Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Mayjen Agus Subiyanto melakukan kunjungan kerja ke Pangandaran, Kamis (9/6/2022). Salah satunya meresmikan Jembatan Simpaya Asih Desa Batukaras, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran.
Jembatan Simpay Asih sepanjang 60 meter degan lebar 1,5 meter ini masih berbentuk jembatan gantung mendapat bantuan renovasi dari Mayjen Agus Subiyanto saat dirinya masih menjabat Pangdam III Siliwangi dengan bantuan CSR Yayasan Buddha Tzu Chi.
Setelah pengerjaan selama dua bulan, jembatan ini diresmikan dengan penandatangan prasasti. Agus bercerita soal semasa kecilnya saat bermain di jembatan gantung pada zaman itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jembatan ini dibangun tahun 1970-an yang diinisiasi oleh sesepuh atau orang tua warga Desa Cijulang dengan tujuan sebagai akses penghubung jalan antara desa Cijulang dengan Desa Batukaras," kata Agus kepada detikJabar.
Menurut Agus dulu nama jembatan itu disebut dengan sasak gantung. Itu tidak terlepas dari lokasinya jembatan yang memang menggantung.
"Iya namanya sasak gantung karena memang dibuat menggantung di atas Sungai Cijulang. Tujuannya kata orang tua saya untuk perceoatan perekonomian masyarakat," ucapnya.
![]() |
Agus kemudian bercerita masa lalu warga setempat. Menurutnya, pada 1970-an, warga desa Batukaras dan Cijulang mayoritas petani jagung dan kelapa.
"Sehingga Jembatan Simpay Asih ini akses penghubung yang lebih cepat untuk membawa hasil panen yang dijual ke pasar Cijulang dan Pangandaran. Ketimbang melewati jalan Cidahu ke Jalan Green Canyon," katanya.
Daerah Batukaras dan Cijulang yang merupakan penghasil minyak kelapa dari tahun 1970-an sampai 1990-an juga memaksimalkan keberadaan jembatan tersebut. Tujuannya untuk mengangkut hasil panen.
"Begitupun untuk para nelayan Pantai Batukaras waktu itu, yang mempermudah penjual ikan keliling menuju pasar Cijulang dan Pangandaran," ucap Agus.
"Dengan adanya renovasi jembatan ini diharapkan bisa menjadi akses yang mempermudah perputaran ekonomi dengan cepat dan sudah stabil jembatannya," jelas Agus.
Agus sengaja menggandeng Yayasan Buddha Tzu Chi untuk perbaikan jembatan tersebut. Menurutnya yayasan tersebut sudah memiliki banyak pengalaman dalam memberikan bantuan perbaikan fasilitas umum seperti jembatan. Apalagi yayasan itu terdaftar di PBB sebagai yayasan sosial.
![]() |
Agus juga menceritakan masa kecilnya saat dibesarkan di Dusun Haurseah, Desa Cijulang, Kecamatan Cijulang. "Dulu sewaktu kecil saya sering diajak nenek-kakek saya untuk ke kebun panen jagung di Batukaras, berenang, hingga mencari taritif atau semacam kerang batu untuk makan," tutur Agus.
"Dulu kalau musim kemarau sungai surut mencari taritif atau semacam kerang laut di batu yang hidup di sungai, lanjut berenang ke Pantai Batukaras. Kalau dulu jalan kaki dari Cijulang tidak terasa jauh karena asyik aja," katanya.
"Banyak sekali kenangan manis sewaktu hidup di sini, karena memang dulu dibesarkan dari kecil di Cijulang," ucap Agus.