Kawasan Cipamokolan, Kota Bandung diterjang angin puting beliung pada Sabtu (14/5) kemarin. Insiden mencekam ini pun sempat terekam kamera ponsel warga hingga diunggah ke media sosial (medsos).
Pantauan detikJabar, warga yang menjadi korban sapuan angin puting beliung terlihat sudah ada yang memperbaiki kembali bangunan mereka, atau hanya sekedar mengumpulkan puing-puing bangunan yang masih bisa digunakan. Ada empat lapak pedagang yang hancur saat angin puting beliung itu datang.
Kepada wartawan, salah seorang pedagang bernama Ai Mulyani menceritakan bagaimana detik-detik mencekam angin puting beliung itu terjadi. Awalnya, Ai dan warga di sana tak mengira akan terjadi angin puting beliung karena memang cuaca sedang cerah dan sama sekali tidak mendung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin itu kayak gini a awalnya, panas, enggak mendung kayak mau hujan. Tapi dari jauh, emang kelihatan awan itu udah gelap," kata Ai ditemui di lokasi kejadian, Bandung, Minggu (15/5/2022).
Ai masih ingat saat itu waktu menunjukkan sekitar pukul 14.30 WIB. Secara berbarengan, tiba-tiba awan mendung itu terlihat makin mendekat dan warnanya berubah semakin gelap.
Semakin diamati, awan tersebut makin mendekat ke daerah Cipamokolan. Ai yang berada di dalam warungnya saat itu mendengar teriakan histeris dari warga yang menyebut ada angin puting beliung yang bergerak ke arah lapak dagangan Ai dan tiga pedagang lainnya.
"Waktu kejadian, ada yang manggil saya, teh cepet keluar itu anginnya gede kayak tornado. Saya juga langsung ditarik keluar sama suami saya, enggak sempet bawa apa-apa," ungkapnya.
Begitu keluar dari dalam warung, Ai dan suaminya beserta warga yang lain langsung tiarap di atas tanah. Ia berharap tak ikut terkena sapuan angin beliung karena memang saat itu putaran angin datang begitu kencang menerjang lapak dagangannya.
Ai makin shock saat melihat lapak dagangannya luluh-lantak diterjang angin puting beliung. Tiga lapak pedagang yang lain juga ikut hancur yang saat itu terlihat atap bangunan di sana berterbangan disapu puting beliung.
"Waktu itu yang kepikiran yang penting nyelamatin diri dulu. Alhamdulillah, saya sama suami enggak apa-apa. Tapi warung saya abis, hancur kena angin," ungkapnya.
Insiden terjangan angin puting beliung itu baru reda sekitar pukul 15.00 WIB. Tiga lapak pedagang hancur tak tersisa, sementara lapak milik Ai masih bisa terselamatkan karena hanya bagian atapnya saja yang mengalami kerusakan parah.
"Atapnya udah pada enggak ada, hilang terbang enggak tahu ke mana. Makanan di warung juga enggak bisa dijual lagi, saya buang soalnya kotor kena banyak debu," ucapnya.
Untuk menutupi kerusakan, pada waktu itu Ai dan suaminya hanya menutup lapak tersebut menggunakan terpal. Atap yang rusak itu kemudian diperbaiki dengan diganti menggunakan atap baja yang baru.
Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DKPB) Gun Gun membenarkan adanya kejadian itu. "Benar. Sedang dilakukan asesmen," ucap Gun Gun saat dikonfirmasi.
Belum diketahui ada korban jiwa atau tidak. Termasuk jumlah bangunan yang mengalami kerusakan. Menurutnya, saat ini pihaknya tengah melakukan verifikasi.
"Sedang diverifikasi," kata Gun Gun.
(ral/tey)