.webp)
Warga diperbolehkan mendoakan langsung di area makam Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril usai prosesi pemakaman. Pemkab Bandung memberikan fasilitas bagi warga yang mau nyekar langsung.
"Bagi yang akan mendoakan, kami juga sudah diskusi dengan keluarga bahwa kita persiapkan para warga yang akan mendoakan pasca pemakaman," ucap Bupati Bandung Dadang Supriatna di lokasi pemakaman, Senin (13/6/2022).
Jenazah Eril rencananya dimakamkan di pemakaman keluarga yang berada di Baitul Ridwan Islamic Center di Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Jabar pagi ini. Sejumlah pelayat juga sudah hadir untuk mengantar putra sulung Gubernur Jabar itu ke tempat peristirahatan terakhirnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dadang menambahkan pihaknya juga sudah menyiapkan fasilitas bagi warga yang ingin nyekar ke makam Eril. Meski diperbolehkan, dia meminta warga tetap teratur jika hendak nyekar langsung ke makan Eril.
"Tapi secara teratur, tidak boleh berebutan waktu. Nanti ada petugas atau kami sedang persiapkan anggota dari Dishub, Satpol PP, Polres dan TNI supaya tertib," kata dia.
Menurut Dadang pihaknya menyiapkan hal itu selama 7 hari sejak Eril dimakamkan. Personel akan disiapkan guna menjaga ketertiban.
"Kita siapkan kalau biasanya di sini selama tujuh hari. Tentu kita selama tujuh hari menyiapkan personel dari mulai Polisi, TNI, Dishub dan Satpol PP. Sehingga tidak ada gangguan, di lalu lintas terutama," katanya.
Seperti diketahui, Eril meninggal dunia usai terseret arus sungai Aare, Bern, Swiss. Jenazah Eril kemudian ditemukan beberapa hari lalu.
Jenazah Eril tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (12/6) sore, sekitar pukul 15.30 WIB. Selain Emil, Istri Ridwan Kamil, Atalia, dan adik Eril, Camillia Laetitia Azzahra, hadir langsung di lokasi.
Jenazah Eril tiba di Kota Bandung sekitar pukul 20.00 WIB. Jenazah langsung dibawa ke Gedung Pakuan, Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat.
Jenazah Eril tiba bersama rombongan keluarganya dengan iring-iringan mobil patwal kepolisian.
Simak Video "Video: Kebakaran Sukahaji Bandung, Pedagang Kayu Ada yang Rugi Sampai Rp 150 Juta"
[Gambas:Video 20detik]
(dir/ors)
