Jika melintasi jalanan sekitar Alun-Alun Bandung, kita akan melihat kerumunan orang. Mereka rela berjam-jam antre untuk bisa menumpang naik Bus Bandros.
Mereka tak mau melewatkan berkeliling melintasi setiap sudut Kota Kembang dengan harga yang terjangkau, cukup membayar Rp 20.000 saja untuk 45-60 menit perjalanan.
Mereka memanfaatkan sisa hari libur untuk bermain ke pusat kota Bandung dengan Bus Bandros. Seperti halnya Rahma (24), yang datang dari Purwakarta, untuk liburan dengan teman-teman kantornya ke Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Datang ke sini dengan teman-teman, total ada lima orang. Pulang naik kereta hari Minggu jadi hari ini maksimalkan waktu untuk pergi ke yang belum pernah dicoba. Sudah antre 1,5 jam belum dipanggil tapi mau ditinggal main takut dilompati," tuturnya saat menunggu kedatangan Bus, Sabtu (7/5/2022).
"Bahkan ini ada yang mau daftar lagi katanya baru bisa berangkat jam 5 sore," imbuh Rahma.
Sistem antrean adalah setor nama pada petugas pencatat Bus Bandros. Nantinya, saat bus datang nama yang telah antre tersebut akan dipanggil sesuai urutannya. Namun salah satu wisatawan mengeluhkan sistem tersebut karena rawan kesalahan penyebutan nama. Ia telah antre 1,5 jam namun belum kunjung naik bus.
"Tadi ada kebingungan saat mau naik, nama saya Nur dan ternyata ada tiga orang dengan nama yang sama. Menurut saya sistemnya kurang bagus, baiknya mungkin diberi nomor antrian saja karena pasti ada saja orang yang menunggu tapi ditinggal pergi dulu," tutur Nur (61), yang datang dengan istrinya dari Leuwigajah, Cimahi.
Ia pun terpaksa menunggu kehadiran bus selanjutnya, dan rencana untuk mengunjungi Curug Maribaya pun ditunda demi naik Bus Bandros pertama kalinya.
Diperkirakan, angka peminat Bus Bandros selama libur lebaran mencapai ribuan orang di Alun-Alun Bandung. Padatnya bahu jalan Asia Afrika diprediksi terus berlangsung sampai akhir pekan ini.
"Hari ini antusias masyarakat sangat tinggi, mulai dari warga Bandung, luar kota maupun luar pulau saja kelihatannya ada. Memang harus sabar, kelihatannya sampai paling tidak hari Minggu tanggal 8 besok akan masih crowded seperti ini," ujar Endah, salah satu Pemandu Wisata Kota Bandung dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI).
Sementara, sebetulnya ada beberapa titik Bus Bandros yang bisa ditemui. Tapi memang Alun-Alun Bandung sebagai pusat kota, jadi yang paling ramai. "Kami menurunkan semua unit total ada 12, 5 unit di Alun-Alun, 5 unit di Museum Geologi, dan 2 di Kiara Artha Park. Bus reguler tidak ada transit dulu melihat antrian yang seperti ini, belum kemacetan di jalan," tutur Acep yang juga salah satu Pemandu Wisata.
Melihat ribuan orang berdesakan, Acep menuturkan bahwa hal ini tak dipungkiri karena mulai longgarnya kebijakan jaga jarak. Namun, pihak pariwisata Bus Bandros telah memastikan bahwa pakai masker jadi syarat utama penumpang.
"Kami sudah sounding melalui sosial media dan saat tur juga kami sampaikan bahwa menggunakan masker dan hand sanitizer harus tetap dilakukan jika ingin melakukan perjalanan," tutup Acep.
(aau/tya)