Nostalgia Mengenang Kejayaan Bioskop Regent di Bandung

Nostalgia Mengenang Kejayaan Bioskop Regent di Bandung

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Sabtu, 04 Jun 2022 14:30 WIB
Bioskop Regent saat ini.
Bioskop Regent saat ini. (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar)
Bandung -

Sebuah gedung berdiri di tepi Jalan Sumatera. Terdapat tulisan "Wisata Graha" pada bagian dinding atas. Gedung ini masih nampak berdiri kokoh meskipun sudah tak terawat. Dindingnya kusam dipenuhi coretan, halamannya pun ditumbuhi rumput liar.

Pada tahun 1990-an, gedung ini dikenal dengan nama Bioskop Regent. Tempat ini jadi pusat hiburan warga Bandung untuk melepas penat dengan menonton film keluaran terbaru.

Namun kini, bagian dalam gedung terlihat kosong tak ada tanda kehidupan. Halaman samping gedung pun beralih fungsi menjadi lapak pedagang kaki lima.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dulu bioskop ini terkenal di Bandung, ramai orang yang nonton. Ada Pizza Hut-nya, filmnya juga bagus-bagus," tutur Yana, pedagang kopi dan gorengan di tepi Jalan Veteran, kepada detikJabar belum lama ini.

Bioskop Regent saat ini.Suasana sekitar bioskop Regent saat ini. Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar

Di siang hari, ia jadikan halaman gedung sebagai tempat berjualan dengan gerobak dan sebuah kursi panjang. Pria paruh baya tersebut telah berjualan sejak tahun 2007.

ADVERTISEMENT

Ia jadi saksi bagaimana Regent yang jadi bioskop primadona lambat laun mulai ditinggalkan. Hingga akhirnya, pada 2011 resmi ditutup. Kemajuan zaman jadi salah satu penyebab bioskop ini kehilangan pamornya.

"Sekitar tahun 2007 Pizza Hut pindah, masuk Commando Game Online. Bioskopnya lama-lama jadi sepi gara-gara banyak CD film bajakan Rp 10.000 dapat tiga, kan lebih murah. Ada handphone juga ,jadi orang hiburannya ganti," terang pria asli Garut itu.

"Terus namanya pusat hiburan, pasti ada pro dan kontra. Dulu kalau tidak salah ada juga kontra dengan Rumah Sakit sekitar sini, karena ya dekat tempat orang sakit masa ada tempat hiburan. Zaman dulu mah gitu, tapi katanya," ujarnya sembari membuat secangkir kopi.

Di pagi hari, belum banyak pelanggan yang melarisi dagangan Yana. Beberapa kali sopir angkutan umum lewat untuk membeli kopi atau sebatang rokok.

Di sela melayani pembeli, Yana bercerita sebagai salah seorang warga yang sering menonton di Regent. Tak banyak yang diingatnya, hanya ia tahu Regent jadi bioskop yang mampu menyajikan film terbaru.

Bioskop Regent saat ini.Suasana sekitar bioskop Regent saat ini. Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar

Sama halnya dengan Erni (52), warga Lengkong yang pernah membawa putri sulungnya nonton di Regent saat masih berjaya. Menurutnya, Bioskop Regent bukanlah bioskop yang besar, namun tenar karena restoran Italia cepat sajinya yakni Pizza Hut.

"Banyak memori yang tidak ingat ya, cuma ingat terakhir nonton di Regent tahun 2006. Dulu kalau ada film yang booming, biasanya tiketnya sudah habis duluan dibeli calo. Akhirnya banyak yang belinya dari calo," kenang Erni.

Ibu empat anak ini beberapa kali bersama keluarganya harus membeli tiket di calo, tapi yang ia ingat hanya pernah beli di calo untuk film James Bond. "Terakhir nonton di Regent sekitar tahun 2006, lihat film Heart yang dimainkan Irwansyah, suka banget terus beli CD-nya," tuturnya.

Erni seolah membenarkan ucapan Yana, bahwa bioskop ini dikalahkan dengan keberadaan CD film. Meskipun ilegal, saat itu peredaran CD bajakan begitu menjamur. Masyarakat lebih senang menonton di rumah dan bisa diputar berulang kali.

"Dulu CD bajakan merajalela, bahkan filmnya masih tayang di bioskop pun bajakannya sudah ada. Sekarang CD sudah tidak ada, bioskop banyak tapi tiketnya tambah mahal," ucap Erni.

"Dulu di Regent harganya sekitar Rp 10.000-15.000, lupa pasnya berapa, tapi tidak sampai Rp 20.000," tuturnya.

Tak banyak orang yang mampu menggambarkan secara detail memori tentang Bioskop Regent. Farhan Basyir, Founder Tour Guide Cerita Bandung, sedikit mengkonfirmasi bagaimana kejayaan Bioskop Regent kala itu.

"Dulu studionya ada empat dan ukurannya sebetulnya tidak besar. Bioskop Regent Bandung cukup populer karena tempatnya strategis dan jadi bioskop yang cukup modern kala itu. Ada Pizza Hut yang belum banyak di Bandung dan cafe kalau tidak salah namanya Pink Cadillac, saya juga sudah lupa namanya," ucap Farhan.

"Dulu zaman udah mulai sepi, Bioskop Regent disebut tempat yang cocok buat selingkuh cenah (katanya)," ceritanya menambahkan dari desas-desus warga lokal.

Kini, tidak tahu bagaimana kelanjutan nasib gedung bekas Bioskop Regent ini. Tidak ada spanduk agen properti yang menawarkan atau tanda gedung ini bisa dialihfungsikan.

"Nggak tau ini mau gimana, tapi saya cuma pernah denger ada harga sewa. Kalau mau sewa di sini sekitar Rp 3 miliar lebih per tahunnya. Info obrolan orang sekitar aja," tutur Yana menutup obrolan.




(aau/ors)


Hide Ads