Misi Bupati Sumedang Bangun Museum dan Bukukan Penemuan Fosil Purba

Misi Bupati Sumedang Bangun Museum dan Bukukan Penemuan Fosil Purba

Nur Azis - detikJabar
Rabu, 22 Jun 2022 23:00 WIB
Penemuan fosil di Sumedang.
Penemuan fosil di Sumedang. (Foto: Nur Azis/detikJabar)
Sumedang -

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir meminta agar temuan fosil purba di Desa Jembarwangi didokumentasikan serta dibuatkan buku.

"Saya sampaikan beberapa hal, yang pertama apa yang dilakukan sekarang harus direkam dan didokumentasikan, ke dua membuat buku berisikan tentang fosil-fosil itu sendiri," ujar Dony kepada wartawan seusai bertemu dengan Tim Peneliti Gabungan ekskavasi kura-kura dan buaya purba, Selasa (21/6/2022) di Gedung Negara.

Dony memaparkan, langkah lainnya adalah mengamankan semua temuan benda dan fosil purbakala ke tempat yang lebih representatif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait hal itu, pihaknya tahun ini akan merancang Detail Engineering Design (DED) untuk pembangunan sebuah museum.

"Kita akan buat DED-nya di perubahan ini, sekarang kita amankan dulu di Kantor Desa Jembarwangi," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dony menyebut, museum tersebut rencananya akan dibangun di antara Desa Jembarwangi dan Darmawangi atau wilayah ditemukannya fosil-fosil purbakala.

"Museum rencananya di antara Desa Jembarwangi dan Darmawangi, Desa menyiapkan lahannya, kami yang membangun fisiknya," ujar Dony.

Menurut Dony, temuan fosil purbakala ini harus berdampak bagi masyarakat. Terutama dalam dunia pendidikan, kesejarahan serta ilmu pengetahuan.

"Ini (temuan fosil) pada akhirnya harus ada kemanfaatan, kegunaan untuk ilmu pengetahuan, dunia pendidikan dan wisata," ucapnya.

"Ini harus jadi wisata edukasi bagi masyarakat bahwa di Sumedang ini ditemukan fosil-fosil bersejarah, bahwa pernah ada kehidupan di masa lampau," kata Dony melanjutkan.

Berita sebelumnya, fosil kura-kura dan buaya purba ditemukan warga di Kawasan Lembah Cisaar, Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang belum lama ini.

Tim peneliti gabungan pun diterjunkan untuk melakukan ekskavasi. Mereka diantaranya terdiri dari peneliti Bidang Kebudayaan Sumedang, peneliti dari Balai Arkeologi BRIN Bandung, peneliti dari Badan Geologi dan Paleontologi Kementerian ESDM beserta dibantu warga.

(yum/yum)


Hide Ads