Jabar Hari Ini: Bakso Tikus Tak Terbukti-Pemotor Tewas Tertimpa Truk Miras

Jabar Hari Ini: Bakso Tikus Tak Terbukti-Pemotor Tewas Tertimpa Truk Miras

Tim detikJabar - detikJabar
Jumat, 13 Mei 2022 22:30 WIB
Tangkapan layar video viral bakso diduga daging tikus.
Video viral diduga bakso tikus di Karawang. (Foto: Istimewa)
Bandung -

Bakso heboh yang disebut berisi daging tikus tak terbukti. Selain itu, pemotor di Tasikmalaya tewas tertimpa truk pengangkut miras.

Berikut rangkuman Jabar hari ini, Jumat (13/5/2022).

1. Truk Miras di Tasik Timpa Pemotor

Seorang pemotor tewas akibat tertimpa truk yang terguling di Kabupaten Tasikmalaya. Lokasi kecelakaan truk pengangkut minuman keras (kiras) itu terjadi di jalur Gentong, Kecamatan Kadipaten.

Insiden kecelakaan maut tersebut berlangsung Kamis (12/5/2022) malam. Informasi dihimpun, kecelakaan mengerikan itu berawal saat truk boks pengangkut miras meluncur dari arah Bandung menuju Tasikmalaya.

Truk bernopol D-8781-XL itu dikemudikan Sandi (21), warga Kecamatan Coblong Garut. Di sampingnya duduk Arif (21), warga Bandung, sebagai kernet.

Selepas melewati jalan satu arah atau lingkar Gentong, mobil dihadapkan pada tikungan. Entah apa yang terjadi, mobil boks tersebut oleng hingga lepas kendali dan bergerak ke kanan jalan.

Muncul dari arah berlawanan muncul dump truk bernomor polisi Z-9478-DA yang dikemudikan Yayan (52), warga Kadipaten Tasikmalaya, dan sepeda motor dikendarai Ali Hadiansyah (44) warga Bojongloa Kaler, Kota Bandung.

Saat oleng ke kanan truk pengangkut miras itu menabrak bagian depan kanan dump truck, sehingga truk boks itu rebah ke kanan. Truk boks tersebut terguling menimpa Ali.

Akibat kejadian itu, Ali tewas di lokasi kejadian. Pengendara truk mengalami luka ringan.

Polisi dan warga yang memberikan pertolongan harus berusaha keras untuk mengevakuasi pemotor yang terjepit badan truk. Setelah beberapa jam, akhirnya korban berhasil dievakuasi. Jenazahnya langsung dibawa ke RSUD Tasikmalaya.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Tasikmalaya Kota Ipda Zezen Zaenal membenarkan insiden kecelakaan tersebut. "Pengendara sepeda motor meninggal dunia," kata Zezen.

Polisi tengah menyelidiki kasus kecelakaan maut ini. "Kendaraan boks mengangkut miras. Hasil penyelidikan sementara tak dilengkapi SIM dan STNK," kata Zezen.

2. Heboh Bakso Tikus di Karawang Tak Terbukti

Bakso yang sempat bikin geger di Karawang lantaran dikaitkan dengan daging tikus sudah diuji lab. Bakso yang videonya viral setelah diunggah salah satu akun Tiktok itu dipastikan bukan daging tikus.

Hasil pemeriksaan laboratorium menyimpulkan bagian memanjang pada bakso yang videonya menghebohkan itu ternyata urat daging sapi. "Hari ini kami merilis posting-an yang sempat menghebohkan Karawang, di mana muncul di salah satu media sosial (medsos) bahwa di Karawang ada bakso tikus," kata Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono membuka konferensi pers yang berlangsung di Karawang, Jumat (13/5/2022).

Sejak videonya itu menyebar, polisi turun tangan menyelidiki. Polisi pun meminta keterangan kepada si pemilik akun.

"Ini sempat menjadi bola liar, sehingga kami melakukan langkah-langkah cepat untuk mencari tahu wanita yang meng-upload. Kemudian kami menemukan sisa bakso yang diduga mengandung tikus. Kami melakukan penyelidikan di lokasi atau tempat yang menjual bakso tersebut, sehingga dua sampel ini kami kirim," tutur Aldi.

Perwakilan Dinas Pertanian dan Pangan, serta Dinas Kesehatan Karawang, dan Paguyuban Mie dan Bakso (Papmiso) Indonesia turut dihadirkan untuk menjelaskan hasil pemeriksaan laboratorium. "Langkah-langkah penyidikan kami ini sangat penting. Karena isu liar ini akan merugikan khususnya bagi pedagang bakso, sangat mempengaruhi mindset orang untuk membeli bakso," ucap Aldi.

Subkoordinator Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan dan Kesmav) Siti Komalaningsih mengatakan dari hasil laboratorium itu bakso dipastikan bukan berbahan tikus. Pengujian itu melibatkan Kementerian Pertanian dan Tim Laboratorium Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi.

"Bukan ekor tikus atau negatif daging tikus, itu bagian urat daging sapi," kata Siti menegaskan.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Yayuk Sri Rahayu mengungkapkan pemilik bakso yang menjual sampel bakso yang diuji sebelumnya telah tersertifikasi laik enzim dan terdaftar sebagai bagian Papmiso di Karawang.

"Bakso merupakan makanan siap saji yang memiliki kandungan gizi cukup baik. Untuk bakso Mas Aji terkandung dalam keanggotaan Papmiso, bakso tersebut memiliki sertifikat laik enzim sehingga terjamin baik kualitas penyajian dan tempatnya. Hasil laboratorium tidak terbukti daging tikus, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," tutur Yayuk.

Sekadar diketahui, bakso di Karawang ramai jadi perbincangan warganet usai videonya diunggah akun tiktok @leogirl631. Dalam unggahannya, @leogirl631 mengaku trauma saat membeli bakso di Karawang dan kemudian memuntahkannya.

3. Pria Cangkul Mati Tetangga Diduga Gangguan Jiwa

Icang (45), pria Garut yang mengamuk dan menyerang tetangganya sendiri menggunakan cangkul hingga tewas diduga mengalami gangguan jiwa. Polisi akan memeriksa kondisi kejiwaannya.

Kasat Reskrim Polres Garut AKP Dede Sopandi mengatakan berdasarkan hasil penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi, diduga kuat Icang mengalami gangguan kejiwaan. "Diduga mengalami gangguan jiwa. Menurut keterangan saksi, memang pelaku ini dikenal mengalami gangguan kejiwaan akut sejak 15 tahun lalu," kata Dede di Mapolres Garut, Jumat (13/5/2022).

Indikasi gangguan kejiwaan juga terlihat saat penyidik melakukan pemeriksaan kepada Icang. "Belum bisa dimintai keterangan, karena dia masih depresi dan sifatnya temperamental. Emosional," ujar Dede.

Untuk mengungkap kondisi kejiwaan Icang, polisi akan melibatkan ahli kejiwaan untuk memeriksa Icang. "Kita libatkan psikiater dalam proses pemeriksaannya," ucap Dede.

Icang ditetapkan tersangka dan dijerat Pasal 338 KUHPidana tentang Pembunuhan. Ancaman hukuman maksimal yang bisa diterimanya adalah hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati. Icang bisa saja lolos dari jeratan pasal tersebut jika terbukti mengalami gangguan kejiwaan.

4. Sadis! Suami Sayat Istri-Anak di Bandung

Rekaman video cekcok antara mantan pasangan suami istri di Desa Sukamaju, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat viral di media sosial. Percekcokan berujung ibu dan seorang anak perempuan mengalami luka.

Dalam rekaman tersebut, AS (47) cekcok dengan mantan istrinya AF (36) di depan rumah AF pukul 18.00 WIB pada Rabu (4/5/2022). Ketika cekcok, salah satu anak perempuannya merekam sikap keras yang dilakukan AS.

AS sadar dirinya direkam. Ia sontak mengejar anak perempuan tersebut hingga ke kamar mandi. Terdengar suara dobrakan pintu yang mengakibatkan cermin pecah.

Kapolsek Batujajar Kompol Nana Supriatna membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan ada tindakan kekerasan kepada AF dan seorang anak perempuannya.

"Diduga telah terjadi penganiayaan yang dilakukan oleh mantan suaminya, AS," ungkap Nana kepada wartawan di Mapolsek Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (13/5/2022).

Nana menjelaskan, dari cekcok tersebut, tangan AF mengalami luka robek akibat sayatan senjata tajam. Kemudian, anak perempuannya mengalami luka pada tangan akibat pecahan kaca.

"Saat cekcok terjadi, AS tersulut emosi dan menyayatkan pisau ke tangan AF, kemudian sebuah teflon pun melayang dan berhasil ditangkis oleh AF. Sudah begitu, anak perempuan AF pun mengalami luka akibat pecahan kaca," ungkap Nana.

Usut punya usut, cekcok tersebut disebabkan AS ingin membawa anaknya pergi ke Bandung. Namun, karena sikap kerasnya, niatan itu ditolak sang mantan istri.

"Intinya, AS ini menginginkan membawa anaknya ke Bandung. Namun, ketika dilarang, terjadi percekcokan," ungkap Nana.

5. Habib Bahar Bantah Penculik 12 Anak Muridnya

Penculik 12 anak di Bogor-Jakarta Abi Rizal Afif mengaku sebagai murid dari habib Bahar bin Smith. Namun pengakuan itu dibantah oleh pihak habib Bahar.

"Tidak benar kalau Rizal Afif murid habib Bahar," ucap Ichwan Tuankotta kuasa hukum Bahar kepada detikJabar, Jumat (13/5/2022).

Kendati demikian, Ichwan tak menampik bila tersangka penculikan itu pernah bertemu dengan Bahar. Sebab, baik Rizal Afif maupun Bahar sempat sama-sama menghuni Lapas Gunung Sindur.

Bahar diketahui mendekam di Lapas Gunung Sindur atas perkara penganiayaan dua remaja. Bahar juga menghuni Lapas Gunung Sindur usai divonis bersalah menganiaya sopir taksi online.

"Dia hanya dalam tempat dan waktu yang sama pernah bertemu dengan habib Bahar. Dia pernah menghuni Lapas Gunung Sindur. Sehingga saat beliau ditahan di Lapas Gunung Sindur sempat bertemu dengan habib, itu saja," tutur Ichwan.

Ichwan juga tak menampik pengakuan Rizal Afif yang mengaku pernah ke pondok pesantren Tajul Allawiyin milik Bahar di Bogor. Namun, dia menegaskan bila Rizal Afif bukanlah murid Bahar.

"Kalau pengakuan pernah ke pondok, iya dia pernah singgah ke pondok. Namun habib Bahar sudah ditahan kembali di Polda Jabar," ujarnya.

"Jadi itu saja pertemuannya. Setiap orang bisa saja mengaku-ngaku tapi pengakuannya perlu dibuktikan," kata Ichwan menambahkan.

Sekedar diketahui, Abi Rizal Afif atau Rizal Afif (28), pelaku penculikan bocah di Bogor dan Jakarta, mengaku sebagai mantan narapidana terorisme. Tak hanya itu, Rizal Afif juga mengaku sebagai murid Bahar bin Smith alias Habib Bahar.

"Nah, itu pengakuan dari tersangka juga demikian (mengaku murid Habib Bahar)," kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Siswo Tarigan saat dimintai konfirmasi, Jumat (13/5/2022).

Rizal Afif mengaku kenal Bahar Smith karena sering mengunjungi kediamannya di Kemang, Bogor. Rizal Afif juga mengaku pernah mengawal Habib Bahar bin Smith saat keduanya sama-sama mendekam di Lapas Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.

"Kalau sementara sih ngaku-nya ketemunya sering main ke rumah Bahar Smith di Kemang. Termasuk juga katanya ngawal Bahar Smith ketika ngawal di Lapas Gunung Sindur," ungkap Siswo.




(dir/bbn)


Hide Ads