebijakan pembelian BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar dengan menggunakan aplikasi MyPertamina akan segera diterapkan per 1 Juli 2022. Di Jabar, ada empat daerah, di antaranya di Kota Bandung, Kota Sukabumi, Kota Tasikmalaya, dan Kabupaten Ciamis.

Antrean pengendara motor dan mobil di SPBU di Jalan Cilember kian panjang sehari jelang pemberlakuan aturan tersebut. Mereka ramai-ramai mengisi tangki hingga penuh.

"Iya diisi full saja dulu, biar enggak ribet isi lagi apalagi kalau pakai aplikasi," ujar Miranti Leany, warga Gunung Batu, Kota Bandung, kepada detikjabar, Kamis (30/6/2022).

Lantaran rumahnya ada di Kota Bandung yang menjadi salah satu daerah percontohan penerapan MyPertamina, ia lebih memilih mengisi bensin di Kota Cimahi yang jaraknya tak terlalu jauh dari rumahnya.

"Kebetulan kerja di Caringin, jadi pasti lewat Cimahi. Jadi isi bensin di Cimahi saja. Memang enggak ribet karena enggak pakai aplikasi, cuma antreannya panjang. Terus stoknya itu selalu sedikit, siang pasti habis pertalitenya," tutur Miranti.

Senada dengan Miranti, Bagus Puji (27), warga Kota Bandung yang bekerja di Cimahi mengatakan menjelang pemberlakuan pembelian bensin via aplikasi MyPertamina, ia lebih memilih mengisi bensin di SPBU Cimahi.

"Sebetulnya jadi ribet, karena harus punya aplikasi terus antre lagi. Jadi lebih baik isi di Cimahi saja, setiap mau pulang kerja diisi penuh tangkinya," ujar Bagus.

Ketimbang menerapkan aplikasi, Bagus menyebut seharusnya pemerintah fokus pada penyediaan bahan bakar agar tak terjadi kelangkaan. Sebab beberapa bulan belakangan, bensin jenis pertalite sulit didapat.

"Saya kalau antre di SPBU itu pasti lebih dari 15 menit, karena memang panjang. Belum lagi sekarang sering kosong, kenapa enggak fokus ke situ tapi malah bikin aturan lebih rumit dengan pakai aplikasi segala," ujar Bagus.

Di SPBU Cilember sendiri tidak menerapkan sistem pembelian Pertalite dan Solar menggunakan aplikasi MyPertamina sebab berada di wilayah Kota Cimahi.

"Belum (menerapkan), tapi kalau yang antre selalu banyak. Kita dapat jatah (Pertalite) juga terbatas, hanya 8 ribu liter, jadi jam 12 atau jam 1 siang sudah pasti habis," kata seorang operator dispenserBBMSPBUCilember.

Viral Rombongan Haji Ribut Dengan Pengendara

Unggahan video yang memperlihatkan keributan antara rombongan bus calon jemaah haji (CJH) asal Majalengka dengan pengendara truk boks viral di media sosial.

Sekadar informasi, pada Rabu (29/6/2022), Pemkab Majalengka telah melepas 128 orang CJH asal Majalengka yang masuk keloter 39 di halaman gedung pendopo Majalengka, sekitar pukul 08.30 WIB.

Dalam video tersebut tampak sejumlah orang tengah menarik paksa pengendara truk tersebut karena diduga ugal-ugalan hingga mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Meski kecelakaan, terlihat tak ada kerusakan parah dalam peristiwa tersebut.

"Terjadi kecelakaan antara bus yang membawa calon jemaah haji Majalengka dengan mobil box di Jatipamor tadi pagi sekitar pukul 10.00 WIB," tulis akun Instagram @besokseninco dikutip detikJabar, Kamis (30/6/2022).

Dijelaskan akun tersebut, insiden ini terjadi saat bus tersebut hendak menyusul truk boks. Namun truk boks tersebut malah menyalip lagi kendaraan di depannya.

"Kejadian ini bermula saat mobil bus (dari arah Majalengka) hendak menyusul mobil box yang ada di depannya, namun mobil box juga ternyata malah ikut menyusul mobil yang ada didepannya," terang akun tersebut.

"Hal ini mengakibatkan mobil bus kaget dan sulit menghindar, akhirnya kecelakaan tidak dapat dihindari," lanjut akun tersebut.

Dinarasikan dalam caption unggah akun itu, beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Bupati Majalengka, Karna Sobahi mengaku baru mengetahui adanya insiden tersebut. Meski baru mengetahui, ia meminta kepada para petugas haji Majalengka agar bisa menjaga emosinya saat di perjalanan.

"Saya juga baru tahu dari temen-temen pers media adanya kejadian seperti itu. Ya diharapkan seperti itu (jaga emosi)," ujar Karna.

Atas kejadian ini, Karna juga akan meminta keterangan kepada pihak kepolisian saat mengawal rombongan CJH Majalengka. Pasalnya, ia sudah meminta semua pihak agar mengamankan CJH dengan nyaman.

"Saya juga mau minta keterangan juga apakah itu enggak dipertimbangkan dulu, polisi kan seharusnya mengamankan kiri kanan juga," kata dia.

Erupsi Gunung Anak Krakatau

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau, di Lampung pada pukul 18.17 WIB, Kamis (30/6/2022).

Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono menyebutkan ketinggian kolom abu akibat erupsi mencapai kurang lebih 1.000 meter di atas puncak, atau kurang lebih 1.157 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut.

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 24 mm (milimeter) dan durasi kurang lebih dua menit 49 detik," kata Eko Budi Lelono dalam keterangan yang diterima detikJabar, Kamis (30/6/2022).

Eko menjelaskan tak terdengar suara dentuman saat erupsi terjadi. Ia juga menjelaskan saat ini Gunung Anak Krakatau berstatus level III atau siaga. Ia mengimbau agar masyarakat atau wisatawan tak mendekati Gunung Anak Krakatau.

"Masyarakat, pengunjung, wisatawan atau pendaki tidak mendekati Gunung Anak Krakatau. Atau, beraktivitas dalam radius lima km (kilometer) dari kawah aktif," ucap Eko.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video BPKH Limited: Pendistribusian Kompensasi Jemaah"
[Gambas:Video 20detik]
(bba/mso)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads