Fenomena langit okultasi Venus oleh bulan tengah terjadi pada Jumat (27/5/2022) siang sekitar pukul 12.30 WIB sebagian wilayah Indonesia seperti Sumatera, Jawa, Bali, NTB, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara dan sebagian provinsi Papua Barat.
Tim peneliti Observatorium Imah Noong Lembang, Kabupaten Bandung Barat, langsung melakukan pengamatan fenomena langit tersebut lantaran hanya bisa menggunakan teleskop.
Peneliti Observatorium Imah Noong Lembang Muhammad Arifin Dobson mengatakan fenomena ini cukup sering terjadi dibandingkan fenomena langit lainnya. Dua tahun lalu bahkan sempat terjadi di belahan bumi utara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi kalau untuk di Indonesia cukup jarang, tapi fenomena ini siklus di beberapa belahan bumi lain. Bisa diamati hanya menggunakan teleskop saja," kata Dobson kepada wartawan.
Menurut Dobson okultasi Venus oleh bulan cukup unik karena jarak Venus lebih jauh dari bumi dibandingkan bulan maka posisi Venus akan berada di belakang bulan.
"Dipastikan bahwa fenomena ini tidak akan berdampak terhadap kehidupan. Tapi dari fenomena ini peneliti bisa mempelajari pergerakan atau timing serta panjang orbit bulan dan Venus sehingga bisa memantau keberadaan gunung-gunung di Bulan," tutur Dobson.
Kepentingan bagi peneliti dengan adanya okultasi Venus oleh bulan yaitu bisa mengetahui data-data ketika bulan melewati Venus di antaranya panjang dari bayangan Bulan ataupun pergerakan masing-masing planet dan juga satelit Bulan.
"Total ada tiga teleskop yang hari ini dipakai untuk mengamati. Pengamatan juga dilaksanakan oleh Bosscha, Jakarta, Semarang, dan beberapa daerah di Jawa Timur," ujar Dobson.
Lebih jauh okultasi Venus oleh bulan menjadi latihan bagi peneliti untuk mengamati planet Pluto yang akan mengokultasi bintang pada tanggal 1 Juni 2022 mendatang.
"Fenomena ini lebih jarang terjadi, dari fenomena tersebut kita dapat mempelajari atmosfer di Pluto, ada gas apa saja di atmosfernya," ucap Dobson.
(bbn/yum)










































