Hayati, salah satu korban yang mengalami luka pada kaki mengatakan, saat bus menabrak rumah, penumpang yang menyaksikan tabrakan tersebut Berteriak 'Allahuakbar'.
"Tiba-tiba bus langsung oleng, di dalam bus langsung berteriak-teriak, baca Allahuakbar. Kepala saya terbentur dan kaki luka. Saya enggak ingat. Sudah kejadian langsung naik ke kaca mobil samping, saya jatuhin diri," kata Hayati ditemui saat dirawat di salah satu fasilitas kesehatan di Ciamis, Sabtu (21/5/2022) malam.
Sekadar diketahui, Hayati bersama rombongan peziarah yang berasal dari Sukamulya, Balaraja, Banten ini awalnya berangkat ke Cirebon untuk berziarah ke makam Sunan Gunung Jati, Jumat malam (20/5/2022). Kemudian dilanjutkan ke Situ Lengkong Panjalu, salah satu tempat bersejarah di Ciamis.
Hayati tidak mengetahui pasti penyebab insiden tersebut. Bahkan, sebelum kejadian, sopir tidak berbicara apapun.
"Penumpang dalam bus cukup penuh. Semuanya dari Balajaraja. Ini dari rombongan pengajian," ungkapnya.
Hayati menyebut, setiap tahun ia bersama rombongan melakukan ziarah,salah satunya ke Situ Lengkong Panjalu. Kali ini ada dua rombongan bus. Namun bus yang ditumpanginya mengalami kecelakaan.
Meski mengalami kecelekaan, ada rasa syukur yang dirasakan Hayati. Sebab, cucunya tak jadi korban dalam peristiwa itu karena sang cucu tak jadi ikut bersamanya.
"Setiap tahun. Tadinya saya mau ngajak cucu, beruntung tidak jadi," ucapnya.
Tak hanya penumpang, warga yang menyaksikan kecelakaan lalu lintas dan mengevakuasi korban dalam kejadian ini juga mengumandangkan takbir ditambah tangisan.
Dalam video berdurasi sekitar 29 detik yang dilihat detikJabar terdengar pekik takbir di lokasi kejadian. Tak hanya sekali atau dua kali, pekik takbir terus terdengar. Kondisi bangunan tampak porak-poranda berikut bus yang tampak rusak parah.
Sejumlah warga yang berada di lokasi kejadian pun ikut mengevakuasi penumpang yang selamat. Terlihat segelintir warga membopong korban dari arah bus PO Pandawa.
Sebelum insiden ini terjadi, bus melaju dari arah Panjalu menuju ke Panumbangan. Setiba di lokasi kejadian, bus yang mengangkut peziarah itu melintasi jalur menurun.
Bus kemudian menabrak kendaraan mikrobus yang tengah berhenti di pinggir sebelah kiri. Usai menabrak, bus kemudian menyeruduk kendaraan lain berupa mobil boks dan sepeda motor yang melaju dari arah berlawanan. Bus berhenti usai menabrak rumah warga.
Empat orang tewas dalam insiden bus maut tersebut. Berdasarkan data dari Kasubag TU Puskesmas Payungsari Gaga Nugraha, rincian korban meninggal terdiri dua warga Desa Payungsari, satu warga Pagerageung Tasikmalaya, dan satu warga Balaraja Tanggerang.
"Totalnya ada empat yang meninggal. Penumpang bus satu orang. Satu orang warga yang habis bepergian. Dua orang lagi warga Panjalu-Panumbangan. Jadi yang meninggal di Puskesmas Payungsari tiga orang, dan satu orang lagi di Puskesmas Panjalu," katanya.
(ors/ors)