Basarnas menghentikan pencarian wisatawan yang hilang terseret arus di Curugan Pantai Sayang Heulang, Garut beberapa waktu lalu. Pencarian sudah dilakukan maksimal oleh Tim SAR gabungan hingga hari keenam.
Operasi penyelamatan Bayu Aditya (21), wisatawan asal Sumedang yang hilang usai terseret arus di kawasan Curugan Sayang Heulang, Kecamatan Pameungpeuk, Garut Kamis (5/5) lalu akhirnya resmi dihentikan.
Kasi Operasi dan Siaga Kantor SAR Bandung Supriono mengatakan, operasi dihentikan usai tim SAR gabungan melakukan upaya maksimal proses pencarian enam hari hingga Rabu (11/5) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah dilakukan upaya pencarian maksimal namun korban tidak ditemukan. Keluarga korban setuju bahwa pencarian untuk dihentikan," ujar Supriono, Kamis (12/5/2022).
Kendati demikian, tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI-Polri, petugas Damkar dan unsur masyarakat akan tetap melakukan pemantauan dan penghimpunan informasi di sekitar lokasi hilangnya Bayu.
"Pencarian akan dibuka kembali ketika ada tanda-tanda penemuan korban," katanya.
Sekadar diketahui Bayu hilang terseret gelombang air laut di kawasan Curugan Sayang Heulang, Desa Mancagahar, Pameungpeuk, Garut, Kamis (5/5) siang.
Saat kejadian, Bayu bersama Risa Ditiya (21). Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut Satria Budi, kejadian bermula saat keduanya hendak menyebrang curugan.
"Keduanya hendak menuju penginapan yang ada di sebrang Curugan," kata Budi.
Keduanya diduga berjalan terlalu dekat ke bibir muara sehingga terpeleset dan jatuh ke air yang berarus deras.
Risa saat itu berhasil diselamatkan oleh nelayan setempat. Namun, Bayu saat itu menghilang dan hingga kini masih misterius keberadaannya.
(tey/tya)