Geger Dua Bocah Cium Bokong Perempuan di Bandung

Round-Up

Geger Dua Bocah Cium Bokong Perempuan di Bandung

Rifat Alhamidi - detikJabar
Jumat, 10 Jun 2022 19:49 WIB
Twitter
Foto: Ilustrasi media sosial (Getty Images/bombuscreative)
Bandung -

Jagad media sosial Kota Bandung dihebohkan aksi dua bocah nekat memegang tubuh dan menciumi bokong seorang wanita yang duduk di jok bagian belakang sepeda motor. Aksi mereka terekam kamera ponsel warga hingga dibagikan ke media sosial.

Berdasarkan penulusuran, aksi nekat kedua bocah tersebut terjadi di perempatan Pasirkaliki-Sukajadi, Kota Bandung, Kamis (9/6/2022). Petugas Satpol PP sudah mendapat laporan kejadian itu dan langsung turun tangan.

Kasatpol PP Kota Bandung Rasdian Setiadi memastikan kejadian itu sudah ditangani anak buahnya. Rasdian mengungkap, keluarga dari salah satu bocah tersebut sudah didatangi petugas untuk mendapat pembinaan lebih lanjut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah ketemu (dengan bocah). Sama petugas, si anak sama keluarganya sudah diberi pembinaan," kata Rasdian kepada detikJabar via sambungan telepon, Jumat (10/6/2022).

Menurut Rasdian, keluarga dari si bocah tersebut telah membuat surat pernyataan. Mereka telah meminta maaf atas kelakuan anaknya yang viral di media sosial.

ADVERTISEMENT

"Sudah minta maaf orang tuanya, bikin surat pernyataan akan mengawasi kembali anaknya supaya kejadian itu enggak terulang. Intinya, begitu kejadian ini viral, petugas kami sudah langsung turun tangan. Sudah kami kasih edukasi juga, mudah-mudahan kejadian kayak gini enggak dilakukan lagi sama si anaknya," tutur Rasdian.

Dari hasil penelusuran petugas, keduanya ternyata masih berstatus saudara sepupuan. Mereka masih duduk di bangku kelas 1 SD.

"Mereka sepupuan, umurnya paling juga tujuh tahunan dan baru kelas satu SD," kata Komandan Kompi Tranmas Satpol PP Kota Bandung Erdiaz Drasdiutama kepada detikJabar via sambungan telepon, Jumat (10/6/2022).

Erdiaz juga sudah bertemu langsung dengan keluarga salah satu bocah yang viral akibat aksi cium bokongnya itu. Ia yang memimpin penelusuran bersama petugas Satpol PP yang lain setelah video tersebut tersebar di media sosial.

Dari hasil penelusurannya, ternyata salah satu bocah tak bermaksud membuat resah pihak manapun atas tindakannya itu. Sebab, sang bocah mengaku hanya diajak bermain oleh bocah satu lagi selepas pulang sekolah.

"Jadi si salah satu ini diajak main sama sepupunya itu. Karena orang tuanya tahunya mereka cuma mau main di sekitar rumah, akhirnya enggak dilarang," ungkap Erdiaz.

Namun ternyata, keduanya bermain hingga ke perempatan Jalan Pasteur. Mereka berangkat dari wilayah Cibarengkok, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung hingga ke Jalan Pasteur tanpa sepengetahuan orang tuanya.

Setibanya di Jalan Pasteur, terjadilah aksi dua bocah itu kepada seorang wanita yang duduk di sepeda motor. Aksi mereka terekam kamera ponsel warga, hingga akhirnya viral di media sosial.

"Sebenarnya si anak ini tidak pernah main ke Jalan Pasteur, cuman saudaranya jualan asongan di lokasi itu. Soalnya kalau main biasanya di dekat rumah aja enggak pernah jauh," ujar Erdiaz.

"Mereka bisa sampai ke lapangan tanpa sepengetahuan ibunya karena si anak di jemput sama saudara sepupunya. Nah ibunya menyangka anaknya main di sekitar rumah, ternyata di bawa oleh sepupunya itu ke Jalan Pasteur," ucap dia menambahkan.

Orang tua salah satu bocah itu baru tahu ulah anaknya setelah satu jam video itu viral di media sosial. Mereka pun sempat dilanda ketakutan saat hendak ditemui petugas.

"Karena informasi pencarian sudah beredar, orang tuanya sedikit ketakutan. Akhirnya kita tekankan kepada orang tuanya, kita memastikan tidak akan ada efek apa-apa," ujar Erdiaz.

Kepada Erdiaz, salah satu bocah mengatakan motifnya melakukan aksi itu. Bocah berumur 7 tahun ini ternyata hanya ikut-ikutan sepupunya.

"Tadi si anaknya cerita bahwa sebelumnya itu dia melihat sepupu yang pertama mencium pantat pengendara. Kata si anaknya, 'sugan abi teh teu kukumaha jadi abi miluan' (Kirain saya enggak apa-apa, jadinya saya ikutan)," tutur Erdiaz.

Namun, petugas belum mendapatkan keterangan dari pihak keluarga bocah lainnya. Petugas hanya mendatangi keluarga salah satu bocah untuk selanjutnya diberikan pembinaan supaya tak mengulangi lagi perbuatannya itu.

Erdiaz memastikan keluarga anak tersebut telah membuat surat pernyataan dan permohonan maaf. Mereka berjanji akan lebih menjaga RF supaya insiden yang viral tersebut tak terulang lagi.

"Sudah minta maaf. Kita buatkan surat pernyataan agar dilakukan pembinaan kepada anaknya, agar anaknya dijaga lebih intensif," kata Ediaz.

Halaman 2 dari 2
(ral/ors)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads