5.065 Rumah di Kota Bandung Tak Layak Huni

Pengentasan wilayah kumuh masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkot Bandung. Kawasan kumuh di Kota Bandung tercatat masih tinggi mencapai 468,031 hektare dari total luas wilayah 167,3 km2 atau setara 16.732 hektare.

Faktor terbesar penyumbang wilayah kumuh ini disebabkan masih banyaknya rumah tidak layak huni (RTLH) yang ditempati warga. Tercatat, jumlah rumah tak layak huni di Kota Bandung mencapai 5.065 rumah.

Dilansir dari laman Open Data Kota Bandung, Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP), jumlah RTLH pada 2020 tercatat mencapai 6.541 rumah. Jumlah ini berkurang sebanyak 969 menjadi 5.572 RTLH yang telah ditangani oleh Pemkot Bandung.

Pada 2021, jumlah RTLH mengalami peningkatan menjadi 5.985 rumah. Meskipun di tahun tersebut, pemkot telah menangani 920 rumah sehingga RTLH yang tersisa menjadi 5.064 rumah.

Dalam opendata, ada 7 kecamatan yang mencatat jumlah RTLH paling tinggi di Kota Bandung. Ketujuh wilayah ini mencatat ada 300-400 rumah tak layak huni masih ditempati warga di Kota Bandung.

Di antaranya Kecamatan Bojongloa Kidul dengan 425 rumah, Kecamatan Bandung Kulon 386 rumah serta Kecamatan Arcamanik dengan 356 rumah. Kemudian Kecamatan Babakan Ciparay 351 rumah, Kecamatan Buahbatu 323 rumah, Kecamatan Ujungberung 319 rumah dan Kecamatan Kiaracondong dengan 314 rumah

Selain RTHL tertinggi, sejumlah wilayah di Kota Bandung juga mencatat jumlah rumah tak layak huni paling sedikit dengan kecamatan yang lain. Ada 8 kecamatan dengan sebaran RTLH di bawah 100 rumah.

Di antaranya Kecamatan Bandung Wetan dengan 30 rumah, Kecamatan Sumur Bandung 33 rumah, Kecamatan Cidadap 37 rumah serta Kecamatan Lengkong dengan 42 rumah. Kemudian Kecamatan Panyileukan dengan 55 rumah, Kecamatan Cibeunying Kaler 67 rumah, Kecamatan Antapani 92 rumah dan Kecamatan Sukasari 95 rumah.