Bincang Santai dengan Trio Keeper Hewan Buas di Bandung

Bincang Santai dengan Trio Keeper Hewan Buas di Bandung

Rifat Alhamidi - detikJabar
Rabu, 01 Jun 2022 14:00 WIB
Trio keeper Kebun Binatang Bandung.
Trio keeper Kebun Binatang Bandung. (Foto: Rifat Alhamidi/detikJabar)
Bandung -

Profesi keeper atau pawang hewan menjadi pekerjaan yang jarang diminati. Selain membutuhkan keahlian khusus, keberanian juga diuji untuk profesi ini agar bisa menangani beberapa hewan liar, bahkan berbahaya.

Tapi, hal itu sepertinya tidak berlaku untuk trio keeper di Bandung Zoo Garden alias Kebun Binatang Bandung, Usup Supriyatna, Gigin Ginanjar, dan Dani. Mereka sudah menekuni pekerjaan tersebut selama bertahun-tahun. Bahkan kini mereka sudah bisa akrab dengan beberapa satwa liar nan buas dan berbahaya seperti beruang, singa, hingga macan.

Saat ditemui detikJabar belum lama ini, mereka sedang asyik memamerkan tiga binturong kepada pengunjung. Satu per satu dari mereka meladeni permintaan pengunjung untuk bercengkrama dengan hewan seperti musang bertubuh besar itu atau hanya untuk sekadar berfoto dengan satwa dari keluarga Viverridae tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebetulan, binturong menjadi salah satu spot favorit yang dibuka Bandung Zoo untuk para pengunjung yang ingin lebih dekat dengan satwa di kebun binatang. Tapi jangan salah, binturong sebetulnya merupakan satwa liar dan buas yang kadang bisa menyerang manusia tiba-tiba.

"Binturong itu sebetulnya kan habitatnya di alam liar yah, jadi dia itu buas sebetulnya. Tapi karena mereka udah kita urus dari bayi, jadinya sekarang jinak ke manusia juga," kata Usup, keeper Bandung Zoo saat ditemui wartawan, Kamis (26/5/2022).

ADVERTISEMENT

Dibanding kedua rekannya, Usup merupakan keeper senior yang telah puluhan tahun mengabdi di Bandung Zoo. Usup pun masih ingat betul pertama kali diterima kerja di kebun binatang, yaitu pada 1994.

"Pertama enggak langsung megang hewan, di lapangan dulu. Jadi pas ngelamar ke sini, kerjanya di lapangan, bersih-bersih sama macem-macem," ungkapnya.

Kebetulan, area tempat kerja Usup berada tak jauh dari kandang harimau, singa dan macan Bandung Zoo. Sembari mengingat masa-masa pertamanya bekerja, Usup mengaku sering curi-curi pandang ke kandang kucing besar itu sembari terus memperhatikan cara kerja keeper sebelumnya.

Usup cukup lama ikut memperhatikan bagaimana cara kerja keeper-keeper terdahulu saat mengurus kucing-kucing besar di Bandung Zoo. Dan rupanya, aktivitas Usup itu turut diperhatikan beberapa keeper di sana.

Hingga tahun 2000-an, Usup diminta menjajal langsung mengurus macan, singa hingga harimau di Bandung Zoo. Meskipun tidak memiliki bekal pengetahuan tentang kucing besar tersebut, Usup memberanikan diri menerima tawaran tersebut.

"Saya mah enggak punya basic ngurus hewan, apalagi hewan-hewan kayak harimau gitu. Tapi karena sering merhatiin, jadi sedikitnya tahu gimana cara nanganinnya. Kebetulan ada tawaran waktu itu disuruh ngurusin harimau benggala, ya udah diambil," tuturnya.

Awal meniti karier sebagai keeper, Usup mengaku tak mengalami kendala apapun. Pengalamannya yang ikut memperhatikan cara keeper terdahulu lebih memudahkannya saat diberi tugas mengurus hewan buas tersebut.

Sampai sekarang, Usup masih aktif sebagai keeper di kandang macan, harimau dan singa Bandung Zoo. Bersama Dani dan Gigin, ia menjadi trio keeper yang sudah paham betul bagaimana menangani hewan buas tersebut.

"Sebetulnya tugas kita bertiga itu di kandang harimau sama macan, tapi ini kebetulan ada binturong juga, jadi kita gantian bertiga ngurusnya. Ditambah tipikalnya juga enggak jauh beda sama harimau, binturong juga hewan liar yang kalau dia dilatih dan dibiasain sama manusia, dia enggak bakal terlalu galak," ujarnya.

"Kalau harimau mah ngasih makannya juga enggak terlalu ribet, sehari sekali doang pas sore. Pas ngasih makan juga kita kehalang sama tirai besi, jadi interaksinya enggak langsung sama mereka. Gimana pun kan mereka ini tetep aja buas, jadi kita lebih mengedepankan keselamatan dulu," kata dia.

Karena sudah puluhan tahun mengurus hewan buas Bandung Zoo, Usup merasa sudah punya ikatan dengan para kucing besar di sana. Ia bisa tahu jika memang harimau, macan hingga singa apabila mengalami sakit dan perlu mendapat perawatan dari dokter hewan.

"Kayak manusia aja sebetulnya, kalau seharian dia enggak mau makan, terus kayak ada mencret gitu, itu harus dipantau. Kalau selama tiga sampai empat hari berturut-turut normal lagi, berarti enggak apa-apa. Kalau sebaliknya, kita langsung ngontek dokter supaya diputuskan tetap di kandang aja atau dipindahin biar dirawat," tandasnya mengakhiri perbincangan dengan detikJabar.

Di bawah Usup, ada Dani dari bagian trio keeper hewan buas Bandung Zoo. Tapi sayang, Dani saat itu masih sibuk meladeni permintaan pengunjung untuk berinteraksi dan berfoto dengan Binturong sehingga belum sempat berbagi pengalamnya bersama detikJabar.

"Ke Pa Usup atau ke Gigin aja yah, mereka yang lebih pengalaman soalnya," katanya singkat sembari terus mengusap tubuh bintorung yang sesekali mulai terlihat naik ke pundaknya Dani.

Dibandingkan keduanya, Gigin Ginanjar menjadi keeper termuda trio tersebut. Ia baru bergabung dengan Bandung Zoo pada 2017 dan mulai menangani hewan buas bersama Usup serta Dani.

Sejak bergabung dengan Bandung Zoo, Gigin mengaku tak langsung memegang hewan buas seperti harimau. Ia terlebih dahulu menangani beberapa spesies burung seperti burung merak hingga bangau.

"Pertama kali enggak megang harimau dulu, tapi yang lain. Kalau boleh dibilang, saya mah yang paling muda lah yang paling junior di sini," kata Gigin.

Tapi jauh sebelum itu, sejak kecil, Gigin telah menunjukan ketertarikannya terhadap dunia satwa. Di rumahnya, ia kerap bercengkrama dengan beberapa hewan seperti kucing, ikan hingga burung.

Ketertarikan Gigin terhadap hewan berlanjut saat ia duduk di bangku SMK. Ia memilih masuk SMK peternakan di Kota Bandung untuk melanjutkan ketertarikannya terhadap dunia satwa.

"Kalau sama hewan emang dari kecil udah seneng, terus sekolah juga kan SMK peternakan. Jadi sedikit-sedikit tahu gimana cara ngurus hewan," ungkapnya.

Beberapa bulan bertugas di Bandung Zoo, Gigin lantas ditawari mengurus beberapa hewan buas. Mulai dari harimau, macan, singa, hingga beruang madu kini menjadi aktivitas sehari-hari untuk Gigin saat bekerja di kebun binatang.

Awalnya, Gigin memang masih grogi saat menangani hewan buas tersebut. Meski dipisahkan oleh tirai besi, bagi Gigin, mereka tetap saja hewas liar yang suatu saat bisa mengancam keselamatannya.

"Awal-awal emang takut, apalagi sok (suka) tiba-tiba ngagetin itu kalau harimau benggala mah. Tapi lama-lama akhirnya terbiasa, saya juga terus minta bimbingan ke yang senior-senior supaya kerjaannya enggak ada kendala," ungkapnya.

Semenjak itu, Gigin akhirnya menjadi trio keeper bersama Usup dan Dani untuk menangani hewan buas di Bandung Zoo. Tak ada lagi rasa ragu untuk Gigin, karena ia sekarang sudah bisa mengerti apa saja gelagat dari hewan-hewan buas tersebut.

"Sekarang mah Alhamdulillah udah bisa ngebedain mana yang memang lagi galak, mana yang pengen diajak main. Jadinya enggak terlalu repot lagi sekarang mah," pungkasnya.




(ral/ors)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads