Kasus COVID-19 di Bandung Makin Meroket!

Kasus COVID-19 di Bandung Makin Meroket!

Rifat Alhamidi - detikJabar
Kamis, 23 Jun 2022 10:59 WIB
Female doctor holds a face mask with - Omicron variant text on it. Covid-19 new variant - Omicron. Omicron variant of coronavirus. SARS-CoV-2 variant of concern
Ilustrasi COVID-19. (Foto: Getty Images/iStockphoto/golibtolibov)
Bandung -

Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat kasus aktif COVID-19 harian di Kota Bandung naik drastis hampir 100 persen. Tren kenaikan kasus itu dilaporkan sudah terjadi sejak dua pekan lalu.

"Dua minggu yang lalu kasus aktif itu 69 kasus, nah sekarang itu per tanggal 19 Juni kasus aktifnya 131. Jadi kenaikannya (hampir) sampai 100 persen," kata Kadinkes Kota Bandung Ahyani Raksanagara kepada wartawan, Kamis (23/6/2022).

Ahyani menyebut, status PPKM Level 1 turut menyumbang kenaikan kasus COVID-19. Sebab dengan adanya pelonggaran, masyarakat kini mulai abai menerapkan prokes pada kesehariannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada relaksasi aktivitas yang luar biasa, jadi aktivitas perjalanan laut, udara, darat itu sudah lebih bebas, sementara mobilitas jadi lebih banyak. Aktivitasnya jadi lebih banyak. Di sisi lain prokes bisa dilihat agak lalai, lengah. Karena orang pikir sudah Level 1," ungkapnya.

Meskipun kasus aktif ini lebih ringan dan bahkan tanpa, namun ia mengimbau warga terus waspada, terutama golongan lansia dan komorbid.

ADVERTISEMENT

"Harus saling menjaga, terutama kepada keluarga, lingkungan kerja sama orang terdekat. Apalagi masyarakat yang rentan kena, sama anak di bawah usia 6 tahun yang memang belum vaksinasi," tuturnya.

Di sisi lain, Ahyani mengungkap minat vaksinasi masyarakat kini mulai menurun. Ia pun menduga hal itu dipengaruhi oleh pelonggaran aturan PPKM Level 1.

"Minat vaksinasi berkurang, kemungkinannya masyarakat merasa sudah tidak lagi jadi sebuah syarat. Kemarin kan pas mau mudik syaratnya harus vaksin, itu langsung ramai. Sekarang hilang lagi," ucapnya.

Ia pun merinci, vaksinasi untuk dosis ketiga atau booster saat ini baru mencapai 681.076 dosis. Sementara, Dinkes menargetkan 1.952.358 dosis bisa diterima oleh masyarakat.

"Booster baru 34 persen dan ini masih kurang cepet vaksinasinya. Tapi ini memang ada hambatan, misalkan sudah jadwalnya, dia kena, dan harus ada jeda juga kan. Dan ketersediaan vaksinnya itu harus ada pilihan misalnya Sinovac dengan apa," imbuhnya.

Ahyani menegaskan selain protokol kesehatan, vaksinasi menjadi hal penting untuk menghindari COVID-19. Apalagi, angka kasus COVID-19 di Kota Bandung saat ini terus meningkat dengan adanya subvarian BA.4 dan BA.5.

"Kita jangan sampai ada lonjakan. Sebenarnya saya sangat menghimbau, karena puskesmas buka terus untuk dosis 1, dosis 2 dan booster, jadi silahkan di instagram Dinas kesehatan bisa dilihat dan datangi puskesmas untuk divaksin booster," pungkasnya.




(ral/ors)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads