Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kabupaten Pangandaran, Kustiman, mengatakan, gempa bumi berkekuatan M 4,6 siang tadi tidak hanya dirasakan warga Pangandaran.
Informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat gempa berada di 63 Km Barat Daya Kabupaten Pangandaran.
"Gempa bumi juga dirasakan warga Banjar dan Garut," kata Kustiman, Senin (9/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Kustiman, hingga pukul 15:30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan. Ia pun mengklaim secara umum warga Pangandaran sudah siap jika menghadapi gempa bumi.
"Saat ini warga Pangandaran sudah siap dalam menghadapi gempa bumi. Bukan karena sebab, tapi sudah mengetahui apa yang harus dilakukan," ucapnya.
Ketika gempa terjadi, warga Pangandaran sudah tahu harus bersikap tenang. Mereka diyakini bisa meminimalisir dampak negatif gempa bumi.
"Bahkan dalam situasi terjadinya gempa bumi, berlari ke lokasi yang luas dan berlindung di bawah kolong meja saat dalam gedung sudah teredukasi," ucapnya.
Hal ini juga dikarenakan gempa bumi yang terjadi di Pangandaran sepanjang tahun terjadi berulangkali. Informasi yang didapatkan dari BPBD Pangandaran total kejadian gempa bumi dari Januari-Mei 2022 sebanyak 59 kali, 7 kali terasa guncangan sisanya 52 kali tidak terasa. Untuk lokasi kejadiannya mulai dari Banten hingga Cilacap.
"Kepada masyarakat saya mengimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," katanya.
Dijelaskan Kustiman, justru warga Pangandaran kadang ditakutkan dengan isu yang berulang-ulang setiap tahun soal air pasang dan tsunami oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
"Sekarang semuanya sudah pintar, ketika ada gempa, informasi yang pertama kali dicek situs BMKG atau situs berita resmi," ucapnya.
Saat gempa berlangsung pada pukul 11.50 WIB wisatawan yang sedang bertamasya di Pantai Pangandaran masih tetap santai. Sebab, getaran yang ada tidak signifikan.
"Getaran hanya akan dirasakan bagi mereka yang dalam kodisi diam, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang," ucapnya.
Ketua Koordinator Lapangan Balawista Pangandaran, Liyano, mengatakan, para penjaga pantai juga sudah terbiasa dengan gempa. "Bahkan kami selalu cek terlebih dahulu info yang riilnya di BMKG, ketika memang berpotensi tsunami, baru kami peringatkan pengunjung," ucapnya.
(ors/ors)