Masih ada peserta didik asal luar provinsi yang belum memilki akun Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022 di SMAN 20 Kota Bandung. Hal tersebut dikatakan Kepala Sekolah SMAN 20 Bandung Aam Hamzah.
"Persiapan sudah jauh-jauh hari, kita juga sudah sosialisasi kepada warga dan lainnya. Masih ada kendala tapi itu dari dinas, semacam akun yang dari luar, itu bukan dari sekolah ya tapi di dinas," kata Aam kepala detikJabar di SMAN 20 Bandung, Senin (6/6/2022).
Tak hanya tujuan SMAN 20, hal itu juga terjadi di sekolah lain. Aam menyebut, orang tua peserta didik dari luar provinsi yang belum miliki akun bisa langsung datang ke sekolah yang dituju.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahkan sampai hari ini pun masih ada yang belum memiliki akun dari luar, katanya sampai hari selasa, kalau sampai hari Selasa belum punya akun orang tua bisa langsung ke sekolah yang dituju," tambah Aam.
Aam memastikan, untuk persiapan lainnya sudah siap sesuai SOP yang diberikan dari Dinas Pendidikan Jawa Barat. "Banyak orang tua datang ke sini, sejak tadi pagi sudah banyak," ujarnya.
Tak hanya yang belum memiliki akun, ada juga kendala lain yang ditemukan oleh orang tua peserta didik. "Ternyata masih banyak orang tua yang merasa was-was karena pas mau daftar di rumah loading, jadi pada datang kesini, ada juga yang datang ke sini untuk konsultasi," ungkapnya.
"Bahkan sebelum dibuka PPDB banyak orang tua yang datang ke sini untuk konsultasi," tambahnya.
Saat disinggung persyaratan apa saja yang harus dibawa, Aam menyebut, syaratnya harus membawa nomor induk siswa dan datanya. Nanti ada aplikasi khusus untuk pendaftaran luar kota dn dicek oleh operator satuan pendidikan yang berkoordinasi dengan dinas.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 7 Kota Bandung-Kota Cimahi Firman Oktora menjelaskan untuk peserta didik baru yang belum memiliki akun pendaftaran bisa datang langsung ke sekolah yang dituju karena waktu pendaftaran tahap 1 berlangsung hingga 10 Juni mendatang.
"Memang perlu ada sinkronisasi (data) dengan yang di pusat, kendalanya bukan di kita ya. Sedang kita lakukan sinkronisasi dan perlu waktu, paling sampai hari selasa, tapi orang tua tidak harus menunggu sampai Selasa juga datang ke sekolah yang ditujunya," jelasnya.
"Sistem kita dengan yang ada di pusat perlu disinkronisasi, yang kita miliki data dari Jawa Barat saja, itu yang harus kita sinkronkan dengan data pusat," pungkasnya.
(wip/tya)