Hama misterius bikin geram petani cengkih di Kampung Kadubengkeung, Desa Ridogalih, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi. Akibat hama misterius itu, sudah dua tahun ini para pemilik pohon tidak bisa memanen hasil tanaman cengkih tersebut.
Marjana (62), salah seorang pemilik tanaman, mengaku sudah dua tahun terakhir tidak bisa memanen hasil dari cengkih miliknya. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk mencegah tanaman miliknya mati karena hama tersebut. Namun upaya yang dilakukannya itu sia-sia.
"Sudah dua tahun tidak bisa memanen hasil. Jadi hama ini menyerang dari pucuk lalu mulai meranggas sampai batang kering, setelah itu mati. Kalau dihitung-hitung sudah 50 tanaman cengkih saya mati," ungkap Marjana, Jumat (10/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebut tanaman cengkih di Kampung Kadubengkung ada satu hamparan, nyaris semua warganya mempunyai tanaman cengkih. Dalam satu tahun, rata-rata mereka bisa dua kali panen. Namun karena hama misterius tersebut warga kini gigit jari.
"Ya pasrah saja kalau sekarang. Anehnya kalau saya amati hama ini hanya terjadi di kampung ini saja. Akhirnya ya kami yang merugi. Kalkulasikan saja kalau misalkan satu pohon bisa dapat 30 kilogram sampai 40 kilogram dikalikan dengan harga taruhlah misalkan Rp 17 ribu, kali lagi dengan jumlah pohon, sudah berapa kami merugi," ungkapnya.
Opik Ruswandi, Staf Desa Ridogalih membenarkan informasi tersebut. Opik yang juga tinggal di Kampung Kadubengkung itu mengaku saat ini banyak pemilik tanaman cengkih yang akhirnya menebang pohon miliknya.
"Karena memang si hama ini menyerang tanaman dari pucuk, setelah itu merambat ke ranting dan batang. Anehnya tidak ada jejak hama apa-apa, kalau ulat atau yang lain kan kelihatan ini enggak ada jejak sama sekali," ujarnya.
"Kalau sudah diserang hama, tanaman mau ukuran berapapun pasti mati. Akhirnya pemilik pohon menebang tanaman mereka, mungkin karena kesal," sambungnya.
(sya/ors)