12 Tanda Kematian yang Sering Dijumpai, Jangan Dianggap Sepele!

12 Tanda Kematian yang Sering Dijumpai, Jangan Dianggap Sepele!

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Rabu, 22 Jun 2022 19:21 WIB
Ilustrasi wanita di rumah sakit
Ilustrasi tanda kematian (Foto: Getty Images/iStockphoto/Chinnapong)
Bandung -

Saat menjumpai akhir hayat, biasanya beberapa tanda-tanda kematian seringkali dijumpai. Tak memandang usia maupun kondisi, tanda-tanda ini dapat dirasakan oleh siapapun yang akan menghadapi kematian. Baik itu berupa tanda-tanda fisik maupun perilaku. Lalu, apa saja tanda-tanda kematian yang lazim ditemui pada seseorang?

1. Nafsu Makan Hilang

Bisa diperhatikan dari nafsu makannya yang tiba-tiba surut. Pertanda ini disebabkan dari tubuh seseorang yang akan meninggal menjadi kurang aktif. Adanya kecenderungan untuk berhenti makan atau minum secara drastis, karena nafsu makannya perlahan menghilang. Ia akan makan ketika benar-benar merasa lapar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2. Lebih Banyak Tidur

Dalam beberapa kasus, beberapa waktu sebelum menjemput akhir hayatnya seseorang tidur lebih sering dan lebih lama daripada biasanya. Hal ini disebabkan oleh metabolisme tubuh yang menurun, sehingga tubuh merasa lebih mudah kelelahan dan butuh waktu tidur lebih banyak.

ADVERTISEMENT

3. Anti Bersosialisasi

Biasanya, hal ini menimpa orang yang sedang sakit keras. Secara perlahan menarik diri dari aktivitas sosial dan lebih suka menyendiri. Hal ini lumrah sebab kehilangan gairah untuk berbicara dengan banyak orang.

4. Jarang ke Toilet

Hal ini dipengaruhi dari turunnya nafsu untuk makan dan minum, sehingga pergerakan usus pun tak begitu banyak dan tidak teratur. Maka, ini mempengaruhi besaran buang air besar dan buang air kecil yang tak begitu banyak.

5. Halusinasi

Berbicara hal yang sulit dipahami atau ngelantur, mengatakan hal-hal aneh di luar nalar kebanyakan orang, serta membicarakan nama-nama orang yang tak dikenal. Beberapa pertanda ini merupakan halusinasi atau penglihatan yang tak normal atau tak seperti realita. Kerap kali dijumpai di hari-hari terakhir menjelang kepergiannya.

6. Perubahan di Organ Vital

Secara fisik, dapat juga dilihat dari perubahan di organ vital. Seperti tekanan darah yang menurun, detak jantung menjadi tidak teratur dan sulit dideteksi, pernafasan yang tak beraturan, hingga urine berubah warna menjadi cokelat. Apabila ini terjadi, bisa jadi dipengaruhi oleh organ ginjal di dalam tubuh sudah tak lagi berfungsi.

7. Penurunan Suhu Badan

Pertanda ini masih ada kaitannya dengan organ vital, yakni berkurangnya sirkulasi darah di dalam tubuh. Hal tersebut membuat kulit terasa lebih dingin saat disentuh. Kulit menjadi pucat atau berbintik-bintik dengan bercak biru dan ungu.

8. Otot Melemah

Bisa diperhatikan dari setiap gerakannya dalam beraktivitas. Otot melemah dapat menandakan seseorang yang sudah dekat dengan akhir usianya. Seperti tidak bisa mengangkat beban tertentu, dan lainnya.

9. Rasa Sakit Bertambah

Rasa sakit biasanya akan semakin terasa. Orang disekitarnya mungkin akan sulit untuk mengetahui bagaimana rasanya, namun ini bisa terlihat dari ekspresi wajah atau suara rintihan kesakitan. Biasanya, obat pereda nyeri akan ditambah dosisnya oleh dokter.

10. Pernafasan Berubah

Kondisi kesehatan pada orang yang menjemput ajal akan terlihat kesulitan bernapas. Suara napasnya menjadi cukup berisik meskipun tidak sedang pilek dan batuk. Cobalah untuk tidurkan dengan posisi memiringkan kepala sebagai solusi. Beritahukan juga pada dokter agar ada tindakan atau memberi bantuan alat pernafasan.

11. Mengalami Cheyne-Stokes

Kondisi ini pola pernapasan menjadi tidak teratur. Bahkan pada beberapa orang bisa mengalami kondisi ini bisa mengalami henti napas selama beberapa waktu. Sering kali kondisi ini berlangsung antara 30 detik hingga dua menit. Hal inilah yang membuat tubuh sangat lemah dan berpengaruh pada tidur dalam jangka waktu lama, atau halusinasi.

12. Mengalami Luka Dekubitus

Luka dekubitus adalah luka baring(bedsores) akibat tekanan yang terlalu besar pada bagian tertentu. Kondisi ini awalnya ditandai dengan bintik-bintik merah pada tonjolan tulang, biasanya terjadi di bagian pantat atau punggung. Memiringkan tubuh pasien bisa jadi solusi.




(aau/tya)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads