Serba-serbi 'Kota Mati' di Sukabumi yang Dihidupkan Warga Belanda

Round-Up

Serba-serbi 'Kota Mati' di Sukabumi yang Dihidupkan Warga Belanda

Siti Fatimah - detikJabar
Selasa, 10 Mei 2022 19:52 WIB
Kota Mati di Sukabumi.
Kota Mati Sukabumi (Foto: Siti Fatimah/detikJabar).
Sukabumi -

Sebuah perumahan mewah di kawasan Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi memantik perhatian masyarakat karena bangunannya yang megah namun terbengkalai hingga mendapat julukan 'kota mati.'

Dirangkum detikJabar, Selasa (10/5/2022) berikut beberapa keunikan perumahan mewah bernama Lembah Halimun yang dihuni hanya satu keluarga warga Belanda:

Berarsitektur Eropa

Saat tiba di lokasi, warga dibuat takjub dengan dua tiang yang bernuansa klasik Eropa. Tak jauh dari gerbang, ada bangunan seperti semi colesseum dan air mancur di bagian tengah yang tak berfungsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya bangunan bagian depan saja, perumahan yang diperkirakan dibangun pada tahun 1998 itu juga berarsitektur eropa. Beberapa rumah berdiri dua tingkat dan terkesan tinggi, selain itu ada rumah yang memiliki cerobong asap.

Di bagian utara perumahan terdapat bangunan menyerupai kastil yang belum utuh. Bangunan tersebut membuat nuansa Eropa semakin kental di 'kota mati' ini. Lahan kastil itu kini digunakan masyarakat untuk bercocok tanam.

ADVERTISEMENT

Dihuni Satu Keluarga Belanda

Tinggalkan kesan mistis, warga Belanda bernama Mr. Ronny nekat untuk tinggal di perumahan kosong itu. Dia menempati satu rumah yang bercat hijau bersama empat anggota keluarga dan anjing peliharaannya.

"Sudah empat tahun tinggal di Lembah Halimun, (alasannya) enak sendiri, adem, air clear (bersih) enggak ada polusi di sini," kata Rony kepada detikJabar saat ditemui beberapa waktu lalu.

Sebagian Lahan Jadi Perkebunan

Beberapa lahan yang terbengkalai di Lembah Halimun digunakan masyarakat sekitar untuk bercocok tanam. Sehingga tak heran, Ronny lebih banyak mendapatkan kebutuhan sehari-hari dari para petani.

"Kebutuhan sehari-hari di sini lengkap, saya belanja ke lokal, sayur murah, fresh and orang di sini semua benar, good people, sudah kenal semua. Orang kebun dia bilang kalau mau masak sedikit ambil saja bukan 3-4 kilogram," ujarnya.

Buka Penginapan

Meski perumahan itu kosong, ada satu rumah yang sudah direnovasi dan dibuka penginapan bagi wisatawan. Tak dipungkiri, meski kondisi perumahan mewah itu terbengkalai namun tetap memiliki daya tarik bagi wisatawan.

Berbeda dengan rumah megah lain yang tak terawat, khusus rumah yang dibuka untuk penginapan ini sudah dicat ulang dan terjaga kebersihannya. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 300 ribu hinga Rp 800 ribu per malam untuk satu rumah.

Ada Kegiatan Kursus Bahasa Inggris-Seni Lukis

Tertarik belajar bahasa Inggris dari ahlinya? Mungkin ikut kelas Mr Ronny jadi jalan keluar. Setiap hari Minggu, dia membuka kelas belajar bahasa Inggris yang berfokus pada conversation dan Seni.

Terkadang, kata dia, ada warga negara asing yang datang sebagai relawan pengajar. "Bandara kan ditutup tiga tahun, so nanti bulan Juni orang Polandia datang. Banyak bule di sini, volunteer untuk belajar Inggris, dia nginap di sini," pungkasnya.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads