Dikabarkan, mahasiswa tingkat akhir ITB itu terbawa arus sungai yang deras saat berenang bersama adik dan seorang rekannya. Pada hari yang sama, media lokal Swiss 20min mempublikasikan ada tiga orang yang terseret arus sungai Aare, termasuk Eril --sapaan Emmeril--.
Dua orang turis wanita dilaporkan berhasil diselamatkan oleh warga sekitar, sedangkan Eril masih belum jua ditemukan. Area pencarian pun diperluas oleh petugas.
Bagaimana kondisi sungai Aare saat Eril berenang, lalu hilang kontak di sana ?
Berarus Deras
Berdasarkan data yang diperoleh detikJabar dari rivermap.org, debit air sungai terpanjang di pegunungan Alpen itu memang tengah deras-derasnya. Tercatat pada Kamis pada siang pukul 09.00 waktu setempat, debit air di Aare mencapai 211.119 m³/s.
Ditinjau dari beberapa hari terakhir, debit air di Aare berada di atas debit normal atau rata-ratanya yang mencapai 130 m³/s. Beberapa hari terakhir debit air di Aare melampaui 200 m³/s yang artinya sedang deras-derasnya.
Kendati begitu, dalam situs yang sama arus sungai Aare terus mengalami penurunan yang cukup signifikan sejak Jumat (27/5) hingga Sabtu (28/5) siang. Hingga Sabtu pukul 11.20, debit air sungai Aare mencapai 118.975 m³/s.
![]() |
Soal kondisi Sungai Aare yang tengah deras juga pernah diungkapkan oleh Duta Besar RI untuk Swiss Muliaman Hadad.
"Seperti yang sudah disampaikan pihak keluarga, saya kira di sana jelas disampaikan bahwa Eril sedang berenang bersama adiknya, dan kawan adiknya bertiga, dan tentu saja karena arusnya cukup deras, dan lain sebagainya ini yang nantinya tentu saja kita tahu apa penyebabnya," ujar Muliaman, Jumat (27/5/2022).
Keruh dan Dingin
Muliaman menyebut saat kejadian, suhu di Bern relatif dingin. Kala itu suhu mencapai 16 derajat Celcius di pertengahan musim semi. Pernyataan Muliaman juga sama dengan apa yang dirilis situs pemantau cuaca meteoblue.com, laman itu menyebut jika cuaca di Bern dalam sepekan terakhir di rentang 16-20 derajat
"Saat itu suhu di Aare 16 derajat celsius dengan arus cukup kuat," ucap Dubes RI untuk Swiss, Muliaman D Hadad saat konferensi pers virtual, Sabtu (28/5/2022).
Muliaman menuturkan kondisi air juga saat itu kebetulan sedang keruh dibandingkan situasi normal yang biru beningg. Menurut dia, keruhnya air sungai diakibatkan hujan atau salju.
"Dengan tingkat kekeruhan sebetulnya agak keruh dibandingkan kalau situasi optimal air biru bening terutama kalau tidak lama hujan, musim panas misalnya kekeruhan itu berkurang sehingga terlihat warnanya biru dan bening," ujarnya. (yum/yum)