Anggapan Majalengka 'Kota Pensiun' kini ingin perlahan dikikis. Apalagi Majalengka yang dulunya dianggap sepi, kini mulai bertransformasi menjadi kota yang ramai.
Perubahan dan kemajuan itu tak terlepas dari peran Pemkab Majalengka yang terus berbenah, mulai dari insfratruktur hingga sektor industri.
Setelah beberapa sektor terealisasi, kini Pemkab Majalengka tengah menatap misi mewujudkan program smart city atau kota cerdas. Pasalnya, Majalengka saat ini masuk dalam 50 daerah yang terpilih pada program gerakan menuju smart city dari Kominfo RI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kadis Kominfo Kabupaten Majalengka Gatot Sulaeman mengatakan, program tersebut dicanangkan untuk mempercepat pelayanan publik serta memaksimalkan pemanfaatan teknologi dan informasi di Majalengka.
"Smart city merupakan wilayah kota yang telah mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam tata kelola sehari-hari dengan tujuan mempertinggi efisiensi, memperbaiki pelayanan publik, dan meningkatkan kesejahteraan warga," kata Gatot dalam bimtek smart city di Majalengka, Rabu (15/5/2022).
Menurut Gatot, selain untuk mempercepat pelayanan publik, program smart city juga diharapkan bisa meningkatkan kualitas hidup warga.
"Ini juga mudah-mudahan bisa menyerap lapangan kerja, karena melalui program smart city otomatis banyak membutuhkan tenaga ahli. Smart city juga diharapkan bisa meningkatkan PAD dengan inovasi, meningkatkan produktivitas dan pelayanan pemerintah di bidang kesehatan, pendidikan dan lainnya," ujar dia.
Bupati Majalengka Karna Sobahi mengatakan smart city merupakan proses sinergitas antara pemerintah, swasta dan masyarakat dalam meningkatkan pelayanan publik.
"Saya harap program smart city ini menghasilkan sebuah kinerja yang baik dalam semua bidang, termasuk ekonomi, penduduk, pemerintahan, mobilitas, lingkungan hidup dan semua sektor untuk kesejahteraan masyarakat," tutur Karna.
(ors/ors)