Kisah Ayu Pelajar SMK Jadi Kuli Nyapu, Kini Jadi Anak Angkat Dedi Mulyadi

Kisah Ayu Pelajar SMK Jadi Kuli Nyapu, Kini Jadi Anak Angkat Dedi Mulyadi

Nada Zeitalini - detikJabar
Rabu, 18 Mei 2022 23:00 WIB
Dedi Mulyadi
Foto: Istimewa
Jakarta -

Anggota DPR RI Dedi Mulyadi simpatik dengan seorang pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ayu Aryanti yang bekerja membantu orang tuanya sebagai petugas kebersihan di rumah Dinas Dandim Purwakarta Letkol Arm Krisrantau Hermawan. Diawali saat usia bersepeda bersama, Dedi melihat Ayu yang sedang menyapu halaman.

Rupanya perempuan yang duduk di bangku kelas 2 SMK itu merupakan anak seorang petugas kebersihan yang sudah bekerja sejak tahun 1995 di tempat tersebut. Ia pun menemui dan bertanya apa Ayu setiap hari nyapu di sana dan bersama siapa.

"Iya, sama bapak. Saya mah cuma bantuin bapak, soalnya bapak sakit urat kejepit," ucap Ayu dalam keterangan tertulis, Rabu (18/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia sudah membantu bapaknya bekerja sejak kelas 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Bahkan tak jarang adiknya yang masih kelas 3 Sekolah Dasar (SD) juga turut membantu.

"Bersih-bersihnya setiap libur sekolah. Bangun jam 4 pagi, terus ke sini bersih-bersih dari jam 5.00 WIB sampai jam 7.30 WIB," katanya.

ADVERTISEMENT

Usai bekerja membantu ayahnya, Ayu pulang dan lanjut membantu membersihkan rumahnya. Kemudian ia juga membantu ibunya berjualan aneka gorengan, mie instan, dan agar-agar. Hidup dengan kesederhanaan membuat Ayu pandai menyisihkan sebagian uang saku dari orang tuanya. Gadis itu juga memiliki uang saku dari Dandim Purwakarta yang disimpannya untuk kebutuhan masa depan.

"Uangnya dicelengin di kaleng bekas kue, dibukanya setahun sekali. Uangnya buat beli cincin emas sama baju lebaran," tuturnya.

Melihat kehidupan Ayu yang membuat Dedi simpatik, ia pun menuju rumah Ayu di daerah Tegal Junti usai bekerja. Pria yang akrab disapa Kang Dedi ini menemui orang tua dan adik Ayu, melihat rumah mereka dan sempat melihat celengan yang diceritakan Ayu.

Pada momen ini tangis Dedi pecah saat Ayu menceritakan cita-citanya menabung tahun ini untuk membeli sepatu dan tas. Sebab sepatu dan tas yang kini dipakai belum pernah diganti sejak ayahnya sakit atau pada SMP silam.

"Ini anak bisa sukses karena menghadapi keprihatinan, pada saat anak-anak lain lagi puber dia nyapu bantu orang tua. Ini anak-anak hebat yang bakal sukses di masa depan karena sejak kecil sudah kerja keras," tutur Dedi.

Menurut Dedi kepedihan dan penderitaan sering menjadi jalan dari Allah SWT untuk seseorang dalam meraih kesuksesan.

"Saya selalu menganggap anak ini tidak menderita tapi sedang jalan menuju prestasi dalam hidupnya," katanya.

Dedi menyebutkan di matanya Ayu tak hanya baik karena mau membantu meringankan beban kewajiban orang tuanya dalam bekerja, tapi juga sosok perempuan yang akan sukses karena rajin menabung sejak kecil.

"Ayu adalah sepenggal kisah di zaman milenial ini yang sangat berbeda, berbeda dari teman-temannya, berbeda dari yang lain. Tapi perbedaan itu membawanya menjadi orang yang tumbuh sebagai pekerja keras, rajin menabung dan punya visi masa depan," ucap Dedi.

Dalam kesempatan itu Dedi mengajak Ayu untuk berbelanja kebutuhan sekolah dan memberikan sejumlah uang sebagai bekal hidup keluarganya. Melihat kegigihan gadis itu, Kang Dedi juga tak segan mengangkat Ayu sebagai anak angkat dan ikut tinggal di rumah Dedi di Lembur Pakuan Subang.

Ia juga akan memindahkan sekolah Ayu ke Subang dan kelak menyiapkan jenjang pendidikan hingga perguruan tinggi sesuai minat. Bakat dagang Ayu pun akan disalurkan dengan membuat warung atau toko.

"Ayu ini kan jurusan akuntansi, nanti bakat dagangnya juga bisa diasah, kalau mau nanti bisa buat warung atau toko kecil-kecilan. Karena Ayu ini berbakat jangan hanya lulusan SMK, tapi nanti dikuliahkan setelah lulus," ucap Dedi.




(akn/ega)


Hide Ads