Bayi Perempuan di Ciamis yang Derita Benjolan Sebesar Kepala Meninggal

Bayi Perempuan di Ciamis yang Derita Benjolan Sebesar Kepala Meninggal

Dadang Hermansyah - detikJabar
Kamis, 19 Mei 2022 10:46 WIB
Teddy bear with torn eye sits in dark room. Child abuse and violence concept.
Foto: Getty Images/iStockphoto/eranicle
Ciamis -

Bayi perempuan asal Cimaragas, Ciamis, Jawa Barat, yang menderita benjolan di kepala, meninggal dunia pada Kamis (19/5/2022) pukul 02.00 WIB.

"Iya meninggal dunia tadi jam 02.00 WIB karena infeksi sepsis," ujar Kabid Pelayanan Medis RSUD Ciamis Bayu Yudiawan.

Bayu menjelaskan, kondisi bayi seperti ini meski secara pemeriksaan atau assesmen awal pada meningomyochoele cenderung low risk. Namun keadaan umumnya sangat sensitif. Sehingga ketika ada infeksi sekunder bisa langsung bisa menjadi infeksi sistemik atau sepsis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah dibawa tadi jam 4.00 oleh beras Pemulasaraan langsung dibawa ke rumah duka di Cimaragas," jelasnya.

Sebelumnya, seorang bayi perempuan asal Cimaragas, Ciamis, Jawa Barat, menderita benjolan di kepala. Hal itu diketahui saat dilahirkan di RSUD Kota Banjar, Selasa (10/5/2022) Lalu. Kemudian oleh pihak keluarga bayi tersebut dibawa ke RSUD Ciamis untuk menjalani perawatan.

ADVERTISEMENT

Awalnya benjolan tersebut dikira mengalami kembar siam, lantaran benjolan tersebut ukurannya hampir sama dengan kepala bayi. Namun setelah diteliti dan diperiksa ternyata benjolan itu adalah cairan.

"Jadi ketika lahir ada saluran terbuka yang menyebabkan peralihan cairan menjadi benjolan tersebut," ujar Bayu Yudiawan, Kabid Pelayanan Medis RSUD Ciamis, Rabu (18/5/2022).

Setelah beberapa hari dirawat, keluarga kemudian membawanya pulang. Namun kondisi bayi mengalami gangguan sehingga harus dibawa lagi ke RSUD Ciamis pada Rabu (18/5/2022).

Bahkan Bupati Ciamis Herdiat Sunarya langsung menjenguk ke RSUD Ciamis setelah mendapat informasi ada bayi dengan benjolan sebesar kepala. Herdiat pun memastikan semua pengobatan dan biaya operasi menjadi tanggung jawabnya.

"Awalnya dikira kembar siam ternyata bukan. Kebetulan orang tuanya tidak mampu, jadi pengobatan tanggung jawab saya," ujarnya.

(bbn/yum)


Hide Ads