Trotoar depan hotel Gas Inn di Gas Block Braga sudah dipadati pengunjung Selasa (7/6/2022) pagi dan terpampang spanduk aksi Donor Darah. Ratusan orang mampir ke acara sosial yang terbuka untuk umum tersebut. Sebagian besar merupakan relawan di kisaran umur 30 tahun ke atas.
"Acara Aksi Donor Darah ini diorganisir oleh Be94ul, komunitas lulusan SMA dan sederajat angkatan 1994 se-Bandung Raya. Kami bekerja sama dengan Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (PMI), Gas Block Braga, dan Komunitas 94gas," jelas Silvi Hasanah, Founder Komunitas Be94ul pada Selasa (7/6/2022).
Ditemui detikJabar, kegiatan sosial ini rutin diadakan per tiga bulan dan terbuka untuk umum. Aksi sosial ini mendapat respon positif dari masyarakat, terhitung sekitar 200 pendonor sukarela menyumbang darahnya dalam acara tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tujuannya untuk membantu ketersediaan labu darah di PMI Kota Bandung. Kami berharap dengan dilakukan donor darah rutin, aksi ini justru jadi lifestyle atau aksi gaya hidup sehat," ujarnya.
Untuk menarik lebih banyak pengunjung, komunitas Be94ul menyiasati dengan mengadakan donor darah di hari kerja dan kerjasama dengan ruang publik yang memadai.
"Kami biasa kerjasama dengan hotel atau bahkan cafe, mereka cukup menyediakan tempat yang memadahi dan konsumsi. Hal ini supaya mereka tidak tegang duluan atau males kalau harus donor dan langsung ke PMI atau Rumah Sakit," ucap Silvi.
Didukung oleh PMI Bandung, Reza Mahendra selaku penanggungjawab mengungkapkan bahwa menurutnya aksi donor darah akan selalu mendapat respon positif di Kota Kembang.
"Syukur untuk kebutuhan kantung darah di Bandung selalu terpenuhi, karena warga Bandung punya kesadaran yang tinggi akan donor darah. Meskipun tidak jarang juga petugas kami menangani ada yang pusing mual bahkan pingsan setelah donor darah," terangnya.
"Kalau soal reaksi pasca donor darah memang bermacam-macam. Jika sudah diuji kesehatan, tensinya layak, tapi tiga kali donor darah selalu pingsan atau hampir pingsan, memang daya tubuhnya kurang mendukung. Disarankan untuk tidak perlu donor darah, kasihan tubuhnya," ujar salah satu petugas PMI menimpali.
Melihat angka antusias donor darah sudah tinggi, Erga Seta Setiawan, salah satu Founder Be94ul mengatakan bahwa ada kecenderungan kesadaran donor darah dari usia produktif di bawah 30 tahun masih kurang.
"Rasanya kegiatan seperti ini lebih sering diikuti usia 30-an. Maka biasanya teman-teman ajak juga keluarga dan anak untuk mengenalkan sejak dini dan jadikan donor darah itu gaya hidup," kata Erga.
"Apalagi dari pemerintah ada penghargaan kalau sudah 100x donor dapat emas, 50x dapat hadiah dan lainnya. Berarti memang harus digerakkan sejak dini gerakan sosial berbagi darah," imbuh Silvi.
Komunitas ini cukup senang dapat menjadi perantara untuk mengorganisir gelaran aksi sosial. Meski beberapa kendala harus dihadapi sendiri.
"Keterbatasan kami adalah dana, karena kami masih swadaya. Belum ada donatur, jadi kalau ada penghargaan atau doorprize untuk partisipan ya itu masih pakai uang komunitas," ujar Erga sambil tertawa.
Rencananya, komunitas Be94ul dalam 75 hari kedepan akan kembali menggelar donor darah rutin di Bandung. Keduanya pun berharap agar lebih banyak yang mau berpartisipasi baik sebagai penyelenggara maupun sebagai relawan donor darah.
Sementara jika detikers berminat untuk melakukan donor darah tanpa harus datang ke kantor PMI, bisa memantau melalui akun instagram @pmikotabdg yang selalu memperbarui adanya jadwal donor darah di wilayah terdekat.
(aau/tya)