Bayi kembar siam asal Sukabumi bernama Queenesha Zahira dan Queenetha Zaina telah menjalani operasi pemisahan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Operasi pemisahan yang dilakukan 30 dokter spesialis pada Rabu (25/5/2022) berjalan lancar dengan memakan waktu 3 jam 17 menit. Pasca pemisahan, kondisi Zahira dan Zaina dinyatakan stabil.
"Operasi dimulai pukul 10.14 berakhir pukul 13.31 WIB selama 3 jam 17 menit dan berhasil. Pasien dalam keadaan stabil dan sekarang proses penyelesaian penutupan pasca operasi," kata Ketua Tim Kembar Siam RSHS dr. Dikki Drajat Kusmayadi saat memberikan keterangan kepada wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zahira dan Zaina sendiri merupakan bayi kembar siam asal Kabupaten Sukabumi yang lahir dengan kondisi conjoint twins thoracomohalaphagus yakni kondisi dimana bagian perut dan dada dempet.
Selain itu, ada kelainan juga pada organ dalam yakni liver yang menyatu di bagian tengahnya. Oleh karena itu tim dokter RSHS memulai operasi dengan memisahkan dinding dada dan perut. Baru kemudian memisahkan bagian liver yang menempel.
Tidak hanya itu, selaput jantung bayi berusia 11 tahun ini diketahui juga ikut menempel. Namun tim dokter berhasil mengatasi masalah itu hingga proses operasi berjalan lancar.
"Secara teknis pemisahan yang dilakukan dimulai dari dinding perut, dinding dada dan bagian dalam liver yang menempel dengan ukuran lebar 6 cm dan panjang 10 cm," jelasnya.
Tim Dokter Kembar Siam RSHS Bandung. Foto: Istimewa/Dok. RSHS |
Sementara itu, Sekretaris Tim Kembar Siam RSHS dr. Fiva Aprilia menjelaskan proses operasi pemisahan sedikit mengalami keterlambatan dari waktu yang direncanakan.
Tim dokter juga mengalami beberapa kendala, salah satunya adanya selaput jantung yang menempel. Sehingga membuat detak jantung salah satu bayi menjadi tidak stabil saat operasi pemisahan dilakukan.
"Stabil secara klinis tanda vitalnya stabil, tapi pada saat pemindahan jantung karena selaput jantungnya agak menyatu, jadi denyut bayi yang satu ada terganggu. Tapi setelah distabilkan, akhirnya stabil," ungkapnya.
Saat ini, Zahira dan Zaina masih berada di ruang operasi untuk menjalani tahap penutupan pasca operasi. Diperkirakan tahap ini membutuhkan waktu hingga 3 sampai 4 jam setelah operasi.
"Operasi ini 3 jam 17 menit mulai dari insisi pertama sampai terpisah, bukan dari awal persiapan sampai penutupan. Jadi belum selesai, masih dilakukan kira-kira 3-4 jam lagi sampai penutupan sempurna," tutup Fiva.
Queenesha Zahira dan Queenetha Zaina adalah bayi kembar asal Kabupaten Sukabumi. Mereka tinggal di Perum Permata Indah Blok W nomor 18 Desa Bojong Raharja.
Bayi kembar ini adalah anak pasangan suami istri (pasutri) AbdulMuslih (31) dan EviSusanti (21). Zaina dan Zahira yang kini berusia 11 bulan mengalami kondisi yang disebut conjoint twins thoracomphalophagus yaitu dempet pada bagian perut dan dada.
(bba/ors)












































Tim Dokter Kembar Siam RSHS Bandung. Foto: Istimewa/Dok. RSHS