Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Sukabumi Raya mengutuk keras peristiwa pemukulan terhadap jurnalis saat sedang menjalankan tugasnya. Jurnalis bernama Ilham Nugraha itu mengalami sejumlah luka akibat penganiayaan itu.
Apit Haeruman, Ketua IJTI Korda Sukabumi Raya mengatakan pihaknya meminta Polres Sukabumi untuk segera mengungkap kejadian tersebut. Selain dinilai menghalangi kinerja jurnalistik aksi premanisme itu juga telah menodai kebebasan Pers di Sukabumi.
"Dengan ini, sebagai lembaga profesi, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Koordinator Daerah (Korda) Sukabumi Raya kami mengambil sikap mengecam tindakan premanisme dan kekerasan yang dialami oleh saudara Ilham," kata Apit kepada detikJabar, Selasa (14/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui hingga saat ini pelaku yang tidak dikenal itu masih bebas berkeliaran. Selain pelaku, Apit juga berharap polisi bisa mengungkap motif dibalik kejadian tersebut.
"Kami meminta kepolisian resort Sukabumi untuk dapat mengungkap kasus ini dan menghentikan aksi premanisme dan kekerasan yang terjadi terhadap saudara Ilham," ucap Apit.
Saat penganiayaan terjadi Ilham dijelaskan Apit tengah melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai jurnalis. Bahkan saat pihak keluarga menolak untuk diambil gambar, jurnalis daring jurnalsukabumi itupun menuruti keinginan sejumlah pihak yang mengaku sebagai keluarga korban.
"Ilham sedang menjalankan tugasnya menuju rumah sakit umum daerah Palabuhanratu untuk melakukan konfirmasi. Sebagai seorang jurnalis, konfirmasi ke berbagai sumber terkait dengan peristiwa jatuhnya pengendara motor ke Sungai Cimandiri, di jembatan Bagbagan," ucap Apit.
"Saat melakukan peliputan beberapa orang tak dikenal merasa keberatan, dan langsung mengejar Ilham hingga terjadi pengeroyokan oleh 15 orang lebih. Padahal sebelumnya saudara Ilham telah mengikuti permintaan para pelaku untuk tidak mengambil gambar," sambung dia.
Sementara itu dihubungi terpisah, Kasatreskrim Polres Sukabumi AKP I Putu Asti Hermawan mengaku masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.
"Masih terus di selidiki dan dicari," singkat Putu.
(Syahdan Alamsyah/tya)