AY (29) perempuan asal Kuningan, Jawa Barat kena ciduk petugas Satpol PP Gresik. Perempuan tersebut menangis usai diciduk karena mengaku ditipu untuk jadi penjaga warung kopi pangku.
Dilansir dari detikJatim, AY diciduk bersama empat orang perempuan penjaga kopi pangku lainya yaitu TR (24) warga Brebes, PA (38) warga Sulawesi Tenggara dan dua warga Jabar lainnya SA (19) dan TI (19) warga Cirebon.
"Yang satu ini nangis dari semalam. Ia (mengaku) baru sampai 20 menit di sana sebelum kami datang merazia," kata Kasatpol PP Kabupaten Gresik Suprapto, Rabu (22/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada petugas, AY mengaku dijebak oleh TR yang membawa AY ke Gresik. Awalnya, AY ditawari untuk bekerja sebagai penyanyi di sebuah kafe. Bayangan AY dia akan bekerja di kafe hits namun nyatanya di warung kopi.
"Temannya menawarkan pekerjaan sebagai penyanyi di kafe. Bayangannya itu menyanyi di kafe dengan memakai seragam. AY ini nggak tau kalau kerjaannya itu di warung pangku. Apalagi tak lama setelah tiba di warung itu, ada razia. Dia merasa bingung," kata Suprapto.
AY yang terus menangis ini juga meminta terus kepada petugas untuk dipulangkan ke kampung halamannya. Hingga akhirnya petugas mengantar AY ke terminal agar AY pulang.
"Tadi pas tanya-tanya, dia trauma dan hanya nangis minta pulang. Setelah kami tanyakan ke empat wanita lainnya, memang AY itu baru sampai ketika ada razia petugas. Kami memutuskan untuk mengantar dia ke Terminal Purabaya Bungurasih agar pulang ke kampung halaman," kata Suprapto.
Tarif Layanan Plus-plus
Petugas Satpol PP Gresik turut menggali informasi lain soal layanan esek-esek kopi pangku. Para wanita yang diamankan ternyata membeberkan harga setiap kali memberikan pelayanan kepada pria hidung belang.
Untuk sekali berhubungan badan, para pramusaji tersebut menarif sebesar Rp 250 ribu. Namun jika hanya menemani menyanyi, mereka hanya menerapkan tarif Rp 150 ribu.
"Mereka mengaku kepada penyidik sekali melayani plus-plus tarifnya Rp 250 ribu. Kalau hanya menemani menyanyi tarifnya Rp 150 ribu. Ada yang sudah lama, ada juga yang baru sampai ke warung tapi terjaring razia," tutur Suprapto.