Presiden Joko Widodo memberikan pernyataan tentang pelonggaran penggunaan masker saat kegiatan di luar ruangan. Mengingat saat ini kasus COVID-19 telah melandai.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil pun merespons positif. Bahkan, Ridwan Kamil mengumandangkan 'proklamasi lepas masker'. Sebelumnya, Ridwan Kamil bersama Satgas COVID-19 Jabar berjibaku menangani penyebaran COVID-19 varian Omicron di Jabar.
Tahun ini, Jabar menjadi sorotan penyebaran kasus COVID-19. Sebab, Jabar sempat menjadi episentrum Omicron di Indonesia pada Februari 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana riwayat kasus COVID-19 di Jabar sepanjang 2022? Berikut rangkuman detikJabar mengenai perkembangan kasus COVID-19 di Jabar.
Pada awal Januari, tepatnya tanggal 1, penambahan kasus harian COVID-19 di Jabar hanya 18 (kasus). Pada pekan pertama ini rata-rata kasusnya mencapai 23 (kasus). Peningkatan kasus COVID-19 mulai terjadi pada pekan keempat. Kasus tertinggi terjadi pada 30 Januari, yakni 2.584 kasus. Rata-rata kasusnya pada pekan keempat ini mencapai 1.776 (kasus). Meningkat drastis dibandingkan pekan pertama Januari.
Memasuki Februari, kasus terus meningkat setiap harinya. Februari merupakan bulan puncak COVID-19 varian Omicron. Rata-rata kasus pada pekan pertama mencapai 6.926 (kasus). Grafik meningkat tajam. Kasus harian tertinggi dan dianggap sebagai puncak penyebaran COVID-19 terjadi pada 17 Februari, penambahan kasus hariannya mencapai 16.251 (kasus).
Rata-rata kasusnya di pekan ketiga itu mencapai 12.419 (kasus). Saat itu wilayah Bodebek dan Bandung Raya menjadi sorotan. Sebab, menjadi penyumbang terbanyak kasus setiap harinya.
Setelah melewati puncak COVID-19 pada Februari, penambahan kasus harian di Jabar cenderung menurun. Awal Maret, penambahan kasus harian COVID-19 di Jabar sempat mencapai 7.465 (kasus).
Penambahan kasus tertinggi selama Maret. Kemudian, menurun hingga penambahan kasus terendah terjadi pada akhir Maret, yakni 677 kasus.
Kasus COVID-19 terus melandai selama April. Awal April masih ada penambahan kasus yang mencapai 600 (kasus). Pertengahan April terus melandai. Hingga di akhir April temuan kasus harian hanya 46 (kasus).
Memasuki Mei, penambahan kasus terus menurun. Pemerintah pun memberikan kelonggaran aktivitas, salah satunya mudik dan salat berjemaah Idulfitri. Penambahan kasus tertinggi setelah Lebaran hanya terjadi pada 10 Mei, yakni 98 kasus. Hingga 17 Mei kemarin, rata-rata kasus pada pertengahan Mei ini mencapai 45 (kasus).
Sebelumnya, unggahan Ridwan Kamil tersebut merupakan respons atas pernyataan Presiden Jokowi soal pelonggaran penggunaan masker saat kegiatan di luar ruangan.
"PROKLAMASI LEPAS MASKER. Akhirnya dikumandangkan, khusus untuk kegiatan outdoor," tulis Ridwan Kamil di akun Instagram pribadinya, Selasa (17/5/2022).
Ridwan Kamil pun menuliskan ungkapan syukurnya atas pelonggaran prokes penggunaan masker. Ia juga menambahkan keterangan tentang kondisi dan situasi yang mewajibkan masyarakat harus tetap menggunakan masker, meski sudah ada pelonggaran prokes.
"Alhamdulillah Ya Allah. Kebijakan ini berlaku, kecuali kegiatan indoor, di transportasi umum dan mereka yang sakit, dan jika berada situasi yang diperkirakan rawan kesehatan, tetaplah memakai masker. Hatur Nuhun," tulis Ridwan Kamil.
(sud/bbn)