Cerita Detik-detik Anji cs Batal Konser di Bandung

Cerita Detik-detik Anji cs Batal Konser di Bandung

Rifat Alhamidi - detikJabar
Rabu, 18 Mei 2022 16:13 WIB
Curhatan Anji di media sosial.
Curhatan Anji saat batal manggung di Bandung (Foto: Istimewa).
Bandung -

Musisi Anji gagal manggung dan mengisi acara musik di Balai Kota Bandung gegara masalah perizinan. DCDC sebagai pihak penyelenggara acara tersebut pun lalu menceritakan detik-detik acara musik itu batal digelar.

Marketing Manager Brand Communication PT Djarum Agus Danny Hartono bercerita, DCDC tak mungkin menggelar sebuah event tanpa mengantongi izin dari pihak berwenang sebelumnya. Namun pada acara musik 16 Mei 2022 kemarin, pihaknya heran karena 2 jam sebelum kegiatan dimulai malah dilarang untuk menggelar acara di Balai Kota Bandung.

"Jadi kami itu sangat tidak biasa kalau belum dapat surat izin, kami enggak mau eksekusi. Bahkan di H-1 juga, saya didampingi oleh bagian umum pemda, tapi kenapa 2 jam sebelum acara tiba-tiba ada pembatalan dari pihak internal," katanya kepada detikJabar, Rabu (18/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu kan panggung sudah berdiri, tamu udah pada datang, tinggal go. Petugas kebersihan juga sedang menuju lokasi, tiba-tiba ada pembatalan lalu panggung diminta dibongkar," ucap Danny menambahkan.

Danny mengaku heran kenapa larangan itu datang mendadak. Padahal di acara sebelumnya, tepatnya saat event Drummadhan pada 10 April 2022, DCDC tak menemui kendala apapun ketika hendak menggelar acara musik di Balai Kota Bandung.

ADVERTISEMENT

Namun saat event kedua kalinya, pihak DCDC malah dilarang. Padahal kata Danny, seharusnya secara regulasi, event kedua itu tak menimbulkan masalah karena sudah mendapat dukungan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung.

"Logikanya, ketika tanggal 10 April kita bikin event, itu independen DCDC doang tanpa melibatkan kedinasan. Sekarang tanggal 16 Mei saya melibatkan kedinasan, harusnya logikanya lebih mudah dong, karena ada support oleh pemda. Tapi pada kenyatannya sebaliknya," ujarnya.

Danny makin heran begitu ia berkoordinasi dengan pihak kepolian mengenai pembatan acara di Balai Kota Bandung itu. Ia lantas mendapat informasi dari polisi bahwa pembatalan dilakukan atas arahan dari Satgas COVID-19 Kota Bandung.

"Kami pas begitu pasti koordinasi dengan pihak kepolisian dan pihak berwenang lain untuk acara ini, nah dari pihak kepolisian ada statmen untuk tidak mengizinkan atas arahan dari Satgas COVID belum ada izin," ucapnya.

Padahal menurutnya, perizinan itu sudah ditempuh oleh DCDC. Bahkan, pihak penyelenggara sudah bertemu dengan Wali Kota Bandung Yana Mulyana beberapa hari sebelum acara itu digelar, dan Yana mengizinkan acara tersebut dilaksanakan di Balai Kota dengan syarat hanya dihadiri oleh 250 orang sebagai antisipasi prokes kesehatan COVID-19.

"Izin sudah kita tempuh semua. Yasudah enggak apa-apa, mungkin bukan rezekinya buat petugas kebersihan. Mungkin waktu lain kami bisa menghibur mereka, kami tidak akan berhenti, kami akan terus apresiasi mereka," tuturnya.

Meski begitu, pihak penyelenggara mengaku legawa walau acara musik tersebut batal dilaksanakan. Pihak DCDC tak ingin mengambil risiko karena memang secara aturan, izin mereka untuk menggelar event di Balai Kota Bandung tak diperbolehkan.

"Kami legawa aja. Kami juga tidak mungkin bikin sesuatu, panggung, tanpa ada izin," pungkasnya.

Sebelumnya, Danny menjelaskan kronologi acara DCDC yang akhirnya harus batal digelar di Balai Kota Bandung tersebut. Menurutnya, hal itu bermula dari acara Drumadhan pada 10 April 2022 yang melahirkan gagasan bersih-bersih Kota Bandung dari sejumlah komunitas musik.

Acara Drummadhan yang diinisiasi DCDC sukses digelar pada bulan puasa. Gagasan bersih-bersih Kota Bandung juga digulirkan terus oleh para komunitas musik sebagai apresiasi untuk para petugas kebersihan di Bandung.

"Itu independen DCDC saja acaranya dan hanya memakai tempat di pemda. Drumadan itu deklarasinya, eksekusinya itu dimulai tanggal 24-28 April. Kita libatkan 10 komunitas di 10 titik untuk bebersih Kota Bandung," terangnya.

"Acara pertama pengisinya drummer dan memang privat only, hanya untuk undangan. Karena kita juga menghargai apa yang harus dilakukan oleh kami untuk tidak melaksanakan (event) untuk umum," tambahnya.

Usai sukses menggelar Drummadan sekaligus mencetuskan acara bersih-bersih, DCDC lalu menawarkan gagasan ini ke Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung. Gagasan ini lalu disambut DLH yang memang memiliki kesamaan untuk memberikan apresiasi bagi petugas kebersihan di Kota Bandung.

"Kita kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup di 10 titik bersih-bersih Kota Bandung. Nah kebetulan karena kami sudah kerjasama dengan komunitas, kepikiran untuk melibatkan LH dalam acara bersih-bersih ini," tuturnya.

Acara bersih-bersih ini ternyata meninggalkan bekas yang begitu berkesan untuk para komunitas musik di Kota Bandung. Mereka lalu menawarkan sebuah kegiatan ke DLH sebagai bentuk apresiasi untuk para petugas kebersihan tersebut.

Lalu tercetuslah agenda halal bi halal, sekaligus adanya pertunjukan musik yang akan digelar di Balai Kota Bandung pada 16 April 2022. Danny dan para komunitas musik di Bandung sepakat ingin memberikan hiburan bagi para petugas kebersihan yang setiap harinya disibukan dengan urusan bebersih jalanan Kota Bandung.

Ide halal bi halal ini lantas disodorkan ke DLH Kota Bandung. DLH kata Danny, merespons positif agenda ini, sekaligus membuka jalan bagi DCDC supaya bisa menggelar kembali acara musik di Balai Kota Bandung untuk menghibur para petugas kebersihan.

"Makanya feedback dari kami mengadakan halal bi halal yan hanya melibatkan LH dan hanya dihadiri oleh tukang kebersihan di jalan untuk kita kasih apresiasi. Karena buat mereka nonton konser itu sesuatu yang jarang, boleh dikatakan tidak pernah malah," ungkapnya.

(ral/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads