Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Umuh Muchtar sempat membocorkan pemenang lelang pengelolaan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Umuh menyebut, PT PBB yang telah diputuskan sebagai pemenang pengelolaan stadion tersebut.
"Di pertengahan bulan puasa kemarin, saya ketemu dengan Wali Kota langsung, Wali Kota menyampaikan bahwa GBLA mangga kapan mau dipakai juga sambil menunggu. Administrasi mah sudah beres semua tidak ada masalah, jadi sudah diputuskan pemenangnya (lelang) PT Persib," kata Umuh, Sabtu (7/5/2022) lalu.
Pertanyaan Umuh ini pun langsung direspons Wali Kota Bandung Yana Mulyana secara terang-terangan dalam acara talk show di salah satu radio lokal Kota Bandung, Selasa (10/5/2022). Yana menyatakan, hingga kini lelang pengelolaan GBLA masih dalam proses penyusunan dokumen dan sama sekali belum bisa dilelang secara terbuka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum, karena untuk kita bisa masuk di pemilihan mitra ada sekian puluh mekanisme yang harus ditempuh. Karena ini ada Pemendagri Nomor 19 tahun 2016 tentang pedoman untuk mekanisme kerjasama kemanfaatan KSP (Kerjasama Pengelolaan)," kata Yana.
Yana menerangkan, saat ini pemkot baru sampai tahap pemilihan calon mitra untuk lelang pengelolaan GBLA. Setelah mitra itu terpilih, makan akan di SK-kan langsung oleh Pemkot Bandung sekaligus pembayaran di tahun pertama oleh mitra tersebut.
"Kemudian menyampaikan permohonan rancangan keputusan Wali Kota Bandung tentang pelaksanaan KSP. Kemudian penerbitan keputusan Wali Kota Bandung tentang pelaksanaan KSP tentang pengelolaan GBLA nanti pembayaran kontribusi tahun pertama oleh mitra KSP. Kemudian notaris, sudah, setelah itu pelaksanaan KSP. Tinggal itu saja, yah Bismillah," ungkapnya.
Yana mengaku, semua hal yang berurusan dengan birokrasi, apalagi ini berbentuk aset daerah, maka prosesnya akan membutuhkan waktu yang cukup panjang. Hal itu sempat ia rasakan saat masih berstatus pengusaha di Kota Bandung kemudian menjabat sebagai Wali Kota.
"Karena di birokrasi juga kadang ada anekdot juga, birokrasi mah pabeulit. Tapi karena memang setelah saya masuk di dalam, kan dulu saya pengusaha, kadang-kadang ngambek oge, aduh birokrasi teh kieu (gini). Tapi ternyata memang aturanya rijit, kalau ini belum selesai tidak bisa loncat ke tahap berikutnya. Dan itu diatur Undang-undang, diatur oleh peraturan yang lebih tinggi yang harus kita ikuti," ucapnya.
"Tapi sekali lagi, Insya Allah dalam waktu dekat kita bisa dapat kabar baik sebelum liga mulai," imbuhnya.
Yana kembali menegaskan mengenai mekanisme lelang pengelolaan GBLA dalam unggahan akun instagram pribadinya. Dalam unggahan tersebut, Yana menyebut PT PBB selaku manajemen Persib Bandung harus ikut lelang terlebih dahulu jika memang menginginkan untuk mengelola GBLA melalui mekanisme KSP itu.
"Saya menyampaikan bahwa berdasarkan regulasi, ada beberapa opsi yang dapat ditawarkan kepada pihak PT PBB. Salah satunya adalah sistem sewa yang memiliki waktu kerjasama maksimal 5 tahun. Namun, pihak PT PBB ternyata memiliki keinginan untuk menjadikan Stadion GBLA sebagai stadion sepakbola yang memiliki standar UEFA, sehingga membutuhkan dana investasi yang besar. Oleh karena itu, PT PBB menginginkan kerjasama dengan jangka waktu yang panjang. Untuk itu, opsi yang dirasa menjawab kenginan PT PBB adalah pola kerjasama pengelolaan (KSP) yang memiliki jangka waktu maksimal 30 tahun dan harus melalui proses lelang," demikian penggalan tulisan Yana yang ia unggah dalam akun Instagram pribadinya.
(ral/tey)