Penumpang Alphard Marah dan Memaki Polisi Gegara Pengalihan Arus

Round Up

Penumpang Alphard Marah dan Memaki Polisi Gegara Pengalihan Arus

Faizal Amiruddin - detikJabar
Sabtu, 07 Mei 2022 10:42 WIB
Video viral penumpang Alphard maki polisi.
Foto: Tangkapan layar video viral penumpang Alpard maki polisi.
Tasikmalaya -

Emosi tak terkendali seorang penumpang mobil Alphard di simpang empat Panyusuhan Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya viral di media sosial. Pria berinisial P warga Bogor tersebut marah dan memaki polisi. Dia kesal karena terkena pengalihan arus yang dilakukan polisi.

Kejadian itu terjadi Jumat (6/5/2022) sekitar pukul 11.00 WIB. Kondisi arus lalu lintas sedang macet sepanjang kurang lebih 12 kilometer, mulai dari jembatan layang Rajapolah sampai ke kawasan Gentong.

Polisi yang berjaga di simpang empat Panyusuhan lalu mendapat perintah untuk melakukan pengalihan arus. Untuk mengurangi volume kendaraan yang masuk Gentong, arus dialihkan belok kiri menuju jalan lintas Ciawi - Singaparna. Dengan harapan pengendara yang dialihkan merubah rute menuju Bandung via Singaparna - Garut - Bandung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengendara Alphard itu menjadi satu dari ratusan kendaraan yang terkena pengalihan arus ke jalan Ciawi - Singaparna. Rupanya dia tak berkenan menempuh rute yang disarankan polisi.

Dia memutar balik lalu memaksakan masuk ke Gentong. Sampai di simpang empat titik di mana dia dialihkan, rupanya kebijakan pengalihan arus sudah berakhir. Dia naik pitam.

ADVERTISEMENT

"Hei polisi, suruh ke sana kita ngantri, suruh ke sana dulu," ucap pria itu dengan diakhiri kata makian.

Meski demikian tak ada polisi yang meladeni kemarahan pria itu, dia dibiarkan melaju menembus kemacetan kendaraan menuju arah Gentong. Hanya saja seorang wartawan sempat merekam aksinya.

Tak lama berselang video rekaman itu menyebar di media sosial. Viral dan menyebar luas di kalangan anggota kepolisian.

Sekitar pukul 13.00 WIB, mobil pria itu kemudian diberhentikan oleh petugas polisi dan TNI di pos Letter U Gentong. Dia diberhentikan untuk diminta klarifikasi. Setelah bertemu Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Aszhari Kurniawan, dia akhirnya diperbolehkan melanjutkan perjalanan.

Sementara AKBP Aszhari mengatakan pihaknya sudah saling memaafkan. "Saya bilang kalau anggota saya ada salah ya mohon dimaafkan, dia juga sudah meminta maaf," kata Aszhari.

Aszhari mengatakan yang bersangkutan sedang menempuh perjalanan dari Jogja menuju Bogor. Dia mengaku memaklumi insiden itu dan tidak akan memperkarakan perbuatan pria tersebut.

Namun karena sudah kadung viral, saat melintas di kawasan Malangjong Garut dia kembali diberhentikan petugas, untuk diminta klarifikasi dan diperiksa kelengkapan surat-suratnya.

Di sisi lain salah seorang polisi yang berada di lokasi kejadian pada saat itu adalah Iptu Asep Saepuloh. Dia yang sedang melakukan pengaturan ketika pria itu marah-marah, bisa menahan emosinya.

"Saya selalu ikhlas memberikan pelayanan kepada warga masyarakat. Supaya warga masyarakat yang akan balik lagi ke perantauan sampai tujuan dengan selamat," kata Asep kepada wartawan sesaat usai insiden tersebut.

Asep yang juga menjabat sebagai Kapolsek Sukaresik itu menegaskan dirinya tidak bermaksud untuk mempersulit pengendara dengan melakukan pengalihan arus.

"Tidak sama sekali (mempersulit), justru kita prioritaskan perjalanan arus balik supaya aman dan tenang, selamat sampai tujuan," kata Asep.

Dia mengatakan pengalihan arus dilakukan sebagai bagian upaya mengurai kemacetan yang saat itu terjadi cukup panjang. Mulai dari Rajapolah sampai ke Gentong, bahkan terus sampai ke wilayah Malangbong Garut.

Namun pengalihan arus tidak dilakukan permanen melainkan situasional tergantung kondisi.

"Dialihkan arus merupakan prosedur atas perintah pimpinan, karena situasi dan kondisi di jalur Gentong - Malangbong itu sudah padat. Dan itu buka tutup," kata Asep.




(tey/tya)


Hide Ads