Kesaksian Tim SAR Cari Pria Sukabumi yang Disebut Tewas 2 Tahun Lalu

Kesaksian Tim SAR Cari Pria Sukabumi yang Disebut Tewas 2 Tahun Lalu

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Jumat, 24 Jun 2022 10:12 WIB
anak polisi ditemukan tewas di Karanghawu sukabumi
Ilustrasi pencarian korban di Karang Hawu (Foto: istimewa)
Sukabumi -

Ketua Forum Komunikasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri Assidiq membenarkan AK (38) pernah dilaporkan hilang di sekitar Karang Kursi, kawasan wisata Karang Hawu, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.

Okih mengatakan saat itu proses pencarian sempat dilakukan pada Jumat 24 Januari 2020 silam. Proses pencarian melibatkan semua unsur termasuk Basarnas dan Polairud Polres Sukabumi. Pencarian dilakukan selama 7 hari sampai kemudian dihentikan, karena AK tidak kunjung ditemukan.

"Jadi proses pencarian atas nama saudara AK didasari laporan informasi dan lapga yang dikeluarkan oleh Polairud Polres Sukabumi dan juga informasi langsung berkaitan dengan kejadian tersebut. Itu kemudian menjadi dasar pencarian kami melakukan operasi SAR pencarian," kata Okih, Kamis (23/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Okih, saat itu kabar AK hilang berdasarkan keterangan saksi yakni sopir sekaligus teman AK yang saat itu berstatus korban. Meski tidak melihat langsung, Okih mengatakan sandal dan ciput atau kupluk milik AK ditemukan di sekitar Karang Kursi.

"Kami bahkan berkomunikasi dengan saksi korban yakni sopir atau rekan yang bersangkutan sampai kita melakukan pengumpulan bahan keterangan (pulbaket) dan asessment ke lokasi dimana informasi yang bersangkutan datang ke lokasi Karang Hawu dan ditemukan disana ada sendal jepit yang diyakini milik korban," ujar Okih.

ADVERTISEMENT

"Lokasi ditemukannya di karang di bawah karang kursi di sana itu lokasi penziarahan. Jadi ditemukan sendal di bawah saat itu saya tidak melihat langsung karena sudah diambil informasinya sudah dibawa. Jadi itu tebing, meskipun tidak ada yang menyaksikan yang bersangkutan itu jatuh seakan-akan memang sepertinya ada kronologi kejadian seperti itu. Nah itu kemudian yang menjadi dasar kami untuk melakukan operasi pencarian," sambung Okih.

Pencarian dilakukan selama 7 hari melibatkan semua unsur. Pencarian hingga keluar dari kawasan Teluk Palabuhanratu. "Selama 7 hari sampai operasi ditutup sesuai SOP kami melakukan pencarian, dan terakhir saya sendiri turun sampai ke tengah ke perbatasan antara teluk dan laut lepas, tepatnya di Lawang Jampang," jelas Okih.

Sesuai prosedur, selepas 7 hari pencarian tidak ditemukan akhirnya operasi SAR kemudian dihentikan. Seluruh personel gabungan yang melakukan operasi menutup proses pencarian tersebut.

Soal AK, Okih mengaku sudah mendengar kabar pria itu dalam kondisi baik-baik saja. Okih mengaku laporan SAR yang resmi dikeluarkan adalah hilang dan tidak ditemukan.

"Bahasa kami hilang tidak ditemukan setelah itu, upaya pencarian setelah 7 hari tetap tidak ditemukan, dalam laporan kami itu hilang tidak ditemukan apakah kemudian orang itu ditemukan selamat atau bagaimana kita tidak tahu ya karena fokus kita di pencarian saja," ucapnya.

"Kecuali sesudah 7 hari kita tutup kemudian ada informasi penemuan, itu operasi kita buka kembali. Seperti beberapa waktu lalu setelah 15 hari pencarian ditutup kemudian ada informasi penemuan jenazah di Sawarna itu sudah 15 hari, evakuasi ke sana ternyata betul itu kejadian (tenggelamnya) di Citepus," ujar Okih.

(sya/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads