Sebagian orang belum tahu bahwa Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, memiliki koleksi fosil purbakala. Bagi yang belum tahu, koleksi berbagai fosil hewan purba dan peninggalan manusia purba ini ada di Museum Tambaksari dan SMPN 1 Tambaksari.
Dalam momen Hari Jadi Ciamis, koleksi fosil tersebut dihadirkan di pusat perkotaan Alun-alun Ciamis dalam Pameran Kebudayaan dan Fosil Tambaksari selama beberapa hari.
Konon, penemuan fosil di Tambaksari ini lebih tua dari fosil yang ditemukan di Sangiran, Jawa Tengah. Fosil yang ditemukan di Tambaksari mulai dari fosil hewan seperti gajah, rusa, kuda Nil. Ada juga fosil pohon dan artefak berupa kapak batu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut informasi dari Museum Tambaksari, Kehidupan manusia dan budaya purba di kawasan Tambaksari, baru mulai terungkap tahun 1920 oleh J. van Houten dengan ditemukannya fosil vertebrata yang dilanjutkan dengan penelitian oleh van Es pada 1931, von Koenigswald pada 1934, dan Hetzel pada 1935.
![]() |
Kawasan Situs Tambaksari merupakan suatu cekungan sedimentasi yang dikenal dengan sebutan Cekungan Cijolang. Sejumlah vertebrata yang ditemukan di Cijolang menunjukkan fauna tersendiri dengan ciri fosil penunjuk yaitu Merycopotamus nanus Lydekker.
Fosil fauna Cijolang yang termasuk sebagai fosil penunjuk Merycopotamus nanus yaitu Hipopotamus (Hexaprotodon) simplex (kuda nil), Cervus sp (rusa), dan stegodon sp (gajah). Fosil fauna yang pernah ditemukan di kawasan Tambaksari misalnya kerbau, rusa, buaya, gajah, kuda nil, kura-kura, dan badak.
![]() |
Fosil-fosil tersebut ditemukan di beberapa situs yaitu Urugkasang, Cisanca, Cicalincing, Cibabut, Gihonje, Ciloa, Cipasang dan Kaso.
Jejak penemuan fosil purbakala di Tambaksari:
Tahun 1980, para penemu fosil di Kecamatan Tambaksari melaksanakan musyawarah dalam upaya penanganan dan penyelamatan fosil yang disimpan masyarakat.
Tahun 1987 proses eskavasi dan penelitian fosil Tambaksari di kawasan Urug Kasang oleh para peneliti.
Tahun 2001 temuan gigi seri manusia purba oleh Balai Arkeolog Bandung, STTNas Yogyakarta, Lab Geologi Kuarter P3G Bandung, University of Tennesse & Auburn University, Amerika.
Tahun 2013 proses pengkajian cekungan Cipidang oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran. Tahun 2019 proses konservasi oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran di Musim Fosil Tambaksari.
"Ini merupakan fosil koleksi dari Museum Tambaksari, SMPN 1 Tambaksari dan ada juga dari masyarakat. Jenisnya mulai dari fosil hewan, tumbuhan dan artefak seperti kapak batu," ujar Eman Sulaeman, Guru Sejarah SMPN 1 Tambaksari di lokasi pameran, Minggu (12/6/2022).
![]() |
Eman mengaku bersyukur fosil ini bisa dihadirkan dalam pameran di Alun-alun Ciamis. Mengingat selama ini fosil ini belum terlalu dikenal jelas masyarakat Ciamis. Hal ini tentunya bisa menjadi sebuah potensi pariwisata.
"Kalau ini (koleksi fosil) diangkat oleh pemerintah daerah tentunya menjadi pengetahuan bagi masyarakat, juga untuk media pembelajaran bagi siswa," ucapnya.
Eman pun berharap pemerintah lebih memberikan perhatian, terutama dalam budaya dan perawatan fosil ini. Saat ini fosil purbakala ini disimpan di Museum Tambaksari dan di etalase ruang pembelajaran sekolah SMPN 1 Tambaksari.
"Jadi peninggalan purba tidak di Sangiran saja, tapi di Ciamis juga ada tidak perlu jauh-jauh. Bahkan ini lebih tua," katanya.
Baca juga: 5 Lapangan Golf Terbaik di Bandung |
(yum/yum)