Air Sungai Cimeta Sempat Tercemar, DLH KBB: Tak Masalah Pada Ekosistem

Air Sungai Cimeta Sempat Tercemar, DLH KBB: Tak Masalah Pada Ekosistem

Whisnu Pradana - detikJabar
Kamis, 02 Jun 2022 13:14 WIB
Aliran air sungai di Bandung Barat berubah jadi warna merah darah.
Air sungai di Bandung Barat merah darah (Foto: Tangkapan layar video viral).
Bandung Barat -

Pencemaran aliran Sungai Cimeta di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang memerah darah pada Senin (30/5/2022) lalu disebut tak berdampak pada ekosistem.

Berdasarkan hasil penelusuran dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bandung Barat, sepanjang aliran Sungai Cimeta yang mencapai enam kilometer hingga pertemuan dengan Sungai Cikubang tak ada kerusakan lahan pertanian maupun perikanan akibat pencemaran tersebut.

"Sejak hari pertama laporan pencemaran, kita kemudian susur sungai besoknya tidak ada masalah baik pada ekosistem sungai serta pertanian masyarakat," ujar Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (P2KL) DLH KBB, Idad Saadudin kepada wartawan, Kamis (2/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya juga memastikan dampak pencemaran tersebut dengan mewawancara warga, petugas UPT pertanian, UPT Perikanan, 3 Camat, hingga Puskesmas, serta pengujian sampel pencemaran.

"Ada laporan beberapa kolam di Sarimukti yang airnya berubah merah karena teraliri air dari Sungai Cimeta, tapi kondisi ini tak membuat ikan mati dan beberapa jam juga airnya sudah jernih lagi," kata Idad.

ADVERTISEMENT

Pihaknya juga memastikan saat ini kondisi warna air di Sungai Cimeta telah kembali normal. Limbah serbuk warna merah itu mudah larut dalam air dan tidak mengendap di dasar sungai.

"Sekarang sudah normal lagi. Jadi serbuk ini sifatnya water base atau mudah terlarut dalam air," ucap Idad.

Sementara itu Satgas Citarum Harum Subsektor 9 memburu pemilik karung berisi serbuk pewarna yang menjadi penyebab pencemaran Sungai Cimeta.

"Untuk pelaku pembuang karung di pinggir jalan dan pemilik karungnya akan kami telusuri dengan kepolisian, karena warga hanya menemukan itu di pinggir jalan kemudian dibuang ke sungai," kata Komandan Subsektor 9 Satgas Citarum Harum Sertu Kholid Abdurrahman.

(mso/mso)


Hide Ads