Aira Dwi Rahmayuda (13) ditemukan tewas usai jadi korban banjir bandang Sumedang. Jasadnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di Sungai Cimanuk Indramayu pada Sabtu (7/5/2022) sekitar pukul 16.30 WIB.
Lokasi penemuan ini berjarak sekitar 82 kilometer dari lokasi kejadian. Itu berarti Aira hanyut dan terbawa arus selama empat hari, terhitung Rabu (4/5/2022) hingga Sabtu (7/5/2022).
Temuan jasad ini berawal dari Tim Rescue Kantor SAR Bandung yang menerima informasi dari Potensi SAR Indramayu. Dalam laporannya, disebutkan ditemukan jenazah berjenis kelamin perempuan dan diperkirakan berusia 13 tahun di titik koordinat 06 29' 57" S - 108 18' 19.3 E di wilayah Indramayu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai ditemukan, jasad itu langsung dievakuasi ke RSUD Bhayangkara Indramayu untuk proses pemeriksaan dan identifikasi. Pihak keluarga Aira pun dihubungi.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Bandung Supriono mengatakan setibanya keluarga korban sekitar pukul 02.05 WIB, Minggu (8/5/2022), korban berhasil teridentifikasi berdasarkan ciri-cirinya. Keluarga korban menyatakan dan menyakini bahwa jenazah adalah Aira.
"Pukul 02.05 WIB keluarga korban tiba di RSUD Bhayangkara dan menyatakan bahwa jenazah yang ditemukan di Indramayu adalah anaknya," kata Supriono.
![]() |
Upaya Pencarian
Aira sendiri dilaporkan hanyut terbawa arus sungai saat banjir bandang menerjang Sungai Citengah dan Cihonje di kawasan wisata Citengah, Kabupaten Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Rabu (4/5/2022) sore.
Aira hanyut saat berwisata bersama keluarganya di kawasan tersebut. Aira merupakan warga Karangasem, Kabupaten Indramayu.
Banjir bandang di Sungai Citengah yang bersambung ke Sungai Cihonje ini terjadi saat hujan deras dengan intensitas cukup lama mengguyur kawasan tersebut sebelumnya.
Kantor SAR Bandung dan berbagai unsur lainnya terlibat dalam upaya pencarian Aira. Berbagai peralatan dikerahkan, mulai dari river boat, perahu karet, kayak, dan lain-lain.
![]() |
Anjing Pelacak Senior Turut Dikerahkan
Tak hanya Potensi SAR, seekor anjing pelacak bernama Igor turut dikerahkan untuk melacak keberadaan Aira. Kehadiran Igor melengkapi petugas dan peralatan yang digunakan dalam pencarian Aira.
Sejumlah titik pun disisir dan kemampuan Igor diuji untuk menemukan Aira. Igor pun bukan hali ini saja terlibat dalam pencarian korban di lokasi bencana.
Igor sendiri merupakan anjing senior di Tim Sar Dog Indonesia Wilayah Jabar yang sudah sering diterjunkan dalam kejadian-kejadian bencana alam.
"Untuk satu kali pencarian sendiri maksimalnya biasanya selama 20 menit. Setelah itu kami istirahatkan dulu, kemudian dirasa anjingnya fit kembali, maka kami turunkan kembali," terangnya.
Kini, upaya pencarian Aira pun berakhir. Aira sudah ditemukan meski sudah tak bernyawa. Informasi yang diterima detikJabar, jenazah sudah dimakamkan pihak keluarga. Sedangkan operasi pencarian secara resmi ditutup pada Minggu (8/5/2022) pukul 08.00 WIB.
(ors/ors)