.webp)
Pemprov Jawa Barat (Jabar) memperketat pengawasan lalu lintas peredaran hewan ternak, khususnya sapi. Mengingat, peredaran hewan akan meningkat jelang Idul Adha 1443 hijriah.
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan pengawasan dilakukan untuk mengantisipasi penyakit mulut dan kuku (PMK), ataupun penyakit menular lainnya pada hewan ternak, khususnya sapi. Terlebih lagi, pada Juli nanti umat muslim di Indonesia merayakan Idul Adha.
Pemprov saat ini telah membentuk Satgas PMK yang berkoordinasi dengan seluruh dari daerah di Jabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Agar (hewan ternak) diperiksa apakah sudah lulus kesehatan dari tempatnya berangkat atau tidak. Kalau tidak, kami dengan berat hati akan memulangkannya kembali ke daerah asalnya," kata Uu dalam keterangan yang diterima detikJabar, Minggu (15/5/2022).
Uu mengatakan hewan ternak wajib mendapatkan imunisasi demi menjaga kesehatan masyarakat apalagi menjelang hari raya Idul Adha. Menurutnya, antisipasi perlu dilakukan saat ini karena pendistribusian hewan ternak, khususnya untuk kebutuhan kurban sejak jauh-jauh sudah tiba di Jabar.
"Karena kalau beli (hewan kurban) dekat- dekat (Idul Adha) keuntungannya lebih sedikit. Maka persiapan pemerintah juga dimulai dari sekarang. Jadi ketika para pengusaha mulai bergerak kita siap mengawasi," ucap mantan Bupati Tasikmalaya itu.
Lebih lanjut, Uu menambahkan kebutuhan daging di Jabar cukup tinggi. Terutama di kota besar. Ia menekankan jelang Idul Adha kebutuhan hewan ternak akan meningkat. Sehingga perlu kerja ekstra.
"Sampai hari ini memang belum ditemukan (temuan) yang signifikan, tapi selesai Lebaran para pengusaha mulai kembali bergerak di sektor peternakan, saat pengusaha bergerak kami sudah siap," kata Uu.
"Saya ditugaskan Pak Gubernur mengecek di berbagai tempat, karena ini kan menyangkut kesehatan masyarakat Jabar," kata Uu menambahkan.
(sud/tey)
