Gaji Minim Guru Honorer Tertua Hanya Cukup untuk Beli BBM

Kabupaten Sukabumi

Gaji Minim Guru Honorer Tertua Hanya Cukup untuk Beli BBM

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Minggu, 29 Mei 2022 09:24 WIB
Abah Yayat.
Abah Yayat. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi - Jalan yang dilalui Yayat Supriatna (62) setiap hari untuk mengajar di sekolah tidaklah mulus. Banyak aspal bercampur lumpur dan lubang jalanan yang membuatnya beberapa kali nyaris terpeleset.

Pria berstatus guru honorer di SDN Cukangbatu, Bojongsawi, Desa Tegalega, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi itu harus menempuh jarak 20 kilometer bolak-balik setiap harinya, selama puluhan tahun.

Rute itu membuat gajinya terkuras habis. Hanya mendapatkan gaji Rp 300 ribu per bulan, ia harus merelakan nyaris semuanya untuk sekadar membeli bahan bakar untuk sepeda motornya.

"Sehari itu habis rata-rata 1 liter, kalau seliternya Rp 10 ribu sebulan Rp 260 ribu, karena mengajar kan rata-rata 26 hari, gaji kalau dihitung sebulan Rp 300 ribu ya habis buat bensin saja. Akses jalan dari rumah ke sekolah enggak bagus, tapi jauh lebih baik daripada dulu," tutur guru honorer tertua di Kabupaten Sukabumi yang akrab disapa Abah Yayat itu kepada detikJabar, Minggu (29/5/2022).

Yayat berharap perekonomiannya membaik. Saat sendiri ia kerap menerawang membayangkan bisa membahagiakan istri dan kedua anak-anaknya.

Ia ingin menyekolahkan anaknya hingga bangku kuliah. Ia juga ingin membahagiakan istrinya, Tamimah (59), dengan memberikan perhiasan sekadarnya.

"Kalau lagi tidur, menghadap ke atas, pikiran menerawang banyak dilihat, anak kalau orang-orang rezek banyak, pengen memajukan anak kuliah. Kalau misalnya abah punya modal, punya uang, ekonomi berjalan, ingin melanjutkan sekolah mereka untuk bekal anak sendiri. Namanya ilmu ibarat warisan, sama berharganya dengan harta supaya nanti kalau meninggal dunia harta benda tidak menjamin masa depan. Kalau ilmu mah insya allah menjamin. Kalau misalnya bapak punya uang, ingin melanjutkan sekolah mereka," lirih Abah Yayat.

Abah Yayat.Abah Yayat. Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar

Hasil pernikahan dengan Tamimah (59), Yayat dikaruniai dua anak, yakni seorang putra berusia 35 tahun dan putri berusia 27 tahun. Tamimah adalah perempuan yang disebut Yayat paling sabar dan saleha sedunia. Sisi romantis Abah Yayat terlihat kala menceritakan sang istri.

"Istri saya adalah perempuan dengan perilaku yang baik, beribadah kepada Yang Maha Kuasa, setiap malam berdoa dan tahajud. Kalau tidur di samping istri, suka dipandang sama abah. Kalau ada rezeki insya Allah ingin membelikan kalung emas, belum pernah dibelikan perhiasan. Selama rumah tangga dengan abah rasanya ingin membahagiakan istri sekali-kali," tutur Abah Yayat.

Ia lalu menceritakan bagaimana hebatnya perjuangan sang istri menemaninya sejak hidup berumah tangga. Abah Yayat bahkan mengaku terluka melihat perjuangan dan hebatnya sang istri.

"Enggak pernah mengeluh, padahal setiap hari dia jualan keliling kampung. Pagi berangkat dagang, kadang terasa sakit batin saya ini, ingin sekali membahagiakan istri saya," nada suara Abah Yayat tercekat air mata mulai membasahi pipinya yang mulai keriput.


(sya/ors)


Hide Ads